Bos PLN: Indonesia butuh 3.000 MW listrik tiap tahun

Merdeka.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Nur Pamudji menyebut Indonesia setidaknya membutuhkan pembangkit listrik baru sebesar 3.000 megawatt setiap tahun. Hal ini karena terus tumbuhnya konsumsi listrik di Indonesia seiring pertumbuhan ekonomi.

Memenuhi kebutuhan listrik ini, Nur berjanji akan terus melakukan investasi membangun pembangkit. Keuntungan yang diperoleh PLN akan digunakan untuk membangun pembangkit selain menyetor dividen pada negara. "Kalimantan, Sulawesi kita harus tambah. Semester I 2014 profit kita tinggi itu bagus untuk investasi," ucap Nur di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Senin (4/8).

PLN pada semester I 2014,  mencatatkan kenaikan profit yang tinggi yaitu 153 persen. Kenaikan profit didorong oleh keuntungan kurs. PLN mengaku sumringah melihat neraca keuangan 6 bulan pertama tersebut.

"Tahun lalu kan kita rugi kurs, tahun ini ada keuntungan kurs tapi kan ini non cash. Hanya utang di neraca tambah besar atau tambah kecil aja. Semester II akan ada banyak hal, penjualan akan meningkat karena akan selalu ada kenaikan konsumsi dan kenaikan tarif, revenue akan meningkat."

Nur Pamudji berharap gejolak nilai tukar rupiah pada semester II, tidak lagi merugikan PLN. Perbaikan neraca keuangan karena profit bisa menguntungkan PLN untuk membangun pembangkit baru. "Kalau kurs dolar membaik kondisi PLN akan semakin sehat. Kita akan banyak sekali investasi karena daerah terus berkembang, industri, komersial dan lainnya," katanya.