Bos BTN paparkan tujuan penyusunan indeks perubahan harga rumah dibeli konsumen
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merilis indeks harga rumah atau House Price Index untuk dijadikan acuan bagi para stakeholder di bidang properti dalam berinvestasi. BTN House Price Index adalah indeks yang memaparkan perubahan harga rumah yang dibeli oleh konsumen.
Berbeda dengan Indeks yang dipaparkan oleh institusi lain, House Price Index atau HPI yang diracik tim riset Housing Finance Center (HFC) Bank BTN memberikan gambaran yang lebih rinci mengenai tren pertumbuhan harga rumah yang lebih akurat dengan metode matched sales menggunakan data penyaluran KPR Bank BTN di seluruh wilayah di Indonesia.
"Kami menyajikan HPI yang sesuai dengan kondisi riil di lapangan agar pemerintah dapat memanfaatkannya untuk meramu kebijakan di sektor properti ke depan, dan agar para pengembang bisa menentukan pengembangan tipe perumahan yang tepat dan harga yang sesuai dengan harga pasar. HPI juga bisa dimanfaatkan perbankan untuk menambah informasi terkait penyaluran KPR, sementara konsumen bisa mendapatkan informasi yang valid mengenai harga rumah," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono saat diskusi peluncuran BTN House Price Index di Jakarta, Kamis (13/9).
-
Apa faktor yang mempengaruhi harga rumah? Evaluasi cermat terhadap nilai properti yang sebenarnya berdasarkan lokasi, ukuran, dan kondisi dibandingkan dengan harga pasar di sekitarnya sangatlah penting.
-
Bagaimana meningkatkan nilai rumah? Menurut Adabashi, kesan pertama sangat penting. Meningkatkan tampilan properti melalui pembaruan strategis seperti pengecatan atau renovasi membantu mempertahankan nilainya dan menarik pembeli. Menambahkan tanaman hijau, memperbaiki pencahayaan, dan menata ulang ruang tamu juga merupakan beberapa solusi cepat dan hemat biaya.
-
Mengapa KPR BRI Suku Bunga Berjenjang cocok untuk pembeli rumah? Pembayaran hipotek, pajak properti, asuransi, dan biaya pemeliharaan rumah dapat menjadi beban finansial yang signifikan bagi pemilik rumah. Walau begitu, bukan artinya tak ada cara untuk mewujudkannya. Kamu masih bisa memiliki rumah dengan tanpa beban.
-
Apa yang dimaksud dengan perbandingan? Perbandingan atau rasio adalah salah satu teknik atau cara dalam membandingkan dua besaran.
-
Apa itu perbandingan? Perbandingan atau rasio adalah salah satu teknik atau cara dalam membandingkan dua besaran.
-
Apa yang perlu diperhatikan sebelum menentukan harga rumah? Namun ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum menetapkan harga properti tersebut.
Maryono menjelaskan, untuk menghasilkan HPI yang akurat, HFC BTN melakukan tiga penyempurnaan dari indeks yang pernah dirilis HFC tahun 2015 lalu. Pertama, modifikasi dari metode perhitungan indeks, dari sebelumnya chained fisher menjadi matched sales, metode ini sesuai dengan karakteristik data KPR yang dimiliki Bank BTN. Kedua, data yang diambil lebih komprehensif, tidak sekadar penjualan rumah semata tapi juga melihat karakteristik rumah seperti luas, kualitas bangunan, posisi dan fasilitas umum dan sosial di lingkungan rumah. Ketiga, cara pengolahan data yang memperhitungkan data penjualan rumah dengan memperhitungkan pertumbuhan nilai rumah dengan membandingkan harga dua atau lebih rumah yang berbeda namun memiliki karakteristik dan kualitas yang sama.
"Hasilnya BTN HPI memperlihatkan tren pertumbuhan harga rumah yang secara gradual terus naik dengan menghitung pertumbuhan harga rumah dengan kualitas tinggi maupun kualitas rendah berbeda dengan HPI sebelumnya yang cenderung fluktuatif," kata Maryono.
Hasil riset Housing Finance Center (HTC) BTN bersama InterCAFE IPB, HPI Nasional terus mengalami kenaikan. Per Juni 2018 Indeks Harga Properti Nasional tercatat mencapai 155,26.
HPI secara nasional tersebut meningkat 7,23 peren dibandingkan Juni 2017 yang sebesar 145,15 dan Iebih tinggi dibandingkan Juni 2016 yang mencapai 135,22.
