Bos Bulog Ungkap Kesulitan dalam Pelaksanaan Kebijakan Pangan
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Budi Waseso membeberkan tiga kendala dalam pelaksanaan kebijakan pangan selama ini. Salah satunya penugasan terhadap Bulog bersifat ad hoc tanpa jaminan kontinuitas.
Menurutnya, ketidaksesuaian itu mengakibatkan penugasan hanya dilakukan pada waktu harga jatuh di produsen atau harga tinggi di konsumen. Serta penugasan penyediaan stok tidak dibarengi dengan kebijakan penyaluran sehingga stok berlebih.
Kemudian faktor kedua, penugasan belum terintegrasi antar Kementerian dan Lembaga terkait. Sehingga penugasan penyerapan dan penyediaan stok kebutuhan pangan tidak didukung pendanaan dari pemerintah.
-
Siapa yang mengkritik kinerja Bulog? Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Yadi Sofyan Noor mengkritisi kinerja Perum Bulog yang menurutnya tidak optimal dalam menyerap gabah petan saat panen raya awal 2024.
-
Apa tugas Bulog saat ini? 'Sudah mulai habis. Jadi kita akan memasuki musim paceklik, tapi Alhamdulillah stok Bulog saat ini cukup tersedia. Saat ini stok Bulog ada sekitar 1,8 juta ton dan itu mencukupi samapi dengan bulan Desember nanti.'
-
Kenapa Bulog siap salurkan bantuan pangan? 'Tadi seperti yang dikatakan Bapak Presiden, kami menunggu arahan pemerintah apakah bantuan pangan ini akan dilanjutkan atau tidak. Jika memang dilanjutkan, Bulog siap. Salah satu yang mungkin menarik, beras pengadaan lokal yang Bapak Ibu lihat ini berasal dari Banyu Asin, Sumatera Selatan dan yang satu lagi merupakan beras impor dari Vietnam. Jika dilihat dari kualitas sebenarnya sangat sepadan, hal ini menunjukan bahwa beras lokal kita juga memiliki kualitas yang baik dan demikian juga beras yang kita datangkan dari Vietnam. Jadi Bulog berusahan mengelola stok dalam negeri dan juga impor untuk program-program ini.'
-
Apa saja tugas Bulog? Bulog juga melaksanakan tugas pemerintah melakukan pengadaan beras dari luar negeri. Bulog mendapat penugasan importasi dengan dikeluarkannya izin impor sebanyak 3,6 juta ton.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Kenapa Bulog memberikan bantuan pangan? Selain untuk meredam kenaikan harga, beras Bantuan Pangan ini juga dapat memberikan akses kepada keluarga penerima manfaat terhadap beras sehingga mengurangi pengeluaran rumah tangga atas kebutuhan pangannya.
"Sekaligus juga penugasan penyerapan tidak didukung dengan penugasan penyaluran. Ini kendala kami di lapangan," tegas Buwas saat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RPD) bersama Komisi IV DPR RI di Komplek Parlemen, Kamis (25/6).
Ketiga, Belum lengkapnya turunan Peraturan Presiden (Perpres) baik berupa Peraturan Menteri (Permen) dan lainnya. Imbasnya belum ada kebijakan disposal terhadap stok komoditas yang turun mutu akibat terlalu lama menunggu penugasan.
Meski begitu, Buwas memastikan mampu mencukupi kebutuhan pangan beras hingga akhir Desember 2020. Sebab, saat ini stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola oleh Bulog mencapai 1,4 juta ton. Sementara stok CBP yang harus dikelola Bulog berkisar 1 sampai 1,5 juta ton di tahun ini.
"Jadi, saya yakinkan bahwa beras kita ini cukup untuk kegiatan sampai bulan Desember tahun ini. Sampai hari ini kita masih punya (stok beras) 1,4 juta ton," tukasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaDalam paparannya Bayu menjelaskan tentang permasalahan bidang pangan di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diyakini karena kebijakan antar instansi perihal pengimporan beras tidak sinkron.
Baca SelengkapnyaZulhas mengaku pening melihat bentroknya kewenangan aturan antara pusat dan daerah.
Baca SelengkapnyaMenurut Presiden Jokowi, stok beras di bulog masih aman.
Baca SelengkapnyaBayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut, permasalahan pangan di Indonesia dimulai ketika IMF 'melemahkan' peran Bulog.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong peran strategis Bulog dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan stabilitas pasokan.
Baca SelengkapnyaOpsi itu digaungkan Bapanas merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut 30% total pangan terbuang.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang dapat menyebabkan keterlambatan bongkar muat
Baca SelengkapnyaBudi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca Selengkapnya