Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BKPM: Inggris juga 'ngos-ngosan' kejar pajak Google

Bos BKPM: Inggris juga 'ngos-ngosan' kejar pajak Google Thomas Lembong. ©2014 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong menyebut masalah pelanggaran pajak yang dilakukan Google di Indonesia merupakan tantangan yang tengah terjadi di hampir semua negara dunia.

"Masalah internet dan jasa digital yang beroperasi secara global adalah tantangan semua negara," katanya seperti ditulis Antara, Senin (19/9).

Menurut Tom, sapaan akrab Thomas, masalah pelanggaran pajak perusahaan digital global juga sempat heboh di Inggris dan Uni Eropa. Pemerintah Inggris bahkan dibuat 'ngos-ngosan' mengejar pajak Google.

Masalah pelanggaran pajak oleh perusahaan digital juga dibahas dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20. Dalam pertemuan yang juga dihadiri Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani itu terdapat sejumlah kemajuan solusi.

"Memang tidak ada hal lain selain meningkatkan komunikasi yang lebih erat antara negara-negara G20 dan OECD. Karena ini tantangan global, maka harus dikoordinasikan di tingkat global juga," katanya.

Para pemimpin negara-negara G20 akan mengimbau negara-negara lain penyedot pajak ke tax haven guna mencari solusi atas masalah tersebut.

BKPM sendiri terus melakukan komunikasi dengan perusahaan-perusahaan digital global yang beroperasi di Indonesia tersebut. "Kami juga prihatin, karena medannya harus fair (adil) ke pengusaha digital lokal. Jangan sampai pengusaha digital lokal yang bayar pajak itu justru menghadapi persaingan dari luar yang tidak bayar pajak," ujarnya.

Google sendiri belum menjadi wajib pajak di Indonesia karena belum menjadi badan usaha tetap (BUT). Perusahaan digital untuk mesin pencari (search engine) itu hanya membuat kantor perwakilan di Indonesia sehingga transaksi bisnisnya tidak mempengaruhi pendapatan negara.

Padahal, transaksi bisnis perikanan digital yang jadi bidang usaha utama Google mencapai USD 850 juta atau sekitar Rp 11,6 triliun pada 2015. Namun, Tom mengaku kondisinya akan semakin sulit di era kompetisi seperti saat ini.

"Seperti disampaikan Pak Presiden, kalau kita gebukin terlalu keras, nanti mereka larinya ke negara lain. Tentu tidak menguntungkan," katanya.

Tapi di sisi lain, kata dia, kalau tidak mengejar (pajaknya) juga sulit bagi Indonesia. "Makanya kami ingin cari titik tengah yang 'fair' (adil), bisa diterima, kompetitif dibandingkan tawaran negara lain. Tapi juga bisa diterima pelaku digital domestik."

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Siap-Siap Orang Kaya Bakal Kena Pajak Baru, Tarifnya 2 Persen
Siap-Siap Orang Kaya Bakal Kena Pajak Baru, Tarifnya 2 Persen

OECD berencana mengeluarkan kebijakan pengenaan pajak kepada orang terkaya atau miliarder yang tarifnya 2 persen.

Baca Selengkapnya
Usai Terima Bos Apple Tim Cook di Istana, Hari Ini Jokowi Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair, Bahas Apa?
Usai Terima Bos Apple Tim Cook di Istana, Hari Ini Jokowi Bertemu Mantan PM Inggris Tony Blair, Bahas Apa?

Hari ini Presiden Jokowi kembali menerima Mantan PM Inggris Tony Blair yang juga miliarder di Istana Negara.

Baca Selengkapnya
Bertemu Presiden Macron, Jokowi Apresiasi Investasi Prancis ke IKN
Bertemu Presiden Macron, Jokowi Apresiasi Investasi Prancis ke IKN

Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri (PM) Italia Giorgia Meloni.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga Dampingi Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 di New Delhi India
Menko Airlangga Dampingi Presiden Jokowi Hadiri KTT G20 di New Delhi India

Presiden Joko Widodo hadir pada KTT G20 New Delhi pasca suksesnya pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kantongi Pajak dari Google Cs Rp13,2 Triliun
Pemerintah Kantongi Pajak dari Google Cs Rp13,2 Triliun

Setoran PPN dari pelaku PMSE tahun 2023 Rp3,15 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat
Sri Mulyani: Geopolitik Bikin Investasi Lambat

Indonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
AHY Temui Jokowi di Istana Usai Hadiri Rapat Pleno Penetapan Presiden di KPU, Ini yang Dibahas
AHY Temui Jokowi di Istana Usai Hadiri Rapat Pleno Penetapan Presiden di KPU, Ini yang Dibahas

KPU resmi menetapkan Prabowo Subianto sebagai Presiden terpilih 2024-2029

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kantongi Rp16,9 Triliun dari Pungutan Pajak Digital
Sri Mulyani Kantongi Rp16,9 Triliun dari Pungutan Pajak Digital

Angka tersebut diperoleh dari 163 perusahaan pemungut.

Baca Selengkapnya
Ada Isu Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi Malah Kirim Sri Mulyani Ke Brazil
Ada Isu Reshuffle Kabinet, Presiden Jokowi Malah Kirim Sri Mulyani Ke Brazil

Presiden Jokowi mengirim Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ke Brazil di tengah isu reshuffle kabinet.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Raup Rp24,9 Triliun dari Pajak Kripto Hingga Fintech
Pemerintah Raup Rp24,9 Triliun dari Pajak Kripto Hingga Fintech

Untuk penerimaan pajak kripto, penerimaan diperoleh dari Rp351,34 miliar penerimaan PPh 22 atas transaksi penjualan kripto di exchanger.

Baca Selengkapnya
FOTO: RI-Inggris Sepakati Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau
FOTO: RI-Inggris Sepakati Kerjasama Pembangunan Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau

Kesepakatan tersebut ditandai dengan MoU yang ditandatangani Kepala Bappenas RI dan Menteri Pembangunan Inggris.

Baca Selengkapnya
Pemerintah 'Endorse' Tony Blair untuk Promosikan Proyek Pembangunan IKN Nusantara
Pemerintah 'Endorse' Tony Blair untuk Promosikan Proyek Pembangunan IKN Nusantara

Tony Blair akan diminta untuk mempromosikan pembangunan proyek-proyek besar di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya