Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos BPS kesulitan minta data perusahaan kelas kakap dalam sensus

Bos BPS kesulitan minta data perusahaan kelas kakap dalam sensus BPS. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin menyebut ada beberapa tantangan dalam melakukan sensus ekonomi tahun 2016 ini. Salah satunya adalah sulitnya mendapatkan data dari responden.

"Oleh karena itu dalam kesempatan ini meminta dukungan agar para pelaku usaha memberikan data cepat dan benar. Tantangan BPS juga sangat sulit menemui responden," ujar Suryamin di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Jumat (18/3).

Kesulitan data tersebut disebabkan karena beberapa perusahaan menengah ke atas sangat sulit ditemui. Namun, untuk sektor menengah ke bawah pihaknya mengaku tidak mengalami kesulitan apapun.

Orang lain juga bertanya?

"Karena kita menemukan orang yang memegang data di perusahaan menengah ke atas ini harus janjian dulu. Ini yang sulit, mohon pengertiannya," kata dia.

Kendati demikian, Suryamin tetap optimis bisa menyelesaikan tantangan ini. Alasannya, dari pengalaman sebelumnya pihaknya sudah mampu mendapatkan data perusahaan dengan tepat waktu.

"Melihat pengalaman kita, jelas kita sangat optimis. Jadi sekali lagi saya tegaskan, agar petugas kami diberi kemudahan untuk melakukan sensus ini. Mohon bantuannya agar sensus ini bisa terlaksana dengan baik," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala BPS, Suryamin menargetkan, pada sensus tahun ini akan ada 24 juta sektor usaha yang akan didata. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibanding 1 dasawarsa sebelumnya.

"Tahun 1996 itu 16 juta pelaku usaha yang tersensus, pada 2006 usaha dari mikro sampai yang besar terdata sebesar 22 juta. Artinya ada penambahannya 30 persen. Tahun ini diprediksi penambahannya 10 persen," kata Suryamin di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (18/3).

Jumlah tersebut akan mencakup seluruh usaha atau perusahaan yang berlokasi di tempat tetap, tidak tetap maupun keliling. Sementara untuk pelaku usaha akan mencakup pemerintah, lembaga non profit, rumah tangga dan korporasi.

"Mall, hotel, restoran itu tempat tetap, kaki lima dan pasar kaget yang tidak tetap, usaha kelilingnya ada tukang bakso dan sol sepatu. Sementara pelaku usaha pemerintah itu seperti sekolah, rumah sakit, panti sosial. Lembaga non profit mencakup tempat ibadah, organisasi sosial, dan organisasi masyarakat. Warung, pulsa telpon masuk kategori rumah dan restoran atau supermarket lebih ke perusahaan," jelas dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Big Data Jadi Tantangan BPS Wujudkan Indonesia Emas 2045
Big Data Jadi Tantangan BPS Wujudkan Indonesia Emas 2045

BPS ungkap berbagai tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Baca Selengkapnya
Dewas Curhat Sulitnya Dapat Data KPK: Dua Tahun Ini Harus Melalui Pimpinan
Dewas Curhat Sulitnya Dapat Data KPK: Dua Tahun Ini Harus Melalui Pimpinan

Tumpak menyebut, sulitnya memperoleh akses lantaran adanya ketentuan dari Pimpinan KPK

Baca Selengkapnya
Bawaslu Adukan Semua Komisioner KPU Ke DKPP, Ada Apa?
Bawaslu Adukan Semua Komisioner KPU Ke DKPP, Ada Apa?

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI melaporkan semua Komisi Pemilihan Pemilu (KPU) ke DKPP

Baca Selengkapnya
Cara Pemerintah Menuju Indonesia Emas Lewat Data BPS
Cara Pemerintah Menuju Indonesia Emas Lewat Data BPS

Menuju Indonesia emas tidak hanya bersumber dari data BPS.

Baca Selengkapnya
Ternyata 95 Persen UMKM Indonesia Belum Kompetitif
Ternyata 95 Persen UMKM Indonesia Belum Kompetitif

Pemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.

Baca Selengkapnya
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM
Kemenkop-UKM Kantongi Data 13,4 Juta Data Koperasi dan UKM

Kemenkop UKM akan terus melakukan pendataan K-UMKM meski kabinet pemerintahan segera berakhir.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Ini, Banyak Petani Tak Dapat Pupuk Subsidi
Gara-Gara Ini, Banyak Petani Tak Dapat Pupuk Subsidi

Mentan Amran mengungkapkan penyebab banyak petani tak dapat pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Minta Kebocoran Data Pemilu di KPU Tak Dipolitisasi: Motifnya Ekonomi
Menkominfo Minta Kebocoran Data Pemilu di KPU Tak Dipolitisasi: Motifnya Ekonomi

Budi Arie pun menjamin, jika sistem informasi elektronik selama pesta demokrasi ini tetap aman dan terjamin.

Baca Selengkapnya
KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras Kemensos
KPK Tahan Dua Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras Kemensos

Dua tersangka itu yakni Budi Susanto (BS) dan April Churniawan (AC).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Ibas Anak SBY Minta Erick Thohir Kurangi 'Lemak', BUMN Karya Telat Bayar Utang!
VIDEO: Tegas Ibas Anak SBY Minta Erick Thohir Kurangi 'Lemak', BUMN Karya Telat Bayar Utang!

Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) mengingatkan Menteri BUMN Erick Thohir terkait kinerja banyak perusahaan BUMN belakangan ini

Baca Selengkapnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya

Transformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.

Baca Selengkapnya
Komisi XI Kritisi Usulan Kenaikan Anggaran BPS
Komisi XI Kritisi Usulan Kenaikan Anggaran BPS

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin turut menyampaikan sejumlah catatan.

Baca Selengkapnya