Bos BKPM: Indeks Daya Saing RI Akan Lebih Merosot Jika Tak Bangun Infrastruktur
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong menilai turunnya peringkat daya saing global Indonesia yang dirilis World Economic Forum tahun ini akan lebih parah apabila tidak melakukan pembangunan infrastruktur secara besar besaran. Sebab, salah satu indikator pembentuk indeks daya saing global diberi peringkat oleh World Economic Forum yakni kinerja pembangunan infrastruktur.
"Kalau pemerintah Jokowi-JK tidak bangun infrastruktur dari awal, seberapa jauh kita merosot. Dengan apa yang kita bangun saja kita sekadar di tengah-tengah, peringkat 72. Artinya defisit infrastruktur kita masih sangat-sangat besar," katanya dalam acara Apindo Investment & Trade Summit di Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Selasa (15/10).
Seperti diketahui, peringkat daya saing Indonesia pada tahun ini mengalami penurunan. Menurut laporan World Economic Forum, peringkat daya saing Indonesia turun lima peringkat ke posisi-50.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Bagaimana Forbes menentukan posisi perusahaan Indonesia di dunia? 1. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempati posisi ke 307 di dunia dengan market value USD 53.79 miliar 2. Bank Mandiri menempati posisi ke 418 dengan market value USD 32.58 miliar 5. Bank Negara Indonesia (BNI) menempati posisi ke 930 dengan market value USD 11.76 miliar 6. Bayan Resources menempati posisi ke 983 dengan market value USD 46.96 miliar 7. Adaro Energy menempatkan posisi ke 1393 dengan market value USD 5.93 miliar
-
Bagaimana kondisi Indonesia di tahun 1945-1950? Sebab, pada tahun itu, kondisi politik dan keamanan negara sudah mulai kondusif, karena pada 1945 hingga 1950-an masih banyak peperangan yang mengharuskan rakyat Indonesia mempertahankan kemerdekaannya.
-
Kapan IPM di Indonesia meningkat? Pada tahun 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) menerbitkan laporan yang mengulas tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang merupakan salah satu indikator utama untuk menilai kualitas sumber daya manusia (SDM) di berbagai provinsi di Indonesia.
-
Bagaimana Timnas Indonesia bisa naik ranking FIFA? Tambahan poin itu membuat pasukan Shin Tae-yong bakal naik empat tingkat di ranking FIFA.
-
Kenapa Timnas Indonesia naik peringkat? Walaupun tidak berhasil meraih kemenangan, Timnas Indonesia tetap mengalami peningkatan peringkat di ranking FIFA. Hal ini disebabkan oleh peringkat lawan yang lebih tinggi.
Menurut Lembong, peringkat daya saing Indonesia itu hanya ditopang oleh indikator tradisional, seperti besarnya ukuran pasar domestik Indonesia yang diberi peringkat ke-7 dengan nilai 82, hingga stabilitas ekonomi dengan nilai 90 dan posisi ke-54.
Sementara, negara-negara lain kini tengah melakukan reformasi yang lebih cepat dibandingkan Indonesia, di mana indikator-indikator pembentuk indeks daya saing globalnya mengalami peningkatan yang signifikan dan terdistribusi dengan baik seperti Singapura maupun Thailand.
"Satu tantangan mengenai daya saing, peningkatan negara tetangga tak pernah statis, tak pernah berdiri diam saja. Mereka berupaya inovasi menandatangani perjanjian perdagangan, promosi investasi, membenahi bidang ketenagakerjaan. Jadi persaingan regional dan internasional sangat dinamis," tuturnya.
Di samping itu, keterbukaan ekonomi Indonesia belum cukup di banding negara-negara lain sehingga arus investasi sedikit masuk dan transfer teknologi dari negara-negara maju juga stagnan. Itu tercermin dari indikator kapasitas inovasi Indonesia yang dinilai World Economic Forum terbatas dengan nilai 37,7 dan posisinya ke-74.
"Nah semakin sebuah ekonomi membuat diri terhadap internasional semakin dia bisa ambil teknologi-teknologi dan inovasi-inovasi dari berbagai macam negara. Semakin tidak terbuka maka maka semakin sedikit, sehingga sulit dunia usaha, pejabat nyontek dari best practice seluruh dunia," pungkas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daya saing Indonesia didongkrak oleh peningkatan performa ekonomi, kemampuan menarik kapital, dan pertumbuhan PDB
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur RI masih tertinggal dibanding Korea dan China.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menceritakan jauhnya posisi Indonesia tertinggal pembangunan dari negara lain.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ketersediaan infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Indonesia masih lemah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaKenaikan peringkat daya saing tersebut didukung oleh peningkatan pada faktor efisiensi bisnis.
Baca SelengkapnyaShinta mengungkapkan isu utama yang sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi tahun depan adalah pelemahan kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya