Bos Sriwijaya Air: Tarif Tax Amnesty RI termurah di dunia

Merdeka.com - Presiden dan CEO Sriwijaya Air, Chandra Lie, menjadi salah satu orang yang diundang Presiden Joko Widodo untuk mengikuti program pengampunan pajak atau Tax Amnesty. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta para pengusaha besar dapat melaporkan harta kekayaan mereka di dalam maupun luar negeri.

Chandra mengatakan program pemerintah tersebut terbilang menguntungkan bagi pengusaha. Alasannya, tarif yang ditetapkan pemerintah untuk menyukseskan program ini tergolong rendah.

"Pemerintah hanya memberi empat persen (tarif deklarasi) paling murah di dunia, AS 25 persen," ujar Chandra di Kantor Wilayah Wajib Pajak Besar IV di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Senin (26/9).

Kendati demikian, Chandra menjelaskan tujuan program Tax Amnesty yang diinginkan Presiden Jokowi adalah untuk menarik dana masyarakat yang terparkir di luar negeri.

"Bagaimana berpikir bisa dana masuk untuk dikelola negara sendiri, ekonomi membaik dan sejahtera," ucapnya.

Chandra juga yakin target Rp 165 triliun yang ditetapkan pemerintah dapat tercapai. Keoptimisan tersebut terbantu adanya keinginan para pengusaha yang bakal berbondong-bondong mengikuti periode pertama pengampunan pajak.

"Apa yang ditargetkan bukan muluk-muluk. Jumat malam ada pertemuan kalangan pengusaha antusias mengikuti tax amnesty ini. Artinya bagaimana sangat sayang jika tidak ikut tax amnesty," pungkasnya.