Bos KAI waspadai jalur selatan Jawa sebab rawan bencana
Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan kesiapan penyelenggaraan angkutan natal 2014 dan tahun baru 2015. KAI menyiapkan antisipasi untuk kelancaran perjalanan kereta di jalur utara maupun selatan Jawa yang memiliki tantangan berbeda.
Direktur Utama PT KAI (Persero), Edi Sukmoro mengatakan titik rawan di jalur Selatan akan diantisipasi dengan alat material untuk siaga (AMUS). Di musim hujan, jalur selatan diakui rawan.
"Jalur Selatan lebih rawan terkena bencana dibandingkan dengan jalur utara. Secara umum yang kemungkinan rawan itu jalur selatan, karena beberapa titik memungkinkan kalau hujan terus longsoran," ujarnya di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (19/12).
-
Dimana saja jalur kereta api terdampak banjir di Semarang? Ia mengatakan beberapa titik yang terdampak banjir di wilayah Semarang tepatnya di petak Jalan Semarang Tawang-Alastua, petak Jalan Semarang Tawang-Semarang Poncol, dan petak Jalan Mangkang-Kaliwungu.
-
Apa saja kereta api yang terdampak banjir di Semarang? Empat perjalanan kereta api relasi Stasiun Solobalapan di Solo, Jawa Tengah, batal akibat banjir yang menggenangi sejumlah titik di Semarang.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Dimana zona bahaya bencana di Sumut? Identifikasi dan penentuan zona-zona bahaya bencana seperti gempa bumi, banjir, atau letusan gunung berapi. Ini membantu dalam perencanaan perkotaan dan pengembangan yang meminimalkan risiko terhadap bencana.
-
Bagaimana dampak banjir terhadap kereta api di Semarang? 'Dengan demikian, tidak memungkinkan untuk dilewati perjalanan kereta api,' katanya.
-
Di mana kemacetan parah terjadi? Viral di media sosial kemacetan horor terjadi kembali di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, saat libur panjang akhir pekan.
Salah satu wilayah di sepanjang jalur selatan yang rawan bencana adalah Jawa Barat. Kondisi jalur yang ada di antara tebing dan berkelok harus mendapat perhatian, terutama di saat kondisi hujan.
"Tanahnya itu gembur, kalau tepatnya itu jalur selatan keluar Bandung mulai melipir sampai Banjar, Ciamis juga, tapi kita pantau harian, orang kita ekstra mengeceknya," jelas dia.
Kondisi di jalur utara berbeda dibanding selatan, sehingga antisipasi dan penyikapannya berbeda. Jalur utara didominasi wilayah persimpangan, sehingga rawan kecelakaan dengan moda transportasi lain.
"Kalau utara itu bukan rawan karena alam, tetapi persimpangan, kita antisipasi dengan menurunkan banyak personel," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhub minta KAI melakukan ramp check secara menyeluruh agar perjalanan selamat.
Baca SelengkapnyaPolda DIY mengidentifikasi ada beberapa jalur rawan kecelakaan dan bencana di DIY yang harus diwaspadai para pengendara kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaKemacetan selama arus balik tidak hanya terjadi di jalan tol. Ternyata sejumlah ruas jalan arteri utama juga kerap menjadi titik rawan kemacetan.
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaTol Trans Jawa dimulai dari KM 570, KM 429, dan KM 370 sampai KM 360 menjadi titik lelah.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPolres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaRuas tol Solo-Ngawi sepanjang 90 kilometer memiliki kondisi yang datar dan rata.
Baca SelengkapnyaLongsor diakibatkan curah hujan tinggi melanda wilayah Sumbar.
Baca SelengkapnyaPotensi terjadinya gempa besar dan tsunami ini sejatinya hampir merata di sepanjang pesisir selatan pulau Sumatera, Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem itu salah satunya dipengaruhi oleh kondisi wilayah Jateng yang telah memasuki musim pancaroba
Baca SelengkapnyaPemprov DKI merilis informasi peringatan kewaspadaan bencana tanah longsor di wilayah Jakarta bulan November 2024.
Baca Selengkapnya