Bos Jasa Marga: Tol Ruas Pandaan-Malang Dibuka Mei 2019

Merdeka.com - Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arriyani mengatakan, tol ruas Pandaan-Malang (Mapan) akan mulai beroperasi pada awal Mei mendatang. Ruas tol sementara yang akan dioperasikan nantinya hanya di seksi I, II dan III sepanjang 30 Kilometer (Km).

"Pembukaan ruas tol untuk seksi I, II, III sepanjang 30 Km, sesi IV masih berjalan (pembangunannya). Ruas Pandaan-Malang akan mulai kita operasikan kira-kira awal Mei, itu paling lambat. Seksi IV, kalau bisa sekalian akan lebih baik," kata Desi Arriyani di Festival Jalan Tol Pandaan Malang, di Pintu Tol Singosari Malang, Sabtu (23/3).

Dalam waktu dekat, kata Desi akan dilakukan uji kelayakan terhadap jalur tol yang akan dioperasikan. Jika tidak terjadi masalah segera diresmikan pengoperasiannya. "April minggu pertama atau kedua tim uji kelayakan sudah turun," paparnya.

Terkait dengan besaran tarif yang akan diterapkan, hingga saat ini masih belum dilakukan pembahasan. Pihak Jasa Marga akan melakukan usulan tersebut selesai dilakukan uji kelayakan.

"Kita masih mengusulkan, karena masih ada tambahan-tambahan lingkup dan sebagainya, masih belum ada putusan. Uji layak dulu, baru diusulkan tarifnya," jelasnya.

Terkait dengan Seksi V, pihak PT Jasa Marga dalam waktu dekat akan membahas tindak lanjut atas temuan situs di jalur tersebut. Pembahasan akan dilakukan dengan sejumlah pihak guna menyikapi rekomendasi dari hasil ekskavasi oleh Tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Mojokerto.

"Sesi V itu ada situs, situsnya itu ada di ujung di 3 Km terakhir. Minggu depan ini akan difinalkan dari BPJT dan PUPR apa yang akan kita lakukan mengantisipasi situs tersebut. Kita harapkan dilestarikan saja, jadi malah sesi V bisa jadi destinasi," jelasnya.

Festival Jalan Tol Pandaan-Malang digelar sebagai sosialisasi pada masyarakat agar mengenal ruas tol yang akan dioperasikan. Karena setelah dioperasikan, masyarakat sudah tidak bisa lagi datang dengan jalan atau lari, kecuali menggunakan kendaraan roda 4.

"Sebelum nantinya menjadi kawasan yang tidak bisa diakses. Karena mereka akan sulit sekali mungkin, saatnya mereka ikut even ini dan mengenal lebih jauh. Di sini alamnya juga indah," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Anita Firmanti.