Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Bulog soal penyerapan beras 800 ribu ton: Jangan ngarang

Bos Bulog soal penyerapan beras 800 ribu ton: Jangan ngarang Budi Waseso. ©2016 merdeka.com/mappesona

Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso angkat bicara mengenai pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution yang menyatakan bahwa Perum Bulog hanya bisa menyediakan beras sebesar 800 ribu ton bila tak melakukan impor.

Dia pun mewanti-wanti banyak pihak agar tidak mempermainkan data soal penyerapan beras. Sebab, penyerapan beras dari dalam negeri saat ini mencapai 1,4 juta ton.

"Jangan salah kalau bicara data. Sekarang penyerapan (beras) 1,4 juta ton, bukan 800 ribu ton. Jadi jangan ngarang-ngarang kalau enggak tahu, mending enggak usah ngomong, itu mengacau," gerutu dia di Menara Kadin, Jakarta, Senin (24/9).

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, data pangan seperti pengadaan beras memang cenderung rentan dipermainkan jelang memasuki tahun politik. Oleh karena itu, dia mengajak berbagai instansi pemerintahan untuk mau berkoordinasi menjaga ketahanan pangan nasional.

Dia juga meminta lembaga-lembaga terkait seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) agar mau terlibat dalam perkara ini. "Jadi jangan enggak, kita harus koordinasi. Kalau bisa menarik ahli-ahli dari Kadin, ini kan bagus untuk menumbuhkan kekuatan pangan negara," ujar dia.

Namun, dia menekankan, pemerintah jangan hanya berfokus kepada pengadaan beras saja. Sebab, lanjutnya, masih ada 11 bahan pokok pangan lain yang juga harus diperhatikan penyalurannya kepada masyarakat.

"Bicara kewenangan Bulog, kita juga punya tanggung jawab terhadap pengadaan 11 bahan pokok pangan, termasuk jagung, kedelai, minyak goreng, tepung, daging (sapi) dan ayam. Itu harus diperhatikan, soalnya hari ini enggak jalan," tutur dia.

Sebelumnya, silang pendapat antara Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Kementerian Perdagangan tengah memanas. Saat ini Bulog mengaku gudang penyimpanan beras telah penuh dan terpaksa menyewa gudang milik TNI AU.

Menanggapi itu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penuhnya gudang milik Bulog tersebut lantaran adanya beras impor yang masuk. Oleh karenanya dia menilai itu sesuatu yang wajar.

"Nah sehingga menurut saya ini tak perlu gaduh. Begini, gudang penuh karena impornya 1,4 (juta ton) kalau tidak ada impor repot," sebut Menko Darmin di Kantornya, Jakarta, Rabu (19/9).

Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bulog Akui Sulit Cari Tambahan Impor Beras 1,5 Juta Ton Permintaan Jokowi, Ini Alasannya
Bulog Akui Sulit Cari Tambahan Impor Beras 1,5 Juta Ton Permintaan Jokowi, Ini Alasannya

Budi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.

Baca Selengkapnya
China Siap Kirim Beras 1 Juta Ton ke Indonesia, Dirut Bulog Respons Begini
China Siap Kirim Beras 1 Juta Ton ke Indonesia, Dirut Bulog Respons Begini

Dirut Bulog belum mengambil keputusan apakah nantinya akan mengambil beras impor dari China.

Baca Selengkapnya
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen
IDEO: Megawati Kritik Pemerintah Impor Beras Besar-besaran: Biarkan Petani Nikmati Hasil Panen

Megawati ingin para petani menikmati hasil kerjanya, sehingga pemerintah tidak perlu melakukan impor beras

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN hingga Bos Bulog Kunjungi Gudang Beras di Kelapa Gading, Ada Apa?
Wamen BUMN hingga Bos Bulog Kunjungi Gudang Beras di Kelapa Gading, Ada Apa?

Bayu memastikan jumlah CBP sangat aman untuk kebutuhan penyaluran bantuan sosial (bansos). Bahkan, mampu menjaga stabilitas harga beras di tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Anggota DPR Khawatir Harga Beras Kembali Naik Gara-Gara Ini
Anggota DPR Khawatir Harga Beras Kembali Naik Gara-Gara Ini

Kondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.

Baca Selengkapnya
Gerakan Bapanas Stop Boros Pangan Dinilai Sulit Diwujudkan
Gerakan Bapanas Stop Boros Pangan Dinilai Sulit Diwujudkan

Opsi itu digaungkan Bapanas merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut 30% total pangan terbuang.

Baca Selengkapnya
Bulog Pastikan Cadangan Beras RI Aman, Tak Ada Tambahan Kouta Impor Beras
Bulog Pastikan Cadangan Beras RI Aman, Tak Ada Tambahan Kouta Impor Beras

BPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).

Baca Selengkapnya
Bulog Siap Stabilkan Harga dengan Tambahan Kuota Penugasan Impor
Bulog Siap Stabilkan Harga dengan Tambahan Kuota Penugasan Impor

Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor

Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.

Baca Selengkapnya
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos
Namanya Diseret di Sidang Sengketa Pilpres, Budi Waseso Bantah Dicopot dari Dirut Bulog karena Tolak Bansos

Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.

Baca Selengkapnya
Menteri BUMN Pastikan Stok Beras Bulog Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri
Menteri BUMN Pastikan Stok Beras Bulog Cukup untuk Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri

Erick Thohir mengatakan Pasar akan dibanjiri tambahan beras SPHP dari Bulog sebanyak 250 ribu ton.

Baca Selengkapnya