Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos PLN bongkar instruksi Rini soal akuisisi anak usaha Pertamina

Bos PLN bongkar instruksi Rini soal akuisisi anak usaha Pertamina Sofyan Basir. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - ‎Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir mengaku telah bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, serta Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Irfan Zainuddin guna membahas rencana akuisisi PGE oleh PLN.

‎"Kira-kira dua minggu lalu kami sudah bertemu bahas itu," kata Sofyan saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (10/8).‎

Sofyan mengungkapkan, ada beberapa arahan yang disampaikan Rini Soemarno dalam pertemuan soal akuisisi PGE. Sofyan pun siap mengikuti semua instruksi Menteri BUMN untuk akuisisi PGE.

"Kalau ada yang disampaikan Bu Rini sudah pasti harus dilaksanakan. Kan beliau pemilik‎," ungkapnya.

Mantan bos Bank BRI ini membeberkan, ada beberapa alasan mengapa Menteri Rini ingin PLN mengakuisisi PGE. Salah satunya adalah untuk fokus dalam mengejar target pemanfaatan gas bumi sebesar 7.000 MW selama 10 tahun ke depan melalui eksplorasi baru.

"Kan gini. Diminta EBT (geotermal) kan 7.000 MW. Kalian liat kan PLN berdiri 70 tahun baru 1.600 MW. Tapi selama 10 tahun ke depan minta 7.000 MW jadi langkah apa yang paling mungkin agar kita bisa bergerak. Kan kekuatan BUMN besar sekali, PLN besar sekali kekuatannya. Kalau Pertamina dan PLN digabung memiliki PGE kan jauh lebih besar kemampuannya untuk eksplorasi. Kalau swasta kan berat, bor tidak ada jadi ada keterbatasan keuangan," jelasnya.

Dikatakan Sofyan, akuisisi ini juga dinilai akan membuat pemanfaatan panas bumi untuk listrik akan menjadi murah harganya.

"Kan selama ini yang menggali, membor adalah Pertamina. Habis itu kami beli uapnya dari Pertamina. Kami engga pernah bisa mencari uap sendiri. Berarti ada dua langkah kan Pertamina kan harus cari laba di situ, sudah laba baru dijual kan," tuturnya.

Namun demikian, ketika ditanya mengenai besaran nilai akuisisi PGE, Sofyan enggan berkomentar. Dia hanya ingin fokus untuk mempercepat realisasi akuisisi tersebut.

"Belum. Enggak bisa dibuka dong. Bu Rini minta secepatnya ya. Perintah, kamu punya mobil, kamu bilang eh ini mobil dijual. Terus saya supir, oh gak boleh. Enggak bisa dong. Yang punya mobil bilang jual ya jual. Kami nih harus patuh sama pemerintah. Hari ini Bu Rini sebagai menteri BUMN ya kami harus patuh melaksanakan perintah," tutupnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP