Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Kadin Minta Pemerintah Tunda Terapkan Revisi DNI

Bos Kadin Minta Pemerintah Tunda Terapkan Revisi DNI Rosan Roeslani. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah menunda kebijakan relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI). Kebijakan yang tertuang dalam‎ paket kebijakan ekonomi jilid XVI ini dinilai minim sosialisasi sehingga berpotensi menimbulkan kerancuan di kalangan dunia usaha.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani memahami jika paket kebijakan ini memiliki tujuan yang baik. Namun, sayangnya kalangan pengusaha tidak dilibatkan sama sekali dalam penyusunan kebijakan relaksasi DNI tersebut.

"Kita mencoba mengerti pemerintah melakukan ini untuk mengurangi CAD, menarik investasi, menciptakan lapangan pekerjaan. Tetapi dalam paket kebijakan ekonomi terkait devisa hasil ekspor (DHE) kita sangat dilibatkan, kita bicara beberapa kali dilibatkan. Yang tax holiday pun sama. Tetapi yang relaksasi DNI ini benar-benar kita tidak diikutsertakan atau dikonsultasikan. Padahal ini dibuat untuk dunia usaha," ujar dia di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (21/11).

Orang lain juga bertanya?

Akibat tidak dilibatkan dalam penyusunan kebijakan DNI, lanjut Rosan, para pengusaha saat ini kebingungan apakah kebijakan tersebut akan berdampak positif bagi dunia usaha, atau justru sebaliknya. Sebab, di kalangan pelaku usaha sendiri saat ini mempunyai persepsi yang berbeda terkait implementasi dari kebijakan tersebut nantinya.

"Karena kita tidak dikonsultasikan, jadi kita tidak mengerti secara komprehensif. Saya meeting tadi dengan pengusaha saja pengertiannya berbeda-beda. Apakah yang dibuka 54 atau 25, atau hanya 25 yang 100 persen. Ada yang bilang ini mengancam UMKM, ada yang bilang tidak karena ada UU UMKM sehingga diproteksi. Jadi ketidakjelasan ini masih tinggi," ungkap dia.

Oleh sebab itu, kata Rosan, dari pada kebijakan ini menjadi polemik dan justru merugikan dunia usaha, maka pemerintah diminta untuk menunda dulu pemberlakuan relaksasi DNI. Penundaan ini sampai para pengusaha diajak bicara dan mengerti secara detail kebijakan tersebut.

"Oleh sebab itu, kami meminta ini ditunda dulu. Ini kan sosialisasinya kurang bagus. ‎Tadi saya sudah rapat dengan para pengusaha dan besok saya akan undang asosiasi untuk memberikan masukan kepada pemerintah. Kasih kesempatan kita memberikan masukan, supaya kalau kebijakan ini perlu disempurnakan, ya bersama-sama kita sempurnakan. Kita sayangkan kita tidak diajak bicara dulu, padahal paket kebijakan sebelumnya kita selalu diikutsertakan," tandas dia.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bertemu Jokowi di Istana, Presiden KSPSI Andi Gani Yakin Tak Ada Keppres Penggantian Ketum Kadin
Bertemu Jokowi di Istana, Presiden KSPSI Andi Gani Yakin Tak Ada Keppres Penggantian Ketum Kadin

Andi Gani memastikan Jokowi tak ikut campur dalam kisruh internal Kadin.

Baca Selengkapnya
Alasan Lengkap Arsjad Rasjid Tegas Menolak Anindya Bakrie Sebagai Ketua Umum Kadin
Alasan Lengkap Arsjad Rasjid Tegas Menolak Anindya Bakrie Sebagai Ketua Umum Kadin

Arsjad menilai pelaksanaan Munaslub yang menjaddikan Anindya Bakrie sebagai ketua umum, tidak sah.

Baca Selengkapnya
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah
Anggota Komisi IV Minta Kisruh Kadin Diselesaikan, Tantangan Dunia Usaha Tidak Mudah

Sekjen Partai Golkar ini menambahkan kondisi ekonomi global yang tidak menentu.

Baca Selengkapnya
Arsjad Rasjid Bakal Buka Suara Buntut Anindya Bakrie Dipilih Sebagai Ketua Umum Kadin Versi Munaslub
Arsjad Rasjid Bakal Buka Suara Buntut Anindya Bakrie Dipilih Sebagai Ketua Umum Kadin Versi Munaslub

Kadin Indonesia menyatakan Munaslub yang memilih Anindya Bakrie tidak sah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Nada Tinggi! Jokowi Beri Perintah ini Kisruh 'Kudeta' Kadin
VIDEO: Nada Tinggi! Jokowi Beri Perintah ini Kisruh 'Kudeta' Kadin "Bola Panasnya Jangan Ke Saya"

Jokowi mengungkapkan, selama menjabat Presiden RI, ia mengaku kenal baik dengan para Ketua Umum Kadin

Baca Selengkapnya
Industri Tekstil Dukung Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Versi Munaslub
Industri Tekstil Dukung Anindya Bakrie Jadi Ketum Kadin Versi Munaslub

Industri tekstil membutuhkan langkah inovatif agar bisa bangkit dari keterpurukan.

Baca Selengkapnya
Kadin Kubu Arsjad Rasjid Tunda Gugat Munaslub Anindya Bakrie ke Pengadilan, Pilih Musyawarah Kekeluargaan
Kadin Kubu Arsjad Rasjid Tunda Gugat Munaslub Anindya Bakrie ke Pengadilan, Pilih Musyawarah Kekeluargaan

Arsjad Rasjid dianggap masih menjadi Ketua Umum Kadin, dan Anindya Bakrie sebagai Dewan Pertimbangan Kadin.

Baca Selengkapnya
Menkumham Tegaskan Pemerintah Tidak Ikut Campur Urusan Internal Kadin
Menkumham Tegaskan Pemerintah Tidak Ikut Campur Urusan Internal Kadin

Pemerintah pada prinsipnya hanya mengikuti apa yang sudah ditetapkan dalam aturan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin.

Baca Selengkapnya
Ketua Kadin Versi Munaslub Anindya Bakrie Komitmen Sejalan dengan Pemerintah
Ketua Kadin Versi Munaslub Anindya Bakrie Komitmen Sejalan dengan Pemerintah

Keterpilihan Anindya kemudian menuai reaksi keras dari kubu Arsjad Rasjid, Ketua Umum Kadin yang masih menjabat hingga 2026.

Baca Selengkapnya
Arsjad Rasjid Ungkap Hasil Pertemuan Bersama Bahlil dan Anindya Bakrie: Munas Ulang Kadin Usai Pelantikan Prabowo
Arsjad Rasjid Ungkap Hasil Pertemuan Bersama Bahlil dan Anindya Bakrie: Munas Ulang Kadin Usai Pelantikan Prabowo

Pertemuan yang diinisiasi oleh Menteri Bahlil tersebut menghasilkan kesepakatan yang disetujui oleh kedua belah pihak.

Baca Selengkapnya
Istana Bantah Jokowi Cawe-cawe di Munaslub Kadin
Istana Bantah Jokowi Cawe-cawe di Munaslub Kadin

Presiden Jokowi sangat menghormati mekanisme internal di Kadin

Baca Selengkapnya
Menperin Agus Gumiwang: Ada Menteri yang Usul Penghapusan TKDN
Menperin Agus Gumiwang: Ada Menteri yang Usul Penghapusan TKDN

TKDN merupakan instrumen yang penting untuk melindungi daya saing industri dalam negeri.

Baca Selengkapnya