Bos minyak Rusia tak sepakat dengan Putin, harga minyak kembali naik

Merdeka.com - Harga minyak dunia kembali turun pada sesi perdagangan Selasa (Rabu). hal ini diakibatkan ketidakpastian Rusia untuk bergabung bersama negara-negara pengekspor minyak atau OPEC memangkas produksinya.

Sebelumnya, harga minyak menguat hampir tiga persen setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negaranya siap untuk bergabung dalam langkah-langkah bersama guna membatasi produksi dan meminta eksportir minyak lain untuk melakukan hal yang sama.

"Dalam situasi saat ini, kita berpikir bahwa pembekuan atau bahkan pemotongan produksi minyak mungkin satu-satunya keputusan yang tepat untuk menjaga stabilitas di pasar energi global," kata Putin.

Namun, Presiden Rosneft PJSC, produsen minyak terbesar Rusia, Igor Sechin mengatakan perusahaannya tidak memiliki rencana untuk mengurangi produksi minyak. Arab Saudi dan produsen-produsen lainnya tidak mungkin untuk memotong produksi dan harga yang lebih tinggi hanya akan membawa produsen-produsen minyak serpih AS kembali ke pasar.

Pernyataan Sechin tersebut membuat harga minyak kembali bergejolak. Harga minyak telah naik lebih dari 11 persen sejak OPEC sepakat untuk memangkas produksi minyak mentah

Para menteri perminyakan OPEC diharapkan akan menuntaskan rincian akhir dari kesepakatan tersebut pada pertemuan organisasi mereka 30 November di Wina, Austria.

Patokan AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November kehilangan USD 0,56 menjadi menetap di USD 50,79 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Desember turun USD 0,73 menjadi ditutup pada USD 52,41 per barel di London ICE Futures Exchange.