Bos Garuda Indonesia Diangkat Menjadi Komisaris Utama Sriwijaya Air
Merdeka.com - Sriwijaya Air menobatkan I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra menjadi Komisaris Utama dan Pikri Ilham Kurniansyah sebagai Komisaris dan akan berjalan efektif apabila sudah mendapatkan persetujuan secara resmi dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saat ini dua orang tersebut masing-masing menjabat sebagai Direktur Utama dan Direktur Niaga di Garuda Indonesia.
Keputusan tersebut diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan telah diresmikan melalui penyelenggaraan Serah Terima Jabatan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Sriwijaya Air. Hal ini menindaklanjuti keputusan joint operation atau kerjasama operasi (KSO), Sriwijaya Air yang memutuskan bergabung menjadi bagian dari Garuda Indonesia Group telah menetapkan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi baru ke dalam organisasinya.
Ari Askhara menuturkan bahwa dilakukannya joint operation ini semata-mata hanya untuk memperbaiki ekosistem penerbangan di Indonesia.
-
Siapa yang pernah menjadi wartawan berprestasi dan komisaris Garuda Indonesia? Yenny Wahid memiliki cukup banyak sepak terjang dalam ranah berbeda-beda. Ia pernah menjadi wartawan berprestasi hingga komisaris Garuda Indonesia.
-
Siapa yang memimpin Dewan Garuda? Tak ingin ketinggalan, Kolonel Barlian pun membentuk dewan bernama Dewan Garuda pada tanggal 26 Desember 1956.
-
Kapan Yenny Wahid menjadi komisaris Garuda Indonesia? Ia menduduki jabatan ini sejak 2020, kemudian mengundurkan diri pada Agustus 2021.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang memiliki mobil bernama Garuda? Ilmuwan ini memiliki kendaraan kesayangannya. Bahkan ia menamai kendaraan tersebut sebagai Garuda.
-
Bagaimana Garuda Mataram dikelola sekarang? Kini Garuda Mataram Motor dikendalikan Indomobil group, yang dimiliki keluarga Sudono Salim.
"Tak bisa dipungkiri bahwa saat ini bisnis penerbangan Indonesia tengah mengalami masa-masa sulit. Untuk itu Garuda Indonesia Group yang notabene milik negeri akan bersinergi bersama maskapai swasta Sriwijaya Air Group untuk dapat terus membangun transportasi udara yang diharapkan akan dapat memberikan konstribusi dalam pembangunan bangsa dan negara secara merata," terang Ari dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (13/12).
Disisi lain, Chandra Lie yang kini menduduki jabatan sebagai Wakil Komisaris Utama Sriwijaya Air menyambut gembira joint operation bersama Garuda Indonesia Group. "Secara brand, kerjasama ini tentu akan bernilai positif dan menguntungkan bagi Sriwijaya Air. Kami optimis ke depan bersama Garuda Indonesia Group Sriwijaya Air dapat meningkatkan kualitas penerbangannya. Baik itu dari sisi bisnis maupun operasionalnya," kata Chandra Lie.
Tak hanya Sriwijaya Air, maskapai penerbangan Nam Air juga akan bergabung ke dalam Garuda Indonesia Group bersama dengan Garuda Indonesia dan Citilink.
Berikut adalah susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Sriwijaya Air usai diresmikannya KSO bersama Garuda Indonesia Group.
Dewan Komisaris Sriwijaya Air :
• Komisaris Utama: I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra (efektif setelah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN)
• Wakil Komisaris Utama: Chandra Lie
• Komisaris: Pikri Ilham Kurniansyah (efektif setelah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN)
• Komisaris: Juliandra Nurtjahtjo
• Komisaris: Hendry Lie
• Komisaris: Gabriella Sonia Xevianne Bonggoro.
• Komisaris: Jefferson Irwin Jauwena
Dewan Direksi Sriwijaya Air :
• Direktur Utama: Joseph Adriaan Saul
• Direktur Niaga: Joseph Dajoe K. Tendean
• Direktur Human Capital & Layanan: Harkandri M. Dahler
• Direktur Keuangan: Amrulloh Hakiem
• Direktur Operasi: Capt. Fadjar Semiarto
• Direktur Quality, Safety & Security: Capt. Toto Soebandoro
• Direktur Teknik: Romdani Ardali Adang
Usai serah terima jabatan, komposisi di direktorat Sriwijaya Air tidak mengalami banyak perubahan. Jika sebelumnya ada tujuh direktorat, kini Sriwijaya Air hanya menyisakan enam direktorat untuk mendampingi satu Direktur Utama.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Glenny pernah bertugas di Badan Intelijen Strategis (BAIS) ABRI.
Baca SelengkapnyaGaruda Indonesia memutuskan untuk tidak melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham, dikarenakan masih fokus untuk memperbaiki kondisi ekuitas.
Baca SelengkapnyaPria ini menjadi pelopor adanya industri penerbangan komersil sekaligus menjabat KASAU pertama.
Baca SelengkapnyaWamildan Tsani Panjaitan sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru, menggantikan Irfan Setiaputra yang menjabat sejak Januari 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaRumor penggantian Irfan dari jabatan Dirut Garuda mencuat jelang RUPSLB 15 November 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPemegang saham menetapkan Direktur Operasi PT Angkasa Pura (AP) II Wendo Asrul Rose sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama AP II.
Baca SelengkapnyaIrfan mengatakan dua pilot tersebut telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaKeputusan itu berdasarkan 81 persen dari hasil pemungutan suara pemegang saham yang hadir.
Baca SelengkapnyaTerlebih hari ini Dony juga baru ditunjuk sebagai wakil komisari Garuda Indonesia
Baca SelengkapnyaKeputusan untuk mengangkat orang dekat presiden terpilih Prabowo Subianto diklaim tidak menyalahi aturan.
Baca SelengkapnyaJaksa juga mengenakan biaya pengganti kepada Emirsyah sebesar USD 86.367.019.
Baca SelengkapnyaErick menyebut hal ini bentuk adaptif BUMN dalam menghadapi perubahan zaman.
Baca Selengkapnya