Bos PGN buka-bukaan soal pencaplokan 51 persen saham Pertagas
Merdeka.com - Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Jobi Triananda Hasjim menjelaskan alasan pihaknya hanya mencaplok 51 persen saham PT Pertamina Gas (Pertagas). Menurut Jobi, PGN tidak mencaplok Pertagas 100 persen, karena ada hal lain yang perlu dipertimbangkan yaitu pembangunan infrastruktur gas yang juga membutuhkan biaya besar.
Sebab itu perusahaannya hanya mengakuisisi 51 persen saham Pertagas. "Hari ini kita pikirkan hanya 51 persen Pertagas, sisanya kita pakai untuk biaya Infrastruktur karena perlu biaya besar untuk kembangkan infrastruktur," kata Jobi, di Gedung DPR Jakarta, Selasa (17/7).
Menurut Jobi, memiliki Pertagas seutuhnya bukan menjadi tujuan PGN, hal yang penting dari pencaplokan saham Pertagas 51 persen adalah menjadi pemilik mayoritas sehingga PGN memiliki kontrol pada anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut.
-
Kenapa Pertamina fokus pada efisiensi biaya? Keberhasilan ini merupakan bukti bahwa Pertamina sanggup beradaptasi dan berinovasi.'Upaya ini tidak sekedar memangkas biaya, tetapi juga mengubah dan meningkatkan model operasional secara menyeluruh. Dampaknya luar biasa tahun 2023 seluruh program cost optimization di Pertamina Grup berkontribusi hingga USD 1,25 Miliar,' ujar Nicke.
-
Bagaimana Pertamina mencapai efisiensi biaya? Sepanjang tahun 2023 sebanyak 301 program Cost Optimization dijalankan mulai dari strategi finansial maupun operasional.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Mengapa Pertamina menganggap panas bumi penting? Ini dikarenakan panas bumi memiliki ketersediaan terbaik di antara energi terbarukan lainnya serta dapat dikontrol, selain itu dengan potensinya yang sangat besar di Indonesia, panas bumi mampu menjadi baseload hijau untuk sektor industri, sebagai sumber energi terbarukan strategis yang utama,' ujar Julfi.
-
Apa yang sedang difokuskan oleh Pertamina? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
"Yang penting kami sudah bisa mengendalikan bisa kontrol dibawah kita tidak ada duplikasi," tuturnya.
Jobi mengungkapkan, dengan membeli 51 persen saham Pertagas, maka PGN bisa mengalokasikan dana untuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur gas yang membutuhkan biaya besar. Sedangkan jika memiliki saham Pertagas 100 persen dia khawatir PGN tidak bisa melakukannya.
"Kami bisa manfaatkan sisanya untuk kembangkan infrastruktur. Kalau setelah itu (miliki 100 persen Pertagas) kita diem, lebih baik selebihnya untuk infrastruktur," tandasnya.
Terkait transaksi pengambilalihan saham Pertagas yang nilainya mencapai Rp 16,6 triliun ini akan dilakukan dalam dua tahap.
"Kita sekarang bicara dengan holding kita akan bagi dalam dua tahap, pertama tahun ini selanjutnya tahun depan. Ada dua kali pembayaran," katanya.
Dia menjelaskan pembayaran tahap pertama akan dilakukan dalam kurun waktu 90 hari setelah Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement /CSPA) pada tanggal 29 Juni 2018 lalu.
Pembayaran tahap kedua akan dibayarkan dalam kurun waktu 6 bulan setelah pembayaran tahap pertama dilaksanakan.
"Dalam finalisasi, jadi dibagi tahapan 50 persen (dari Rp 16,6 triliun) dalam waktu 90 hari, selebihnya kita minta 6 bulan setelah itu baru kita lunasi tahap kedua," tandasnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaSaat ini, PGN sudah memiliki jaringan infrastruktur berupa pipa gas sepanjang 31.705 km dan empat terminal LNG.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan industri pengolahan non-migas mencapai 4,64 persen pada triwulan I-2024, yang berkontribusi 72,39 persen terhadap nilai ekspor nasional.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaSmelter Tembaga Freeport Dapat Suplai Gas Bumi 9,49 BBTUD, Sumbernya Dari Sini
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaStrategi PGN Grup Tingkatkan Fleksibilitas Layanan Gas Bumi.
Baca SelengkapnyaIa meyakini dengan kinerja perusahaan yang semakin baik, kesejahteraan pekerja dan kontribusi PGN bagi Indonesia akan semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaPemenuhan gas bumi dari Sumatra sampai ke Jawa akan lebih berkelanjutan ke depannya melalui integrasi pipa transmisi.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca Selengkapnya