Berdasarkan olahan data Bank BTN, tercatat Indeks Harga Rumah tipe kecil yaitu 21-36 sejak Januari 2014 mencapai indeks tertinggi yaItu 167,74 dibandingkan tipe 45 dan 70 yang masing-masing mencatatkan HPI sebesar 143,97 dan 141,20.
"HaI Ini menggambarkan bahwa permintaan untuk rumah kecil lebih tinggi dibandingkan tipe rumah yang lebih luas, kemungkinan ini juga terkait dengan daya beli masyarakat dan permintaan dari masyarakat kelas menengah ke bawah," ujar dia di Menara BTN, Jakarta, Kamis (13/9).
Sementara itu empat provinsi yang berada di atas HPI nasional berturut-turut tercatat di Kepulauan Riau dengan angka 215,43. Posisi kedua tertinggi adalah DKI Jakarta dengan indeks 189,2. Selanjutnya Jawa Timur dengan angka indeks 173,34 dan posisi ke empat, Banten dengan indeks 156,8.
"HPI di Kepulauan Riau rata-rata pertumbuhannya sebesar 20,09 persen didorong perkembangan properti di Batam yang terus meningkat seiring dengan kenaikan harga rumah, tidak heran Batam menjadi kabupaten yang mencatatkan HPI sebesar 223,76 tertinggi kedua setelah kabupaten Jember di Jawa Timur yang mencapai 229,4," ungkap Maryono.
Maryono memproyeksikan HPI akan terus meningkat meski pertumbuhan harga rumah cenderung melambat karena faktor supply dan demand, tingkat suku bunga kredit dan ketersediaan properti.
"Namun demikian, menilai permintaan rumah masih cukup tinggi di provinsi yang padat penduduk seperti di Jawa Tengah dan Jawa Timur karena backlog berdasarkan data per Juni 2016 di dua provinsi terbesar di Jawa tersebut masih tinggi masing-masing 860.385 unit dan 1.013.624 unit," tandas dia.
Berikut provinsi dengan HPI Tertinggi per Juni 2018:
1. Kepulauan Riau dengan indeks 215.43
2. DKI Jakarta dengan indeks 189.20
3. Jawa Timur dengan indeks 173.34
4. Banten dengan indeks 156.82
5. Sumatera Selatan dengan indeks 154.54
6. Jawa Barat dengan indeks 154.48
7. Yogyakarta dengan indeks 151.15
8. Nusa Tenggara Timur dengan indeks 150.19
9. Jawa Tengah dengan indeks 149.59
10. Papua dengan indeks 144.08
Sedangkan provinsi dengan pertumbuhan rata-rata tertinggi yaitu:
1. Kepulauan Riau 20,08 persen
2. DKI Jakarta 17,55 persen
3. Jawa Timur 13,96 persen
4. Yogyakarta 13,7 persen
5. Banten 11,18 persen
6. Jawa Barat 10,61 persen
7. Sumatera Selatan 9,71 persen
8. Nusa Tenggara Timur 9,3 persen
9. Jawa Tengah 9 persen
10. Papua 5,6 persen
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adanya insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) menjadi penyumbang kinerja positif BTN.
Baca SelengkapnyaBTN telah menjadi katalis bagi ekosistem perumahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBTN berupaya semakin kreatif dalam memfasilitasi masyarakat untuk memiliki rumah, termasuk ketika harga rumah bersubsidi diputuskan naik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN hingga akhir Agustus 2024 mencapai 13,05 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp355,2 triliun.
Baca SelengkapnyaDi akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan didorong oleh rumah dengan ukuran besar atau tipe 70 dengan harga berkisar Rp500 juta-Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaPembentukan "BTN Fund" diharapkan dapat menciptakan permintaan, memperluas pangsa pasar dan membuka segmen baru.
Baca SelengkapnyaDengan industri pembiayaan perumahan yang tumbuh positif, maka akan turut menopang perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBTN mencatat, pencapaian kinerja keuangannya per Mei 2024 telah sejalan dengan yang ditetapkan perseroan atau on track.
Baca SelengkapnyaPemerintah memberikan insentif kepada pengembang dan konsumen hunian berimbang di IKN berupa pembebasan BPHTBÂ dan keringanan pajak bumi dan bangunan (PBB).
Baca SelengkapnyaPT Bank Tabungan Negara (BTN) terus berupaya menggenjot penyaluran kredit subsidi.
Baca Selengkapnya