Bos OJK Ajak Semua Pihak Manfaat Perang Dagang
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Sebab ada banyak peluang yang dapat diambil oleh Indonesia.
"Kita tidak takut apa yang dilakukan Mr. Trump, perang dagang dengan China, itu adalah default given, silahkan. Tapi kita bagaimana bisa memanfaatkan momentum ini bagi kita," ungkapnya saat ditemui di sela-sela acara Silaturahmi Idul Fitri 1440 H BI dan OJK di Kompleks BI, Jakarta, Senin (10/6).
Menurutnya, yang perlu dilakukan Indonesia saat ini, yakni melihat dan mengidentifikasi peluang-peluang yang dapat diambil dari eskalasi perang dagang.
-
Kenapa Presiden Jokowi mengajak investor Tiongkok berinvestasi di Indonesia? Mengingat sejumlah indikator ekonomi di Indonesia menunjukkan capaian positif, antara lain pertumbuhan ekonomi yang konsisten di atas 5 persen, neraca dagang yang surplus 41 bulan berturut-turut, Purchasing Manager Index (PMI) berada di level ekspansi selama 25 bulan berturut-turut, dan bonus demografi.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kenapa OJK optimis terhadap sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Mengapa Kemendag optimis dengan peluang pasar Meksiko? Kemendag optimis para eksportir Indonesia mampu melakukan ekspansi ke pasar Meksiko. Peserta pameran EIM terdiri dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif; perusahaan swasta; dan pelaku usaha binaan Pemerintah Daerah Provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.
-
Apa kerja sama utama yang dibahas dalam forum bisnis Indonesia-Tiongkok? 'Tiongkok menjadi sangat penting bagi Indonesia karena menjadi investor terbesar nomor 2 dan mitra dagang nomor 1. Diharapkan kerja sama akan terus ditingkatkan untuk kemajuan kedua negara,'
-
Bagaimana Menko Perekonomian menciptakan rantai perdagangan yang lebih kuat? Pemerintah telah membangun lebih dari 2.000 km jalan tol yang menghubungkan pusat-pusat komersial, industri, dan perumahan utama di tanah air, menciptakan value chain perdagangan yang lebih kuat.
"Otomatis demand dunia kan ada, penduduk dunia kan pasti perlu apapun yang telah diproduksi oleh China. Bagaimana kita memanfaatkan momentum itu. Kalau tidak beli dari China ya beli saja dari Indonesia. Tinggal bagaimana competitiveness kita, bisa membuat barang-barang ekspor kita itu me-replace demand-demand di dunia ini," ujar dia.
"Sehingga kita di dalam negeri harus betul-betul berupaya keras memanfaatkan momentum ini. Jangan dianggap nanti dunia turun ekonominya sehingga berimbas, itu justru harus kita balik. Bagaimana demand dunia bisa kita manfaatkan. Kita harus restrukturisasi ekonomi kita," imbuhnya.
Dia mengungkapkan sejumlah sektor yang berpotensi tumbuh dengan adanya perang dagang. Beberapa sektor yang disebut Wimboh, antara lain, pariwisata, perikanan, dan manufaktur.
"Mining, Freeport dua tahun lagi berproduksi dan bagaimana nanti kita olah. Sehingga nanti smelter jalan, bagaimana refinery, harus kita buat secepatnya sehingga kita tidak sangat tergantung pada bahan bakar minyak impor. Bagaimana nanti B20 kita percepat, kendalanya apa," kata Wimboh.
Karena itu, dia menekankan pentingnya kerja sama antara semua pihak, baik itu Pemerintah maupun dunia usaha. OJK sebagai pemegang otoritas jasa keuangan, tegas Wimboh akan senantiasa memberikan dukungan penuh.
"Kita mengajak seluruh lapisan, para pengusaha, industri jasa keuangan, jangan khawatir, ayo kita bersama-sama memakai momentum ini sehingga kita bisa memperluas tenaga kerja kita, memperluas export base kita, otomatis bisa memperluas tax base kita, pajak PPN akan besar, karena apa, karena aktifitas ekonomi menjadi besar," tegas dia.
"Pasar modal siap sedia, silahkan datang ke OJK dan akan kita buat supaya ini gegap gempita dan mendorong pertumbuhan ekonomi kita, memanfaatkan tenaga kerja, dan memperluas export base kita danntax base kita akan jadi lebih luas lagi," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia AS dan China, untuk berebut pengaruh di Indo-Pasifik.
Baca SelengkapnyaOJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.
Baca SelengkapnyaMahendra menyampaikan, kondisi ini dipengaruhi oleh dinamika ekonomi yang beragam di negara-negara utama, seperti Amerika Serikat, Eropa dan China.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, Mendag Zulkifli mengaku tak meresnpons serius ungkapan tersebut. Dia hanya mengamini kalau Indonesia kelak akan menjadi negara besar.
Baca SelengkapnyaASEAN sepakat bekerja sama dengan siapapun demi perdamaian dan kemakmuran.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak Amerika ikut menciptakan Indo Pasifik yang damai dan stabil, melalui kerja sama konkret yang inklusif.
Baca SelengkapnyaOJK berhasil menjaga stabilitas sektor jasa keuangan terjaga dan pasar keuangan menguat di tengah sentimen positif.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, situasi perdagangan ini belum menguntungkan Indonesia sebagai negara terbesar di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKondisi ini memerlukan respons kebijakan yang kuat untuk memitigasi dampak negatif dari rambatan ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaHal itu berdasarkan rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023
Baca Selengkapnya