Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Pertamina: Ada bisikan yang ganggu pembangunan kilang baru

Bos Pertamina: Ada bisikan yang ganggu pembangunan kilang baru Dirut Pertamina Dwi Soetjipto. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto mengatakan, Indonesia sudah terlalu lama mencapai 25 tahun tak membangun kilang minyak. Hal ini disebabkan selama ini banyak bisikan yang menyebut pembangunan kilang minyak tidak ekonomis.

"Kita dicekoki citra bangun kilang tidak ekonomis. Di masa lalu, bangun kilang berdebat ekonomis atau tidak. Akibatnya 25 tahun tidak ada kilang baru," ujar Dwi di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (10/12).

Pertamina pun ngotot untuk bangun kilang baru guna mendukung program kemandirian energi. Tanpa pembangunan kilang baru, kata Dwi, Indonesia akan terus tergantung pada kilang-kilang minyak di luar negeri, terutama Singapura.

Orang lain juga bertanya?

Dwi memaparkan, kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) nasional sebesar 1,6 juta barel per hari. Sementara kilang di Indonesia yang dimiliki Pertamina, hanya bisa mengolah dan memproduksi BBM sebesar 800.000 bph. Untuk itu, Pertamina harus menutupi kebutuhan dari impor sebesar 800.000 bph.

Kondisi Indonesia bertolak belakang dengan kondisi Singapura. Dwi mengatakan, kebutuhan BBM di Singapura hanya 150.000 barel per hari. Sementara kilang yang dimiliki Singapura memiliki kapasitas produksi dan pengolahan minyak hingga 1,3 juta barel per hari. Kelebihan produksi itulah yang diekspor oleh Singapura ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

"Kita tergantung kilang Singapura," jelas dia.

Dwi menambahkan, saat ini Pertamina berhasil memperoleh tambahan kemampuan mengolah minyak setelah mengakuisisi dan mengoperasikan kilang PT Trans Pacific Pertrochemical Indotama (TPPI) di Tuban dan program Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Cilacap, Jawa Tengah.

"Sekarang kemampuan kilang kami jadi 880.000 barel. Ini tambahan dari TPPI dan RFCC," pungkas dia.

Sebelumnya, di Istana Kepresidenan, Dwi memaparkan bahwa Pertamina sedang menggarap percepatan pembangunan kilang minyak sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dwi menyebut total nilai proyek kilang tersebut mencapai USD 40 miliar atau mencapai Rp 553 triliun (Rp 13.825 per USD).

"Kami tadi juga laporkan bahwa yang RDMP (Refining Development Masterplan Program) Cilacap sudah ditandatangani awalnya, kemudian nanti yang di Balikpapan segara setelah akhir Desember ini kita minta ditandatangani awalnya," jelas Dwi.

Dwi memaparkan ada 4 lokasi kilang RDMP atau peningkatan kapasitas dan 2 lokasi kilang baru. Untuk kilang yang ditingkatkan kapasitasnya yakni di Cilacap dengan alokasi dana sekitar USD 5,5 miliar, Balikpapan sekitar USD 5,5 miliar, Balongan dan Dumai masing-masing sekitar USD 4-4,5 miliar. Untuk kilang baru di Bontang dan Tuban diperkirakan membutuhkan dana pembanguna mencapai USD 10 miliar untuk masing-masing lokasi.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport
Jokowi Cerita Sempat Dibisiki 'Hati-hati Digulingkan' Saat Ingin Ambil Alih Freeport

Jokowi menyebut, Indonesia kini memegang saham 51 persen dari PT Freeport dan ditargetkan akan menjadi 61 persen.

Baca Selengkapnya
Siasat Kilang Pertamina Jaga Pasokan BBM dan LPG di Masa Transisi Energi
Siasat Kilang Pertamina Jaga Pasokan BBM dan LPG di Masa Transisi Energi

Produk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Anggota DPR Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit
VIDEO: Keras! Anggota DPR Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit

Khilmi tak setuju dengan pembangunan pabrik tersebut

Baca Selengkapnya
DEN Minta Indonesia Tak Buru-Buru Kampanyekan Mobil Listrik Skala Besar
DEN Minta Indonesia Tak Buru-Buru Kampanyekan Mobil Listrik Skala Besar

Alasannya, itu dinilai bakal mengganggu sistem kelistrikan yang sudah terbangun saat ini.

Baca Selengkapnya
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun
Pabrik Arang Batok Kelapa di Jaktim yang Disegel Bisnis Turun Temurun, Sudah Eksis Lebih dari 40 Tahun

Pabrik yang berada di sisi Sungai Ciliwung itu saat ini masih disegel dengan garis kuning milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anggota DPR Komisi VI Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit
VIDEO: Anggota DPR Komisi VI Protes ke Bahlil soal Pembangunan Pabrik Pupuk: Pakai Otak Dikit

Suara Khilmi makin meninggi, ketika menjelaskan sudah terlalu banyak pabrik pupuk urea.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara

pemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Banyak Pengusaha Pertashop Merugi, Pertamina Kaji Jual Produk Selain Pertamax
Banyak Pengusaha Pertashop Merugi, Pertamina Kaji Jual Produk Selain Pertamax

Pertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.

Baca Selengkapnya
Jaga Keamanan Kilang, KPI Kaji Teknologi Baru untuk Memindahkan Petir
Jaga Keamanan Kilang, KPI Kaji Teknologi Baru untuk Memindahkan Petir

Peremajaan alat pabrik jadi salah satu hal penting untuk meminimalisir risiko. Menurutnya, kondisi peralatan pabrik terus menurun seiring waktu dan penggunaan.

Baca Selengkapnya
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi
Akhir Kejayaan Pabrik Arang Legendaris di DKI, Setop Operasi Buntut Biang Polusi

Sejak 1975 silam, ternyata pabrik arang itu sudah beroperasi di sana. Tetapi seiring padatnya penduduk di sana, keberadaan pabrik menjadi masalah.

Baca Selengkapnya
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri

Sumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan minyak. Dengan demikian, untuk mengangkat minyak tersebut, membutuhkan usaha dan teknologi.

Baca Selengkapnya
Industri Petrokimia RI Kalah Dibanding Malaysia dan Vietnam, Pengusaha Minta Hal Ini ke Pemerintah
Industri Petrokimia RI Kalah Dibanding Malaysia dan Vietnam, Pengusaha Minta Hal Ini ke Pemerintah

Para pelaku usaha mengungkapkan bahwa ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh industri ini.

Baca Selengkapnya