Bos Kadin Minta Perusahaan Sudah Vaksinasi Karyawan 100 Persen Bisa Beroprasi Penuh
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid meminta kepada pemerintah pusat agar perusahaan-perusahaan sudah melakukan vaksinasi seluruh pegawainya bisa beroprasi kembali 100 persen. Hal ini dilakukan agar ekonomi juga ikut berjalan secara bersamaan.
Dia mencontohkan, jika di mal seluruh pegawai berada di dalam sudah divaksinasi dan seluruh pengunjung juga sudah divaksin maka bisa kembali berjalan normal. Namun tetap dengan tidak melupakan protokol kesehatan ketat.
"Jadi harapan-harapan itu yang kami coba beri tahu kepada pemerintah pusat juga bagaimana kalau misalkan pabrik-pabrik yang ekspor oriented dan sudah melakukan vaksinasi dengan demikian bisa tetap beroperasi 100 persen dengan prokes ketat vaksinasi sudah dilaksanakan semua," katanya dalam acara deklarasi bersama, Minggu (25/7).
-
Bagaimana cara menghindari penularan penyakit saat kembali bekerja? 'Pastikan segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diobati segera. Kalaupun masuk kerja dalam keadaan sakit, mohon terapkan pola hidup bersih 3M ya. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan,' kata Ngabila.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Pengusaha tentu ingin ekonomi tetap berjalan di tengah penanganan pandemi Covid-19 dilakukan oleh pemerintah. Oleh karenya, dia berharap perusahaan-perusahaan ataupun di mana-mana sudah divaksin bisa kembali berjalan atau beroprasi.
"Supaya bersamaan roda ekonomi berjalan dan mencegah dampak daripada dampak sosial tidak kita inginkan. Jadi di sini upaya kami, kami tidak hanya memikirkan masalah ekonomi, tapi memikirkan bagaimana perang melawan pandemi, dan bersamaan dari sisi sosialnya bagaimana kita bisa menjaga itu," jelas dia.
Sebagai rumah bagi pengusaha-pengusaha yang ada di Indonesia, dirinya memahami betul perang melawan pandemi Covid-19 menjadi bagian penting bagi seluruh pemangku kepentingan. Namun juga, tidak mengesampingkan nilai-nilai ekonominya.
"Kami merasa ini perang dan pengusaha juga mesti jadi pejuang ikut bersama TNI, Polri, masyarakat, semuanya bersama-sama berjuang melawan pandemi," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPemerintah resmi mencabut aturan menggunakan masker
Baca SelengkapnyaSelain kanker serviks, di Indonesia diperkirakan ada sekitar 20 juta orang menderita hepatitis dengan prevalensi tertinggi pada kasus Hepatitis B.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnya