Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bulog: Kenaikan Harga Kedelai Karena Permainan Kartel Importir

Bos Bulog: Kenaikan Harga Kedelai Karena Permainan Kartel Importir Direktur Utama BULOG Budi Waseso. ©2020 Liputan6.com/Tira Santia

Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso memastikan, penyebab utama meroketnya harga kedelai beberapa waktu lalu bukan diakibatkan oleh keterbatasan impor. Menurutnya, kenaikan harga bahan baku utama tahu dan tempe tersebut justru diakibatkan oleh praktik kartel.

"Tentang kenaikan harga kedelai kemarin bukan kurang atau karena keterbatasan dari luar negeri. Tapi karena permainan kartel importir kedelai," tegas pria yang akrab disapa Buwas dalam acara Perkenalan Direksi dan Strategi Perum Bulog 2021, Rabu (3/2).

Dia mengungkapkan, suburnya praktik kartel di tanah air tak lepas dari berkurangnya wewenang Bulog untuk melakukan penugasan impor sejumlah komoditas pangan, termasuk kedelai. Walhasil, sejumlah importir lebih leluasa untuk menaikkan harga jual yang justru membebani konsumen.

Orang lain juga bertanya?

"Padahal dalam regulasi itu untuk impor sembilan bahan pokok itu dilakukan oleh negara yaitu Perum Bulog. Tapi mekanismenya (impor) harus melalui penugasan yang jumlahnya itu kecil," terangnya.

Maka dari itu, dia berharap volume penugasan impor komoditas pangan oleh Bulog bisa ditambah dalam jumlah besar. Sehingga dapat memberantas praktik kartel dan lebih terjaminnya kestabilan harga berbagai bahan pangan termasuk kedelai.

"Apalagi asosiasi perajin tahu tempe juga banyak yang menghubungi saya Dirut Bulog kenapa tidak impor kedelai dalam jumlah besar, sehingga harga kedelai untuk tempe bisa dikurangi. Saya jelaskan kalau Bulog itu harus melalui penugasan. Nah, akhirnya mereka baru tau kalau Bulog tidak bisa impor tanpa penugasan," tandasnya.

Kendalikan Harga Kedelai

Sebelumnya, Ketua Sahabat Perajin Tempe Pekalongan (SPTP), Mua'limin meminta pemerintah Jokowi berani mengambil terobosan untuk mengendalikan harga kedelai impor. Salah satunya dengan memberi wewenang penuh terhadap Perum Bulog sebagai importir tunggal komoditas utama bahan pembuat tempe tersebut.

"Harga kedelai (impor) ini terlalu besar sekali kenaikannya. Biasanya per kuintal itu harga kedelai impor antara Rp600.000 sampai Rp700.000, sekarang sudah Rp900.000 sampai Rp950.000. Harapannya saya kepada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi supaya bisa menurunkan atau mengendalikan harga kedelai impor bisa ditangani langsung oleh Bulog aja sendiri," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (5/1).

Mua'limin menyakini, melalui cara tersebut pemerintah akan dimudahkan untuk melakukan pengawasan terhadap harga kedelai impor. Menyusul importir yang ada, yakni Bulog merupakan kepanjangan tangan langsung pemerintah.

"Kalau wewenang importir dialihkan semua ke Bulog saya yakin harga (kedelai) jadi bisa dikontrol," jelasnya.

Selain itu, berkurangnya jumlah importir komoditas kedelai juga diharapkan akan membasmi praktik permainan harga. Mengingat, jumlah importir yang terlampau banyak justru dianggap menyulitkan pemerintah maupun otoritas dalam upaya penindakan praktik kotor tersebut.

"Soalnya selama ini kita menduga ada oknum importir yang bisa memainkan harga kedelai ini. Kalau harga naik kayak gini, otomatis kita rakyat kecil yang dirugikan," tutupnya.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demurrage Beras Bulog Diduga Terindikasi Kesalahan Alur Administratif
Demurrage Beras Bulog Diduga Terindikasi Kesalahan Alur Administratif

Asosiasi Geber BUMN menduga ada kesalahan alur administrasi dalam proses impor beras oleh Perum Bulog.

Baca Selengkapnya
Begini Duduk Perkara Tudingan Penggelembungan Harga Beras Impor dari Vietnam
Begini Duduk Perkara Tudingan Penggelembungan Harga Beras Impor dari Vietnam

Duduk perkara Bulog dan Bapanas dilaporkan ke KPK atas dugaan penggelembungan harga beras impor.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kenaikan Harga Kedelai Akibat Rupiah Melemah Memberatkan Para Pengusaha Tempe dan Tahu
FOTO: Kenaikan Harga Kedelai Akibat Rupiah Melemah Memberatkan Para Pengusaha Tempe dan Tahu

Kenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.

Baca Selengkapnya
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun
Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Skandal 'Mark Up' Harga Beras Impor Berpotensi Rugikan Devisa Negara hingga Rp8,5 Triliun

Baca Selengkapnya
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.

Baca Selengkapnya
Bulog Kena Tegur Kemendagri, Harga Beras Masih Melambung di Tengah Skandal Demurrage Rp294 M
Bulog Kena Tegur Kemendagri, Harga Beras Masih Melambung di Tengah Skandal Demurrage Rp294 M

Teguran ini terjadi di tengah skandal demurrage atau denda impor beras sebesar Rp294,5 miliar.

Baca Selengkapnya
Bulog Jelaskan Alasan Harga Beras Meroket Tembus Rp12 Ribu per Kg
Bulog Jelaskan Alasan Harga Beras Meroket Tembus Rp12 Ribu per Kg

Harga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor

Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.

Baca Selengkapnya
Ironi, Harga Beras Dunia Turun, Tapi di Indonesia Malah Naik
Ironi, Harga Beras Dunia Turun, Tapi di Indonesia Malah Naik

Tak heran, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Sehari-Hari Ikut Meroket Usai Pemilu
Tak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Sehari-Hari Ikut Meroket Usai Pemilu

Pasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.

Baca Selengkapnya