Bos Bulog prediksi impor beras 500.000 ton habiskan dana Rp 3,6 triliun
Merdeka.com - Pemerintah secara resmi menunjuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengimpor beras sebesar 500.000 ton pada Februari 2018 mendatang. Impor tersebut dilakukan untuk mendukung ketersediaan cadangan beras dalam negeri.
Direktur Utama Bulog, Djarot Kusumayakti memprediksi, impor beras nantinya membutuhkan dana sekitar Rp 3,6 triliun. Dana tersebut sudah termasuk harga beras, bea masuk, asuransi dan beberapa hal terkait lainnya yang memperlancar beras masuk ke dalam negeri.
"Kalau hitung-hitungan saya, ambil kata 500.000 ton dengan harga international rice price, ditambah bea masuk, asuransi, surveyor, bongkar kuat, dan sebagainya ambil kata Rp 7.300, misalnya loh ini, tapi kan belum terjadi. Dikalikan 500.000 ton, kira-kira Rp 3,6 triliun," ujar Djarot di Hotel Aston, Cirebon, Selasa (16/1).
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Djarot mengatakan, dana impor sebesar Rp 3,6 triliun diambil dari kas Bulog saat ini. Adapun posisi keuangan Bulog sebesar Rp 9,8 triliun, angka tersebut merupakan akumulasi dari kas Bulog dan kreditor pada beberapa hari yang lalu.
"Beberapa hari yang lalu posisi keuangan kami masih ada uang Rp 9,8 triliun. Artinya masih cukup uang kami. Dari kreditor juga itu tapi bukan supplier. Kami kreditor resmi," jelasnya.
Djarot menambahkan, proses impor tersebut dilakukan secara profesional atau business to business (B to B). Peserta yang mengikuti lelang diharuskan terdaftar sebagai asosiasi pengeskpor beras di negara negara yang telah ditunjuk.
"Kami prosesnya b to b, artinya hanya anggota asosasi di negara yang produsen beras yang boleh ikut tender. Dia daftar ke website nanti ada proses selanjutnya. Orang Indonesia enggak boleh ikut, kan dia di sini jadi tidak boleh," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaDugaan mark up impor beras ini ditaksir menyebabkan kerugian negara hingga Rp8,5 triliun.
Baca SelengkapnyaArief Prasetyo menjelaskan, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat.
Baca SelengkapnyaPerhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaRencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnya