Bos BPS: Deflasi Agustus bukan karena turunnya daya beli masyarakat
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto menegaskan bahwa deflasi yang terjadi pada Agustus 2017 tidak menunjukkan melemahnya daya beli masyarakat. Justru, konsumsi masyarakat terus tumbuh.
"Kalau saya tidak melihat begitu ya (daya beli menurun), seperti saya bilang dari hasil riil kita konsumsi rumah tangga itu masih kuat tumbuh 4,95 persen dari dari triwulan II-2017 berarti bulan April sampai dengan bulan Juni," kata Suhariyanto, di kantornya, Senin (4/9).
Menurutnya, daya beli masyarakat masih kuat dan penurunan harga beberapa komoditi yang menjadi penyebab deflasi.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa harga rumah di Jakarta stagnan? Ada sejumlah alasan Jakarta mencatatkan stagnasi harga dibandingkan kota lainnya di Jabodetabek. Pertama, Jakarta merupakan salah satu pusat aktivitas ekonomi dan bisnis terbesar di Indonesia sehingga memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.Kedua, pengembangan properti di Jakarta pun telah tersaturasi sehingga tidak lagi banyak pengembangan di Jakarta, terutama untuk sektor perumahan.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Dimana daya beli petani Sulut membaik? Daya beli petani di Sulawesi Utara membaik di Bulan Oktober 2023.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
"Kalau saya sih melihatnya seperti tahun 2015 habis Lebaran biasanya tinggi kemudian turun kemudian terjadi deflasi dan memang salah satu yang terlihat adalah upaya pemerintah untuk mengendalikan harga pangan," ujarnya.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2017, antara lain: tarif angkutan udara, bawang merah, bawang putih, ikan segar, tomat sayur, cabai rawit, bayam, jengkol, kentang, wortel, kelapa, minyak gorenO, dan tarif angkutan antar kota. Sementara komoditas yang mengalami kenaikan harga, antara lain: cabai merah, garam, uang sekolah SD, uang sekolah SMA, daging ayam ras, telur ayam ras, anggur, apel, semangka, nasi dengan lauk, rokok kretek, rokok kretek filter, upah tukang bukan mandor, upah pembantu rumah tangga, emas perhiasan, uang sekolah SMP, tarif rekreasi, dan tarif pulsa ponsel.
Pada Agustus 2017 beberapa kelompok pengeluaran memberikan andil/ sumbangan deflasi, yaitu: kelompok bahan makanan sebesar 0,14 persen dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,10 persen. Sementara kelompok yang memberikan andil sumbangan inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,0-1 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,03 persen; kelompok sandang sebesar 0,02 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,07 persen
"Saya berharap akan masih terkendali ya tapi seperti saya bilang agak hati-hati di bulan Desember karena ada Natal dan musim liburan," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komponen inti mengalami inflasi 0,16 persen dengan andil 0,10 persen.
Baca SelengkapnyaSoal pergeseran kelas menengah, menurutnya pergeseran kelas itu tidak hanya terjadi pada satu kelompok.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sejak bulan Mei-Agustus 2024. Tak hanya itu angka kelas menengah juga anjlok karena meningkatknya penduduk kelas bawah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, inflasi yang rendah sangat penting untuk mendukung daya beli masyarakat, terutama di kalangan kelompok menengah bawah.
Baca SelengkapnyaSedangkan secara tahun kalender ataupun year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 0,74 persen.
Baca SelengkapnyaDeflasi berturut-turut terjadi sejak Mei hingga Agustus 2024. Per Agustus 2024, BPS mencatat deflasi 0,03 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaKinerja apik ini tak lepas dari terjaganya tren pemulihan ekonomi nasional hingga memasuki akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca Selengkapnya