Bos BNI siap wujudkan holding BUMN Perbankan tahun depan
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menargetkan holding BUMN tambang dan minyak dan gas (migas) bisa diselesaikan tahun ini. Sedangkan di tahun depan, pihaknya menargetkan sejumlah holding BUMN bisa diselesaikan, yaitu di bidang perbankan, konstruksi, jalan tol, dan perumahan.
Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI), Achmad Baiquni mengatakan, pihaknya siap menyelesaikan holding perbankan di tahun 2018. Sebab, Bank BNI bersama bank BUMN lainnya sudah melakukan persiapan sesuai dengan arahan Menteri BUMN.
"Kita ada time framenya dalam rangka persiapan holding dan kita lakukan terus di bawah koordinasi dari kementerian BUMN. Apa yang sudah disampaikan oleh ibu Rini itu sebenarnya juga yang kita lakukan," kata Baiquni di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (20/9).
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Siapa yang mendukung BNI menjadi bank global? BNI juga didukung oleh aliansi strategis dan jaringan bank koresponden di luar negeri sehingga memiliki reputasi global sebagai bank nasional yang aktif menjembatani bisnis dan investasi dari Indonesia ke luar negeri dan dari luar ke Indonesia.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Ke mana BNI salurkan kredit BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
Menurutnya, holding ini sangat penting karena memiliki berbagai manfaat, seperti menghemat biaya produksi. Dengan adanya holding perbankan, maka bank BUMN bisa menghemat biaya untuk ATM bersama dan electronic data capture (EDC).
"Kedua, kalau bank ingin menghimpun dana bank bisa melakukan secara sendiri sendiri sekarang. Tapi kalau itu dilakukan holding dalam jumlah cukup besar itu akan mempengaruhi pricing dari pada dana tersebut," imbuhnya.
Selain itu, Baiquni juga berharap holding BUMN perbankan bisa masuk 10 bank terbesar di Asia. "Tujuan holding kita ingin jadi pemain di regional dan pada saat itu kita posisi berapa tentu kita ingin di angka paling tidak 10 besar se-Asia," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaKendati sudah ada sinyal untuk spin-off, BTN Syariah belum berencana untuk langsung bergabung dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) melalui skema merger.
Baca SelengkapnyaNixon mengaku, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan dua dokumen yang diminta oleh pemilik entitas.
Baca SelengkapnyaStrategi spin off ini bakal diikuti oleh penggabungan BTN dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca SelengkapnyaPeningkatan tersebut terutama disalurkan kepada BUMN yang menjalankan fungsi strategis bagi negara seperti PLN, Pertamina, dan BULOG.
Baca SelengkapnyaPembelian saham tersebut bersyarat sesuai dengan definisi CSPA, masih terdapat sejumlah proses yang harus dilalui BTN.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN kaji opsi paling memungkinkan mendatangkan investor baru untuk perusahaan ini.
Baca SelengkapnyaBank BJB kini menjadi salah satu pemegang saham pengendali Bank Bengkulu, setelah penyetoran modal sebesar Rp250 miliar untuk proses KUB.
Baca SelengkapnyaBSI terus mengkaji dan belum mengambil keputusan apapun terkait rencana aksi korporasi yg melibatkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN.
Baca SelengkapnyaSegmen UMKM merupakan salah satu fokus utama BSI di dalam pengembangan ekosistem halal.
Baca SelengkapnyaErick melaporkan, proses merger Angkasa Pura I dan II saat ini telah tuntas setengahnya.
Baca Selengkapnya