Bos Pupuk Kaltim Siapkan Produk Non-Subsidi Guna Antisipasi Musim Tanam
Merdeka.com - PT Pupuk Kaltim menyiapkan pupuk Urea non-subsidi merek Daun Buah di setiap distributor dan kios resmi, di seluruh wilayah distribusi Perusahaan. Langkah ini diambil perusahaan untuk antisipasi kelangkaan pupuk, sekaligus memenuhi kebutuhan petani jelang musim tanam.
Ketersediaan pasokan pupuk non-subsidi dilakukan untuk mendukung masa tanam tetap berjalan lancar, mengingat Pupuk Kaltim telah menyalurkan 228.398 ton Urea subsidi atau 98 persen dari alokasi 233.691 ton per 28 Agustus 2020. Pupuk nonsubsidi menjadi alternatif bagi petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk di masa musim tanam.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi menjelaskan, untuk musim tanam tahun 2020, selain menyalurkan Urea bersubsidi, Pupuk Kaltim juga menyiapkan Urea non-subsidi, yang bisa didapatkan petani sesuai kebutuhan. Artinya, petani tidak harus mengacu pada aturan E-RDKK seperti pupuk subsidi. Sehingga bisa diakses secara mandiri dengan jumlah yang diinginkan sesuai kebutuhan lahan.
-
Pupuk apa yang Kementan tambah ke subsidi? Dalam Permentan 01 Tahun 2024, terdapat penambahan jenis pupuk bersubsidi yaitu pupuk organik. Sebelumnya hanya ada tiga jenis pupuk bersubsidi yaitu Urea, NPK, dan NPK Formula Khusus.
-
Bagaimana KTNA ingin subsidi pupuk? “Kami setuju dengan Pak Menteri Pertanian, KTNA berharap pendistribusian dari sistem subsidi ini harus tertata dari awal hingga akhir,“
-
Kenapa Mentan meminta agar distributor pupuk tidak mempersulit petani? 'Saya katakan, produksi turun karena dua hal. Pertama, sarana produksi seperti pupuk tidak dipenuhi, kemudian harga tidak menentu. Karena itu, jangan ganggu petani dengan ulah distributor dan pengecer pupuk yang menyulitkan produksi komoditas pangan.'
-
Bagaimana cara mendapatkan pupuk subsidi sekarang? Cara mengambilnya kami permudah. Yang tidak punya kartu tani, cukup pakai KTP itu cukup.
-
Bagaimana cara Makmur mendapatkan pupuk bersubsidi? Selain itu ia kini dimudahkan dengan adanya pupuk bersubsidi yang untuk membelinya cukup dengan menunjukkan KTP.'Tentu ini menjadi berita yang sangat menyenangkan bagi para petani. Bagaimana tidak, selama ini, petani itu bingung dengan pupuk subsidi. Apalagi sebagian besar dari mereka tidak punya kartu tani, sehingga mereka pun pada akhirnya membeli dengan pupuk non-subsidi,' ujarnya.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
"Bagi petani yang belum masuk E-RDKK, tetap bisa mendapatkan pupuk dari produk nonsubsidi, sesuai kebutuhan pemupukan lahan,” ujar Rahmad di Jakarta, Senin (31/8).
Menurut Rahmad, kandungan dan unsur produk nonsubsidi tidak kalah dengan Urea subsidi, dengan pemakaian yang juga lebih hemat. Kandungan nitrogen Urea nonsubsidi sangat cocok untuk membantu mempercepat pertumbuhan tanaman serta membuat daun menjadi lebih segar, hijau dan rimbun.
Begitu juga dari sisi mutu, pupuk Urea Daun Buah telah memiliki standar internasional dan bersertifikat SNI. Bahkan produk ini telah diekspor Pupuk Kaltim ke luar negeri.
"Jadi petani tidak perlu khawatir dengan Urea non subsidi Pupuk Kaltim, karena kualitasnya sangat baik," tambah Rahmad.
Penuhi Kebutuhan Pupuk
Pupuk Kaltim menyiapkan minimal 500 Kg Urea Daun Buah dan 500 Kg pupuk NPK Pelangi non-subsidi di setiap kios, sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan pupuk sesuai kebutuhan dan dapat memenuhi pemupukan berimbang yang diperlukan oleh petani.
Produk ini telah diujikan pada beberapa komoditas di berbagai daerah di Indonesia melalui Demonstration Plot (Demplot) pola pemupukan berimbang Pupuk Kaltim.
"Kami berharap ketersediaan pupuk Urea Daun Buah bisa membantu petani mencukupi kebutuhan pupuk saat musim tanam," lanjut Rahmad.
Bagi petani yang butuh pendampingan untuk pola pemupukan berimbang, Pupuk Kaltim juga mempunyai tenaga lapangan yang andal di setiap kabupaten, yang siap memberikan arahan dan masukan terkait penggunaan pupuk secara tepat.
Sebab kata Rahmad, salah satu faktor peningkatan produktifitas tidak hanya dari penggunaan pupuk, tapi juga metode pengelolaan lahan dan pemilihan benih, hingga pola waktu pemberian pestisida yang tepat. Banyaknya faktor yang mempengaruhi produktifitas tanaman pun menuntut petani paham akan hal tersebut.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini tercatat sebanyak 235.143 ton urea subsidi, serta 49.911 ton NPK Phonska dan 10.156 ton NPK Formula Khusus, telah dipasok Pupuk Kaltim.
Baca SelengkapnyaPetani yang sudah tardaftar bisa menebus pupuk subsidi lewat i-pubers.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menegaskan, petani penerima pupuk bersubsidi harus terdaftar sebagai penerima subsidi
Baca SelengkapnyaHal ini diharapkan bisa dimanfaatkan oleh seluruh petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk.
Baca SelengkapnyaJumlah ketersediaan pupuk non-subsidi di kios-kios resmi Pupuk Indonesia akan terus ditingkatkan pada awal musim tanam tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMentan menekankan bahwa pupuk adalah komponen penting yang saat ini sudah terpenuhi dengan baik.
Baca SelengkapnyaPernah memimpin Morowali, Anwar Hafid memahami tantangan yang dihadapi petani.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, sementara ini petani yang tidak memiliki kartu tani bisa menggunakan kartu e-KTP.
Baca SelengkapnyaPupuk Kaltim memberi edukasi pemupukan berimbang bagi para petani di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, sekaligus pengenalan beragam produk unggulan.
Baca SelengkapnyaTotal stok pupuk subsidi ini terdiri dari pupuk urea sebesar 24.557 ton dan NPK sebesar 15.340 ton.
Baca SelengkapnyaKabupaten Blora menerima alokasi pupuk bersubsidi sebesar 126.570 ton, dengan realisasi penyaluran mencapai 58,85%.
Baca SelengkapnyaKetersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi ini setara dengan 200 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah.
Baca Selengkapnya