Bos PLN siap didik santri jadi berwawasan bisnis
Merdeka.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), Sofyan Basyir mendorong agar para santri memiliki keterampilan khusus. Salah satu bentuk dorongannya adalah dengan mengunjungi langsung sala satu pesantren di Sukabumi, Jawa Barat.
Menurut Sofyan, hal itu perlu dilakukan agar kelak ketika lulus dari pesantren, para santri sudah siap memasuki dunia kerja sehingga kehidupan ekonominya akan meningkat.
"Bagaimana kita sebagai BUMN untuk peduli pesantren dan para santri. Bagaimana mereka ini diberdayakan secara ekonomi, bagaimana mereka dididik misalkan di tempat pelatihan PLN yang untuk misalkan bagaimana mereka membangun gardu-gardu transmisi listrik," kata Sofyan, di sela acara penyaluran bantuan CSR BUMN, di balai desa Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat.
-
Apa kontribusi santri untuk masa depan Indonesia? 'Mari kita niatkan pada masing masing pribadi mulailah dari diri sendiri untuk meniatkan memulai bagaimana kontribusi santri sejarah masa depan Indonesia yang lebih baik khususnya Kota Pasuruan memujudkan Kota Madinah,' sambungnya.
-
Kenapa santri perlu jadi pengusaha? Hendi menyebutkan pentingnya para santri memiliki jiwa santripreneur untuk bisa turut berkontribusi dalam kemajuan bangsa, khususnya dalam menggerakkan aktivitas perekonomian.
-
Bagaimana cara santri belajar wirausaha? Pengasuh pondok mengandalkan lahan pertanian seluas 1.200 meter persegi. Lahan luas itu digunakan untuk bercocok tanam melon. Proses penanaman dan perawatannya diurus oleh para santri pondok pesantren tersebut.
-
Bagaimana caranya santri bisa jadi pengusaha? Hendi menjelaskan bahwa proses pengadaan pemerintah saat ini sudah tidak rumit seperti yang dikira banyak orang. Hal itu karena LKPP saat ini mendorong metode E-Purchasing untuk bisa dikedepankan. 'Cara untuk menayangkan produk di E-Katalog hanya dua tahap saja, cukup minta akun di LPSE setempat untuk login di portal e-Katalog terus tinggal menayangkan produk yang mau ditawarkan lalu kasih harganya. Intinya jika ingin menjadi santripreneur harus semangat, karena peluangnya terbuka lebar sekali,' katanya.
-
Kata motivasi santri apa yang menekankan pentingnya belajar? “Belajar itu memang melelahkan namun lebih lelah nanti jikalau kamu saat ini tidak belajar.“
-
Kenapa Mas Adi sebut santri penting untuk masa depan? 'Ketika ada perubahan teknolgi digital dunia ibarat global village desa kecil kita sudah masuk pada globalisasi sehingga yang kita rasakan adanya saling ketergantungan kejadian diluar sana yang akan berpengaruh pada negara kita tentunya harus kita sikapi dengan meningkatkan kwalitas santri, meningkatkan kwalitas Indonesia karena santri santrilah masa depan bangsa Indonesia,' imbuhnya.
Sofyan berpendapat, para santri tidak hanya diberikan ilmu agama tapi juga ilmu dalam bidang masalah kehidupan, dalam arti kata mereka setelah selesai melaksanakan tugas mereka sebagai santri, mereka akan menjadi santri yang berwawasan bisnis.
"Mereka bisa bekerja bisa berpenghasilan itulah semua BUMN diminta untuk masuk ke pesantren-pesantren di Sukabumi. Ini kan selama ini belum terlalu intens, nah ini diminta intensifikasi dalam arti kata kita datangi," ujar Sofyan.
Saat ini, kata Sofyan sudah ada beberapa pesantren yang melaksanakan pendidikan formal. Di situlah BUMN bisa masuk dan berperan untuk membekali para santri dengan ilmu bisnis.
"Jadi ada dua kalau dari pagi sampai siang dia pendidikan formal lalu setelah itu pendidikan agama. Jadi kami diminta oleh bu Rini (Menteri BUMN) untuk mulai masuk ke mereka supaya pada saatnya nanti kesenjangan sosial ini berkurang, karena para santri ini punya ilmu bisnis maupun keterampilan. Mungkin yang dari BUMN perhotelan mengajari bagaimana melaksanakan pengelola restoran dan lain-lain misalnya," terang Sofyan.
Selain memberikan bantuan berupa pendidikan, PLN juga akan memberikan bantuan fisik berupa pembangunan asrama dan toilet layak pakai.
"Kami mulai masuk dari bulan depan sudah harus masuk, kita akan datangi beberapa pesantren khususnya mereka yang sangat minim mata kehidupannya, sangat minim pelayanannya kepada para santri. Kami akan masuk membantu fisik sarana dan prasarana," jelas Sofyan.
Sofyan mengatakan, di Indonesia masih banyak sekali pesantren-pesantren yang tidak layak huni. "Dalam arti kata masalah asramanya, asrama putra asrama putrinya harus terpisah jauh, lalu MCK nya kurang bersih, dapurnya tidak higienis, air bersih tidak ada," pungkas Sofyan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bobby Nasution menambahkan hari Santri merupakan momentum yang tepat untuk merefleksikan peran kita dalam menjalankan negeri ini.
Baca SelengkapnyaGanjar mengungkapkan masukan dari para ulama akan dijadikan catatan baginya.
Baca SelengkapnyaGibran Rakabuming Raka mengajak Ibu Nyai untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia santri.
Baca SelengkapnyaGibran berterima kasih sudah diberi kesempatan untuk bersilaturahmi.
Baca SelengkapnyaSantri di era modern dan digitalisasi seperti saat ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih pemikira maupun tenaga,
Baca Selengkapnyaebijakan dana abadi pesantren dimaksudkan agar para santri bisa terus berkembang dan terlibat dalam pembangunan industri ke depan.
Baca SelengkapnyaGanjar pun menilai sudah ada chemistry antara dirinya dengan para ulama dan pimpinan Ponpes se-Bekasi Raya.
Baca SelengkapnyaCawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Asshiddiqiyah 2, Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Senin (4/12).
Baca SelengkapnyaNofry berharap dari program ini bibit-bibit Santripreneurship dapat semakin berkembang dan sukses menjadi developer yang berkualitas.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut, pemerintah bertekad untuk memajukan pondok-pondok pesantren
Baca SelengkapnyaBeberapa program yang disiapkan yakni Santri Inovator dan beasiswa para santri, terutama bagi penghafal Alquran.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap Hari Santri Nasional Tahun 2024 dijadikan momentum mewujudkan santri yang inovatif dan kreatif.
Baca Selengkapnya