Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BKPM: Banyak perusahaan AS minta maaf karena kebijakan Trump

Bos BKPM: Banyak perusahaan AS minta maaf karena kebijakan Trump Thomas Lembong. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong angkat bicara terkait kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang di kenal America First atau mengutamakan AS. Menurut Thom Lembong, negara di dunia saat ini masih memantau dan menunggu realisasi kebijakan proteksionis Trump tersebut.

"Saya kira kita harus kasih dia waktu, ini kan baru satu minggu. Pimpinan manapun juga yang masih baru perlu waktu untuk menyesuaikan diri dan juga butuh waktu lembaga-lembaga di sekelilingnya menyesuaikan dengan pimpinan baru, jadi saya usul kita gak perlu over reaksi, jangan berlebihan, harus terus berprasangka baik, kasih dia waktu, untuk bisa menyesuaikan diri," kata Thomas di Kantornya, Senin (30/1).

Namun demikian, kebijakan Trump ini diakui akan mengganggu perekonomian negara lain, tak kecuali Indonesia. Di mana nantinya akan banyak perusahaan AS pulang kampung dan berinvestasi di dalam negaranya sendiri.

"Mengalihkan ke investasi di AS sendiri, konsekuensinya, kita harus kerja ekstra keras supaya investasi di Indonesia lebih menarik untuk perusahaan AS, yang kedua kita juga mesti rajin-rajin kembangkan alternatif kalau memang perusahaan AS mengurangi investasi di luar negeri, ya mungkin kita juga mesti kembangkan investasi dari Jepang, Korea, Eropa, dan China," jelasnya.

Menurutnya untuk dapat menarik investasi AS, Indonesia harus kerja keras lagi agar investor AS tetap melakukan Investasi di Indonesia. "Maka dari itu kita harus kerja ekstra keras agar perusahaan AS tetep mau investasi meskipun mungkin akan ada tekanan dari administrasi Presiden Trump untuk mengalihkan investasi perusahaan-perusahaan mereka ke dalam negeri, ke AS sendiri" ujarnya.

Lebih lanjut mantan Menteri Perdagangan ini menyebut banyak perusahaan-perusahaan AS yang meminta maaf ke Indonesia kerena kebijakan Presiden Trump yang proteksionis.

"Jadi justru banyak perusahaan AS yang minta maaf ke kami jadi investasi itu pada dasarnya kemitraan, gak perlu saling tunjuk jari, harus selalu cari solusi bersama, kalo saling menyalahkan malah tidak produktif," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam
Donald Trump Terpilih Kembali Menjadi Presiden Amerika, Ekonomi Indonesia Terancam

Kekhawatiran bagi Indonesia karena sikap proteksi Donald Trump terhadap perdagangan internasional.

Baca Selengkapnya
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS
Dampak Potensial Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia jika Terpilih Kembali sebagai Presiden AS

Jika Donald Trump terpilih sebagai Presiden AS, kebijakan proteksionisme dan perubahan pajak yang mungkin diterapkan berpotensi memengaruhi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi

Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?
Dampak Resesi Ekonomi AS ke Industri Migas Indonesia, Investasi Bakal Kabur?

Hudi meyakini proyek Banyu Urip Infill & Clastic yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) masih tetap berlanjut dan target onstream dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada
Kondisi Perdagangan Global Lebih Tegang Akibat Terpilihnya Donald Trump Jadi Presiden AS, Indonesia Mulai Waspada

Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertemuan USINDO, Menteri Rosan Sampaikan Komitmen Indonesia untuk Investasi Berkelanjutan
Pertemuan USINDO, Menteri Rosan Sampaikan Komitmen Indonesia untuk Investasi Berkelanjutan

Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pentingnya dukungan dari perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya
DPR Desak Apple Bertanggung Jawab atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
DPR Desak Apple Bertanggung Jawab atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia

Berdasarkan audit, Apple harus memenuhi kurang lebih Rp300 miliar lagi dari total komitmen investasi sebesar Rp1,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi

Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Waspada Jika Donald Trump Menang Pilpres
Bank Indonesia Waspada Jika Donald Trump Menang Pilpres

Diprediksi dollar akan menguat, suku bunga Amerika Serikat akan tinggi, bahkan perang dagang juga diprediksi akan terus berlanjut.

Baca Selengkapnya