Bos Peruri: Isu cetak Rupiah di perusahaan asing tidak benar
Merdeka.com - Perusahaan Umum Pecetakan Uang Negara (Peruri) menegaskan tidak ada perusahaan manapun yang mencetak Rupiah, selain Peruri. Penegasan ini disampaikan Peruri lantaran banyak informasi beredar yang menyebutkan pencetakan Rupiah edisi 2017 dilakukan perusahaan swasta.
"Tidak ada perusahaan manapun di Indonesia yang mampu mencetak uang NKRI, kecuali Peruri. Jadi isu yang berkembang selama ini sama sekali tidak benar," ujar Direktur Utama Peruri Prasetio di Karawang, Jawa Barat, Rabu (18/1).
Dia mengatakan fungsi dan tugas Peruri dalam pencetakan uang dilandasi dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 Pasal 14 tentang mata uang, di dalam Undang-Undang tersebut mengatur perusahaan negara yang berhak mencetak mata uang hal itu diatur dalam PP Nomor 32 Tahun 2006.
-
Bagaimana Peruri mencetak mata uang Rupiah? Saat ini, kapasitas produksi Peruri mampu mencetak uang rupiah hingga 12 miliar bilyet dalam setahun yang dikerjakan melalui 12 lini permesinan.
-
Dimana Peruri memproduksi uang? Awalnya, kawasan Peruri bertempat di Jalan Palatehan dan Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun pada 1991, area produksi Peruri dipindah ke Karawang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menerbitkan Rupiah Digital? Rupiah Digital hanya diterbitkan oleh Bank Indonesia selaku Bank Sentral Negara Republik Indonesia.
-
Siapa yang meminta Peruri untuk mencetak uang? Dalam perjalanannya, pemerintah telah mengubah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang Peruri dengan beberapa kali perubahan hingga yang paling terakhir yaitu PP 6 Tahun 2019. Di dalam PP 6/2019 disebutkan kegiatan usaha Peruri mencakup mencetak mata uang Rupiah guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan Bank Indonesia.
-
Apa yang dicetak oleh Peruri? Dalam perjalanannya, pemerintah telah mengubah Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur tentang Peruri dengan beberapa kali perubahan hingga yang paling terakhir yaitu PP 6 Tahun 2019. Di dalam PP 6/2019 disebutkan kegiatan usaha Peruri mencakup mencetak mata uang Rupiah guna memenuhi kebutuhan sesuai permintaan Bank Indonesia.
-
Siapa yang mengelola Redenominasi Rupiah? Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, implementasi redenominasi rupiah ini masih menunggu persetujuan dan pertimbangan berbagai hal.
Beredarnya isu tak sedap perihal pencetakan Rupiah, Prasetio kembali menegaskan hal tersebut tidaklah benar. Selain sudah diatur di dalam Undang-Undang, katanya, tingkat keamanan Peruri sangat tinggi.
Untuk itu, hal yang keliru jika ada yang menyebutkan Rupiah dicetak oleh perusahaan lain apalagi perusahaan asing. "Proses percetakan itu sangat ketat. Tidak boleh misalnya ada yang tersisa berapa lembar, prosedur disini sangat ketat. Tingkat sekuriti kami sangat tinggi, tidak setiap orang bisa masuk ke kawasan produksi Peruri di Karawang," tegasnya.
Menurutnya, Peruri memiliki tugas dengan tingkat keamanannya sangat tinggi. Selain itu, pihaknya terus menjaga kualitas dan meningkatkan segala keahlian dalam SDM-nya.
Prasetio menambahkan, peningkatan kualitas SDM akan berjalan lancar tanpa ada kecurigaan atau informasi keliru perihal pencetakan Rupiah. "Seeing is believing," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di Indonesia mata uang Rupiah dicetak oleh Peruri. Sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1971.
Baca SelengkapnyaViral video menampilkan uang pecahan baru senilai Rp1.0
Baca SelengkapnyaPeruri dianggap mampu menjalankan bisnisnya secara mandiri, walaupun tanpa adanya dukungan finansial maupun non finansial dari pemilik modal
Baca SelengkapnyaKomitmen Peruri menjaga stabilitas ekonomi nasional dan kepercayaan masyarakat terhadap mata uang negara.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar uang pecahan Rp 10 ribu yang diterbitkan pada tahun emisi 2005 sudah tidak berlaku lagi.
Baca SelengkapnyaPolri menggerebek tempat percetakan uang bertempat di Kota Bekasi, Jawa Barat Jumat (6/9) lalu. Sebanyak 10 orang diamankan
Baca SelengkapnyaPenemuan uang mutilasi yang diduga digabung dengan uang palsu sempat ramai di media sosial.
Baca SelengkapnyaKepala Departemen Komunikasi Asisten Gubernur, Bank Indonesia (BI), Erwin Haryono menegaskan uang baru yang sudah diredenominasi tersebut dipastikan hoax.
Baca Selengkapnya"Beredar poster ini. Kami pastikan Hoaks. Menteri Keuangan Sri Mulyani tidak pernah mengatakan ini," kata Stafsus Menkeu, Prastowo
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaAda tiga jenis uang yang lazim digunakan di Indonesia, yakni uang kartal, uang giral, dan uang kuasi.
Baca Selengkapnya