Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Pertamina: Kita kembangkan Sambu supaya Petral tak ngeluh

Bos Pertamina: Kita kembangkan Sambu supaya Petral tak ngeluh Dermaga angkutan BBM Pulau Sambu. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Pulau Sambu yang merupakan fasilitas distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) tertua di Indonesia, kini dikembangkan lagi oleh PT Pertamina. Rupanya, revitalisasi itu disusupi agenda lain, selain memperkuat cadangan migas nasional.

Direktur Utama Pertamina Galaila Karen Agustiawan mengungkapkan, anak usahanya PT Pertamina Trading Energy Limited (Petral), sudah kerap mengeluh. Petral sangat berambisi meningkatkan intensitas perdagangan di regional, tapi untuk mewujudkannya butuh sokongan fasilitas Sambu.

"Petral ngeluh terus, kok Sambu belum jadi-jadi juga, padahal ini untuk menangkap peluang bisnis di Asia Tenggara," ujarnya di Pulau Sambu, Kota Batam, Rabu (12/2).

Anak usaha yang berkantor pusat di Singapura itu kini diharapkan bisa mewujudkan mimpinya. Karen secara spesifik mengingatkan Direktur Utama Petral Bambang Irianto agar segera memakai Sambu ketika fasilitas itu rampung direvitalisasi pada 2016.

"Nah, sekarang Sambu sudah groundbreaking," kata Karen, disambut senyum Bambang di hadapannya.

Pertamina siap menggenjot kapasitas penyimpanan BBM di Sambu hingga 300.000 kiloliter (kl). Pulau kecil milik perusahaan pelat merah ini dilengkapi fasilitas pencampuran solar dan MFO (premium) standar internasional.

Dengan pasokan lebih besar, Petral bisa memanfaatkannya untuk berdagang hasil migas, tanpa terlalu mengandalkan Pelabuhan Singapura.

Petral adalah anak usaha Pertamina paling disorot. Banyak pihak menuding perusahaan ini sekadar tempat mafia migas. Proses impor minyak perusahaan ini dianggap tidak transparan, dan merugikan pemerintah.

Pertamina membantah tudingan itu. Juru bicara perusahaan pelat merah tersebut, Ali Mundakir, menegaskan Petral beroperasi di Singapura karena biaya operasionalnya lebih murah. Apalagi Negeri Singa itu adalah pusat perdagangan minyak penting di Asia Pasifik.

Selain itu, dengan keberadaaan Petral, maka risiko bisnis impor migas, misalnya ada kebocoran kapal tanker, tak langsung ditanggung Pertamina. "Kita tetap butuh lini perdagangan seperti Petral," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Pengusaha Pertashop Merugi, Pertamina Kaji Jual Produk Selain Pertamax
Banyak Pengusaha Pertashop Merugi, Pertamina Kaji Jual Produk Selain Pertamax

Pertamina tengah mengkaji penjualan produk selain BBM di Pertashop, seiring dengan banyaknya keluhan penguaha Pertashop merugi.

Baca Selengkapnya
Harga Pertamax Ternyata Paling Murah Dibanding Kompetitor, Segera Menyusul Naik?
Harga Pertamax Ternyata Paling Murah Dibanding Kompetitor, Segera Menyusul Naik?

Sejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.

Baca Selengkapnya
Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia
Pertamina Optimistis Kembangkan Sustainable Aviation Fuel di Indonesia

PT Pertamina (Persero) memaparkan keyakinannya untuk mengembangkan binis Sustainable Aviation Fuel (SAF) di Indonesia.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen JK Jadi Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan
FOTO: Momen JK Jadi Saksi Meringankan di Sidang Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Dalam kesaksiannya, JK mengaku tidak terlalu mengetahui penyebab Karen menjadi terdakwa kasus korupsi. Menurutnya, Karen hanya menjalankan tugas.

Baca Selengkapnya