Bos Ramayana nilai penurunan daya beli akibat perlambatan ekonomi
Merdeka.com - Direktur PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk Suryanto membantah penurunan daya beli masyarakat disebabkan oleh menjamurnya sistem belanja online atau e-commerce di Indonesia. Menurutnya, menurunnya daya beli masyarakat merupakan imbas dari perlambatan pertumbuhan ekonomi.
"Kalau kita baca semua media ya mengatakan bahwa bisnis ritel semester pertama itu terjadi penurunan daya beli, malah disebabkan oleh business e-commerce yang meningkat. Nah kami lebih percaya terjadi perlambatan ekonomi ini bukan karena persaingan e-commerce," ujar Suryanto di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/8).
Suryanto mengatakan perlambatan ekonomi telah terjadi dalam tiga tahun terakhir. Dia mencontohkan angka penjualan Ramayana pada 2015 turun 0,2 persen dari 2014, lalu memasuki 2016, Ramayana melakukan transformasi toko atau gerai.
-
Kenapa inflasi tinggi merusak daya beli? Namun, inflasi yang terlalu tinggi atau tidak terkendali dapat merusak daya beli masyarakat, menyebabkan ketidakpastian ekonomi, dan menghambat pertumbuhan ekonomi.
-
Siapa yang menyatakan deflasi mengancam daya beli? Definisi Deflasi Dengan terjadinya deflasi secara beruntun dalam lima bulan terakhir, terdapat kekhawatiran bahwa daya beli masyarakat mulai melemah.
-
Mengapa PT ERELA mengembangkan penjualan online? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Kenapa penjualan Toyota turun? Ia berpendapat bahwa terdapat tiga faktor penyebab, yaitu ketidakseimbangan antara peluncuran produk baru dan pertumbuhan pasar yang stagnan, pengaruh pemilu, serta menurunnya daya beli masyarakat.
"Sehingga pada 2016, meskipun ada perlambatan ekonomi, Ramayana masih membuka pertumbuhan 5,7 persen serta menaikan laba bersih menjadi Rp 408 miliar," kata Suryanto.
Memasuki kuartal I 2017, same-store sales growth (SSSG) tercatat masih minus 0,2 persen. Namun demikian, angka SSSG terus mengalami perbaikan, pada April SSSG tercatat naik 3,1 persen, lalu menjadi 4,1 persen pada bulan Mei. Angka tersebut ditopang dari peningkatan penjualan selama periode Lebaran sebesar 14,5 persen.
"Naiknya penjualan di semester pertama ini tidak lepas dari Lebaran di Juni itu. Karena tahun lalu Lebaran di bulan Juni tahun ini di akhir bulan Juli. Nah, pertumbuhan daya beli ini tidak terlepas dari perlambatan ekonomi," jelasnya.
Jelang semester II perseroan optimistis akan ada perbaikan perekonomian Indonesia yang akan memberi angin segar bagi pertumbuhan bisnis retail di Indonesia. Optimisme terlihat dari belanja pemerintah yang semakin meningkat khususnya di infrastruktur, sehingga menyerap tenaga kerja.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeningkatan Indeks Keyakinan konsumen tersebut, menunjukkan kepercayaan konsumen yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memberikan bantuan bagi kelas menengah untuk mendorong daya beli kelompok masyarakat itu kembali bangkit.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaTito akan mengecek secara langsung ke lapangan mengenai kebenaran informasi tersebut bersama kementerian/lembaga terkait.
Baca Selengkapnya