Bos Go-Jek sebut pendapatan driver bisa Rp 8 juta per bulan, ini caranya
Merdeka.com - Pendiri dan CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan sejak diluncurkan pada Januari 2015, aplikasi Go-Jek telah menjadi suatu revolusi teknologi di Indonesia. Di mana, sejak munculnya perusahaan transportasi berbasis teknologi ini sudah mendorong perekonomian masyarakat.
"Go-Jek sudah menafkahi lebih dari 100.000 restoran dan warung di seluruh Indonesia di 50 kota. Dan sekitar 500.000 mitra driver. Dan lebih dari 1 juta keluarga pendapatannya berasal dari Go-Jek," ujar Nadiem di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/10).
Dia menambahkan, rata-rata pendapatan driver Go-Jek mencapai Rp 4 juta, artinya jika driver bekerja hingga 10-12 jam dalam sehari bisa menghasilkan Rp 6-8 juta per bulan. Dengan demikian, ekonomi kelas menengah bisa meningkat hanya dengan pekerjaan yang fleksibel.
-
Apa penghargaan yang diterima Gojek? Penghargaan dari Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) yang diterima baru-baru ini menjadi bukti nyata dari pencapaian tersebut.
-
Kenapa Gojek mendapat penghargaan? Penghargaan ini menunjukkan bahwa Gojek diakui sebagai penyedia layanan ride-hailing yang paling dipilih oleh pengguna saat menggunakan angkutan umum di Jakarta.
-
Bagaimana Gojek mengintegrasikan layanannya? GoTransit memungkinkan masyarakat untuk memesan GoRide (ojek online) untuk menuju atau melanjutkan perjalanan dari stasiun, serta membeli tiket Commuter Line dalam satu proses transaksi.
-
Kenapa Gojek memberikan penghargaan? 'Gojek berterima kasih dan sangat mengapresiasi kebaikan hati Bapak Nurahman dengan penghargaan Driver Jempolan. Program Driver Jempolan yang digulirkan secara berkelanjutan oleh Gojek untuk terus mendorong mitra driver Gojek agar memberikan pelayanan terbaik dan saling menginspirasi dalam kebaikan.
-
Kenapa Gojek menyediakan motor listrik? Program bergabung sebagai mitra pengemudi Gojek, GoRide Electric bertujuan mendukung penggunaan motor ramah lingkungan.
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
"Masalah terbesar di Indonesia bukan hanya pengangguran tapi juga underemployment, yaitu orang yang ingin menghasilkan penghasilan yang lebih banyak tapi tidak bisa. Jadi pekerjaan ini bisa menjadi solusi," imbuhnya.
Menurutnya, hal ini merupakan multiplier effect dari efisiensi. Dengan pemanfaatan teknologi, para driver bisa mendapatkan lebih banyak pemasukan karena pangsa pasarnya meningkat.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak terkira, ternyata profesi tersebut bisa mendatangkan pundi-pundi rupiah yang begitu besar.
Baca SelengkapnyaGojek mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi online favorit masyarakat.
Baca SelengkapnyaUji coba pertama ini sudah dilakukan sejak 5 Juli 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTerungkap, ada banyak pengalaman istimewa yang diperolehnya semasa menjadi sopir di Mekkah. Salah satunya soal gaji hingga tips yang bisa didapatkannya.
Baca SelengkapnyaGojek menghadirkan layanan untuk membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan usaha.
Baca SelengkapnyaProfil lengkap Nadiem Makarim, dari pendiri Gojek hingga menjadi Menteri Pendidikan yang disentil Wapres Gibran soal kebijakannya.
Baca SelengkapnyaSatu sepeda listrik dikenakan tarif sewa sebesar Rp15 ribu untuk durasi 1 jam.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca SelengkapnyaBiaya ojol dan taksi online di Jawa Timur kini diatur keputusan gubernur. Begini dampaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang legenda hidup Gojek membeberkan cara ia mendapatkan orderan saat belum ada aplikasi Gojek.
Baca Selengkapnya