Bos Pertamina Buka-bukaan Pentingnya Bangun Kilang dan Akuisisi Perusahaan Migas
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menegaskan bahwa pembangunan kilang minyak masih sangat penting meskipun permintaan akan terus menurun.
Menurut dia, pembangunan kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) harus tetap dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan mendukung percepatan produksi minyak sesuai dengan target pemerintah, yaitu mencapai 1 juta barel di tahun 2026 mendatang.
"Banyak yang bertanya kenapa RDMP ini tetap dibangun padahal oil demand akan turun? Jangan lupa, kita bangun kilang sebagian besar itu kita lakukan improvement dari kilang eksisting untuk meningkatkan kualitas produk," jelas Nicke dalam webinar, Minggu (26/7).
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Kenapa Pertamina melakukan revitalisasi kilang? Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk kilang tetapi juga memproduksi produk green energy seperti petrokimia, gas dan turunannya.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Kapan Pertamina targetkan penyelesaian penyimpanan karbon? ‘Jika semua berjalan lancar, 2030 selesai, dan penyimpanan dapat digunakan,’ kata Oki.
Sebagai informasi, saat ini standar bahan bakar Euro 4 yang ramah lingkungan tengah gencar dicanangkan pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Kualitas produksi kilang eksisting masih belum memenuhi standar tersebut dan pasokannya juga belum mencukupi permintaan domestik.
"Saat ini, produksi kita masih Euro 2 sebagian besar. Padahal tuntutan dunia dari segi lingkungan itu Euro 4 dan Euro 5," jelas Nicke.
Integrasi
Pembangunan kilang tersebut nantinya akan diintegrasikan dengan pabrik petrokimia. Selain peningkatan kualitas kilang eksisting untuk mencapai target 1 juta barel, akuisisi perusahaan minyak dan gas dengan aset besar juga penting dilakukan.
Hal itu dikarenakan Reserve to production (RTP) ratio Pertamina saat ini adalah 7 tahun, sehingga jika perusahaan tidak segera mencari cadangan minyak baru atau melakukan akuisisi dengan perusahaan lain, maka cadangan eksisting akan habis dalam 7 tahun.
"Akuisisi ini cara cepatnya, jadi langsung mendapatkan peningkatan cadangan dan produksi," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca SelengkapnyaPHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.
Baca SelengkapnyaProyek RDMP Balikpapan merupakan proyek strategis nasional yang paling kompleks serta nilai investasi terbesar yang dikelola Pertamina saat ini
Baca SelengkapnyaSelain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.
Baca SelengkapnyaBahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca SelengkapnyaTersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaProduk yang dihasilkan dari kilang sebagai bagian dari PSO juga dijaga tetap dapat terjangkau.
Baca SelengkapnyaPertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.
Baca SelengkapnyaRealisasi produksi minyak 1 juta barel per hari seharusnya bisa tercapai pada tahun 2030 mendatang.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pertagas telah mengoperasikan 63 ruas pipa sepanjang 2.930 km di Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan.
Baca SelengkapnyaNicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca Selengkapnya