Bos Mandiri: Pelemahan Rupiah tak pengaruhi kinerja kita
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) bergerak fluktuatif di perdagangan hari ini, Selasa (24/4). Rupiah dibuka di level Rp 13.922 atau hanya mampu menguat tipis dibanding penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.975 per USD.
Direktur Utama Bank Mandiri, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, melemahnya Rupiah tidak akan berpengaruh langsung kepada perbankan khususnya Bank Mandiri. Namun, pelemahan Rupiah akan berdampak dan terasa jika berlangsung lama.
"Kalau kinerja Mandiri secara langsung tidak (terpengaruh) karena kita kan secara disiplin menjaga posisi kita, jadi kita tidak bikin posisi currency exposure yang tinggi," kata Tiko, di kantornya, Selasa (24/4).
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
Tiko optimis saat ini Indonesia sudah lebih siap menghadapi fluktuasi Rupiah dibanding 10 tahun dan 20 tahun yang lalau.
"Dibandingkan situasi 1998, dibandingkan 2008 harusnya sudah makin baik ya, gak seperti tahun 1998 atau 2008 itu rasanya kita sudah semakin siap pada fluktuasi currency," ujarnya.
Namun demikian, jika pelemahan Rupiah berjalan dalam waktu lama, maka dampak negatif akan menimpa nasabah. "Cuma memang kalau berkepanjangan memang akan ada impact ke nasabah. Nasabahnya terutama yang memang punya bisnis bergantung dari impor bahan baku yang harus menggunakan USD," ujarnya.
Sementara itu, nasabah yang melakukan ekspor akan diuntungkan dengan melemahnya Rupiah terhadap USD. "Karena nasabah-nasabah yang seperti batubara, sawit ongkosnya Rupiah malah jualnya di USD, jadi malah beberapa segmen tertentu sebenarnya malah tambah profit karena dia kan jualnya ekspor semua."
"Jadi sebenarnya kalau Rupiah melemah itu ada yang rugi tapi ada yang untung juga," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah terjadi karena pelaku pasar masih terpengaruh dengan sikap bank sentral yang tidak terburu-buru memangkas suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaKebijakan moneter dalam jangka pendek diarahkan untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar rupiah dan menarik aliran masuk modal asing.
Baca SelengkapnyaIndonesia patut bersyukur karena pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen di tengah kondisi perekonomian global yang melemah.
Baca SelengkapnyaMata uang Rupiah dilevel Rp16.097 atau menguat 3 point pada penutupan perdagangan sore ini.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca Selengkapnya