Bos PLN bongkar instruksi Rini soal akuisisi anak usaha Pertamina
Merdeka.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basir mengaku telah bertemu dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, serta Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy (PGE) Irfan Zainuddin guna membahas rencana akuisisi PGE oleh PLN.
"Kira-kira dua minggu lalu kami sudah bertemu bahas itu," kata Sofyan saat ditemui di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu (10/8).
Sofyan mengungkapkan, ada beberapa arahan yang disampaikan Rini Soemarno dalam pertemuan soal akuisisi PGE. Sofyan pun siap mengikuti semua instruksi Menteri BUMN untuk akuisisi PGE.
-
Siapa yang memimpin PLN? Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, selain fokus menyediakan kelistrikan yang andal, PLN juga terus menjalankan berbagai kegiatan yang membantu kesejahteraan masyarakat melalui Program TJSL PLN.
-
Siapa yang memimpin kunjungan ke fasilitas Pertamina? Guna memastikan hal tersebut, Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro melakukan kunjungan ke sejumlah sarana dan fasilitas Pertamina yang akan dilalui oleh pemudik pada rute Jakarta-Bandung.
-
Kenapa BP2MI bertemu Menkopolhukam? 'Kami bicara dengan Pak Menko terkait praktik perdagangan orang dalam konteksnya pekerja migran Indonesia,' kata Benny.
-
Siapa yang memimpin Pertamina saat ini? Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan Pertamina secara intens terus memantau perkembangan terkini dan dampak memanasnya geopolitik terhadap rantai pasok energi global.
-
Siapa yang memimpin Pertamina? Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati menjelaskan bahwa sejak restrukturisasi organisasi, tren kinerja keuangan konsolidasian Pertamina positif dan terus meningkat dari tahun ke tahun.
-
Siapa Menteri BUMN pertama? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
"Kalau ada yang disampaikan Bu Rini sudah pasti harus dilaksanakan. Kan beliau pemilik," ungkapnya.
Mantan bos Bank BRI ini membeberkan, ada beberapa alasan mengapa Menteri Rini ingin PLN mengakuisisi PGE. Salah satunya adalah untuk fokus dalam mengejar target pemanfaatan gas bumi sebesar 7.000 MW selama 10 tahun ke depan melalui eksplorasi baru.
"Kan gini. Diminta EBT (geotermal) kan 7.000 MW. Kalian liat kan PLN berdiri 70 tahun baru 1.600 MW. Tapi selama 10 tahun ke depan minta 7.000 MW jadi langkah apa yang paling mungkin agar kita bisa bergerak. Kan kekuatan BUMN besar sekali, PLN besar sekali kekuatannya. Kalau Pertamina dan PLN digabung memiliki PGE kan jauh lebih besar kemampuannya untuk eksplorasi. Kalau swasta kan berat, bor tidak ada jadi ada keterbatasan keuangan," jelasnya.
Dikatakan Sofyan, akuisisi ini juga dinilai akan membuat pemanfaatan panas bumi untuk listrik akan menjadi murah harganya.
"Kan selama ini yang menggali, membor adalah Pertamina. Habis itu kami beli uapnya dari Pertamina. Kami engga pernah bisa mencari uap sendiri. Berarti ada dua langkah kan Pertamina kan harus cari laba di situ, sudah laba baru dijual kan," tuturnya.
Namun demikian, ketika ditanya mengenai besaran nilai akuisisi PGE, Sofyan enggan berkomentar. Dia hanya ingin fokus untuk mempercepat realisasi akuisisi tersebut.
"Belum. Enggak bisa dibuka dong. Bu Rini minta secepatnya ya. Perintah, kamu punya mobil, kamu bilang eh ini mobil dijual. Terus saya supir, oh gak boleh. Enggak bisa dong. Yang punya mobil bilang jual ya jual. Kami nih harus patuh sama pemerintah. Hari ini Bu Rini sebagai menteri BUMN ya kami harus patuh melaksanakan perintah," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Darmawan menyebut, pertemuan itu membahas lebih detail visi misi Danantara sebagai lembaga pengelola investasi yang baru di bentuk Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaErick Thohir ingin ada sinergi antara Wakil Menteri BUMN.
Baca SelengkapnyaErick menjelaskan, pertemuan Presiden dan menteri adalah hal wajar. Terlebih, Presiden Jokowi ingin ada percepatan agar industri pertahanan RI maju.
Baca SelengkapnyaUsai dilantik Presiden Jokowi, Wakil Menteri BUMN Rosan Perkasa Roeslani bertemu dengan Erick Thohir di Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Mochamad Iriawan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.
Baca SelengkapnyaErick menyebut pertemuan tersebut wajar dan biasa saja karena konteksnya melibatkan presiden dan jajaran menterinya.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN Erick Thohir menunjuk Wakil Menteri BUMN II Rosan Roeslani menjadi Wakil Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Baca SelengkapnyaErick menagih Komisi VI DPR sambil mengulurkan tangan terkait Rancangan Undang-Undang BUMN.
Baca SelengkapnyaUsai dilantik Jokowi, Wakil Menteri BUMN, Rosan Perkasa Roeslani langsung menemui Erick Thohir di Kementerian BUMN.
Baca SelengkapnyaKapoksi Komis VI Fraksi PKB ini pun menjelaskan ada beberapa kinerja PLN yang menjadi catatan
Baca SelengkapnyaSimon merupakan politikus sekaligus Anggota Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra.
Baca Selengkapnya