Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos GO-JEK buka-bukaan soal awal usahanya di Indonesia

Bos GO-JEK buka-bukaan soal awal usahanya di Indonesia CEO Go-Jek Nadiem Makarim. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Pendiri GO-JEk, Nadiem Makarim memaparkan kisah awal dirinya membangun bisnis ojek berbasis aplikasi di Indonesia.

Nadiem menjelaskan, ruwetnya transportasi di Jakarta menjadi cikal bakal idenya mendirikan GO-JEk. Dia menilai, sangat sulit untuk mendapatkan moda transportasi yang relatif nyaman, mudah dan cepat.

"Awalnya saya melihat masalah transportasi di Jakarta. Sangat padat dan sangat tidak nyaman untuk berlalulintas dengan kendaraan roda empat karena terlalu macet. Ojek adalah salah satu solusi yang kebetulan saat itu sudah menjadi pilihan masyarakat Jakarta," ujar Nadiem dalam Indonesia Summit 2016, di Hotel Shangrila, Jakarta, Kamis (25/2).

Meski ojek merupakan salah satu solusi masalah transportasi, namun tarif ojek yang tidak dipatok sering kali menjebak pelanggan. Pengendara ojek kerap mematok harga sangat mahal untuk jasanya, meski hanya mengantar pelanggan jarak dekat. Hal ini bukan isapan jempol belaka, Nadiem sendiri mengaku pernah merasakannya.

"Saya ditembak tarif mahal padahal jaraknya dekat," tuturnya.

Nadiem menyadari bahwa tarif mahal yang dipatok pengojek lantaran sepinya pelanggan. Adanya tawaran penumpang dijadikan sebagai kesempatan meraup untung besar.

Nadiem pun memanfaatkan pengetahuannya di bidang teknologi informasi untuk mencari solusi transportasi di Jakarta.

Melalui aplikasi internet yang ditanam di telepon pintar, maka masyarakat akan semakin mudah mendapatkan ojek yang sudah terkenal cepat dan efisien menembus kemacetan Jakarta. Aplikasi itu pun diberi nama GO-JEk.

Melalui aplikasi ini, Nadiem menegaskan bahwa tidak hanya penumpang yang diuntungkan dengan kemudahan mendapatkan ojek dan tarif yang lebih realistis, pengojek pun diuntungkan dengan kemudahan mereka mendapatkan pelanggan.

"Mereka enggak perlu tunggu-tunggu lagi. Karena menunggu itu ada cost-nya. Karena nggak perlu menunggu, sekarang mereka bisa memperoleh pendapatan yang lebih layak dan tidak asal tembak tarif lagi," tutur Nadiem.

Meski sempat mendapatkan pertentangan dari banyak pihak, namun GO-JEK kini semakin marak digunakan masyarakat.

Tren ke depan, Nadiem melihat, industri pemasaran akan semakin akrab dengan layanan digital.

"Market place seperti Lazada dan Matahari Mall, itu bisa berkembang dengan layanan digital. Masyarakat bisa lebih mudah belanja. Memang di masa depan, digital ini jadi tumpuan," pungkas dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil Nadiem Makarim yang Disentil oleh Wapres Gibran Soal Surat, Intip Faktanya!
Profil Nadiem Makarim yang Disentil oleh Wapres Gibran Soal Surat, Intip Faktanya!

Profil lengkap Nadiem Makarim, dari pendiri Gojek hingga menjadi Menteri Pendidikan yang disentil Wapres Gibran soal kebijakannya.

Baca Selengkapnya
Kisah Pria Ini Putus Pendidikan di AAU, Kini Sukses Menjadi Bos Transportasi Terbesar di Yogyakarta
Kisah Pria Ini Putus Pendidikan di AAU, Kini Sukses Menjadi Bos Transportasi Terbesar di Yogyakarta

Di balik nama besar Joglosemar sebagai salah satu moda transportasi umum populer di Yogyakarta, ternyata ada kisah menarik dari sang pemilik.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Kota Kecil pun Sekarang Sudah Macet
Jokowi: Kota Kecil pun Sekarang Sudah Macet

Presiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota

Baca Selengkapnya
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik
Jokowi: Jakarta Ada KRL, LRT, hingga MRT Tapi Masih Macet di Semua Titik

Kata Jokowi Jakarta telah memiliki sejumlah transportasi massal tapi masih aja macet

Baca Selengkapnya
Sejarah Kemacetan Jakarta Sejak 1960
Sejarah Kemacetan Jakarta Sejak 1960

Jakarta dan macet dua hal yang sulit dipisahkan. Berbagai upaya pemerintah untuk mengatasi masalah ini masih belum membuahkan hasil yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Sejarah Ojek di Indonesia, Mulanya ‘Ngobyek’
Sejarah Ojek di Indonesia, Mulanya ‘Ngobyek’

Ojek sudah ada sejak tahun 1960-an di pedesaan dan merembet sampai ke perkotaan.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Diskusi dengan Turis Asing: Wisatawan Kebingungan Ngabisin Semalam di Jakarta
Ridwan Kamil Diskusi dengan Turis Asing: Wisatawan Kebingungan Ngabisin Semalam di Jakarta

Mantan Gubernur Jawa Barat ini pun melakukan pengecekan di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Pramono Akan Buka Kembali Trayek JakLingko yang Ditutup
Pramono Akan Buka Kembali Trayek JakLingko yang Ditutup

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengatakan, akan menghidupkan kembali sejumlah trayek JakLingko yang ditutup.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Bikin Gregetan, Jokowi Sampai Tunjuk-Tunjuk Keluhkan Banyak Kota Sudah Macet!
VIDEO: Bikin Gregetan, Jokowi Sampai Tunjuk-Tunjuk Keluhkan Banyak Kota Sudah Macet!

Presiden Jokowi mendorong agar kepala daerah membangun transportasi umum di wilayahnya

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil Bakal Diusung di Pilkada Jakarta, Anies: Fokus Saya Warga yang Ingin Hidup Makmur
Ridwan Kamil Bakal Diusung di Pilkada Jakarta, Anies: Fokus Saya Warga yang Ingin Hidup Makmur

Dia lebih memikirkan permasalahan warga Jakarta dibanding bicara banyak soal calon lawannya di Pilgub mendatang.

Baca Selengkapnya
Anies Jawab Ganjar Soal IKN: Kalau Ada Masalah Jangan Ditinggalkan, Diselesaikan!
Anies Jawab Ganjar Soal IKN: Kalau Ada Masalah Jangan Ditinggalkan, Diselesaikan!

Bagi Anies di kalimantan sendiri juga tidak ada jaminan bebas dari masalah.

Baca Selengkapnya
Kisah Hasjim Ning, Konglomerat Asal Padang yang Dijuluki Raja Mobil Indonesia
Kisah Hasjim Ning, Konglomerat Asal Padang yang Dijuluki Raja Mobil Indonesia

Hasjim juga ikut berjuang demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya