Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bos Waskita keluhkan pelemahan Rupiah pengaruhi nilai proyek

Bos Waskita keluhkan pelemahan Rupiah pengaruhi nilai proyek Tol Becakayu. ©2017 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, I Gusti Ngurah Putra mengatakan kenaikan harga dolar dan pelemahan Rupiah yang terus terjadi saat ini memengaruhi nilai setiap proyek yang dikerjakan.

Dia mengatakan kenaikan harga dolar itu jelas akan terasa pada bahan diimpor langsung dari luar negeri seperti aspal, baja, dan lain sebagainya. Namun, untuk material proyek yang berasal dari dalam negeri, tidak terlalu memengaruhi nilai proyek yang dikerjakan.

"Ini jelas tidak bisa dipungkiri, karena setiap kali kenaikan harga dolar, jelas ini akan memengaruhi nilai proyek yang sedang kita kerjakan," kata I Gusti Ngurah Putra, usai mengikuti upacara peringatan HUT ke-73 RI di Pontianak, dikutip Antara, Jumat (17/8).

Untuk itu, pihaknya akan menyiapkan strategi untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satunya mengantisipasi perubahan harga pasar dari material proyek yang digunakan. Dirinya yakin, setiap perusahaan kontruksi pasti melakukan strategi tersebut, agar tidak merugi dalam pengerjaan proyek yang dilakukan.

Meski harga dolar saat ini terus naik, namun pihaknya tetap berkomitmen untuk tetap mengutamakan kualitas bahan dan pengerjaan setiap proyek yang ada. "Ini menjadi komitmen kita, agar setiap proyek yang kita lakukan tetap mengedepankan kualitas," imbuhnya.

Sebelumnya, Dalam nota keuangan dan RAPBN 2019, pemerintah memprediksi nilai tukar Rupiah masih berada di level Rp 14.400 per USD karena ekonomi global diperkirakan masih terus bergejolak.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo optimis Rupiah akan berada pada level 14.4000 sesuai prediksi pemerintah di tahun depan. Meski demikian, hingga saat ini Rupiah belum beranjak dari posisi Rp 14.600-an per USD.

"Gambaran kita masih optimis Rupiah stabil di level 14.400," kata Dody saat ditemui di Gedung DPR RI, Kamis (16/8).

Dia mengamini bahwa tahun depan ekonomi global masih akan bergejolak. Tidak hanya itu, dorongan dari domestik juga diperkirakan akan turut mempengaruhi. "Untuk tahun depan memang kita melihat bahwa ada di sisi perkembangan globalnya masih akan ya gejolaknya belum tentu akan selesai kemudian masih ada juga konteks dari domestiknya ada event - event besar," ujarnya.

Kendati demikian dia menegaskan fundamental ekonomi Indonesia membaik sehingga gejolak dari dalam maupun dari luar akan mampu diatasi. "Nah kita lihat pertumbuhan ekonomi akan membaik jadi kondisi globalnya dan domestiknya masih bisa kita jaga sampai 2019."

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik
Gapensi Beberkan Tantangan Usaha Sektor Konstruksi: Kurs Rupiah Melemah dan Harga Bahan Baku Naik

"Ketika nilai Rupiah melemah, harga bahan baku impor seperti besi, baja, semen, dan alat-alat berat yang diimpor akan meningkat," ucap Andi.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak
Dirut Bulog: Pelemahan Kurs Rupiah Buat Biaya Impor Beras dan Jagung Membengkak

Perhitungan asumsi dolar dalam perhitungan biaya Bulog menggunakan asumsi dasar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun
Industri Makanan Minuman Kena Dampak Pelemahan Rupiah, Beban Impor Tembus Rp500 Triliun

Bahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Rp16.000 Per USD, Kelas Menengah Perlu Ambil Langkah Begini
Kurs Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Rp16.000 Per USD, Kelas Menengah Perlu Ambil Langkah Begini

Banyak dari produk tersebut mengandalkan bahan baku impor.

Baca Selengkapnya
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik
Imbas Rupiah Anjlok, Sejumlah Produk di Minimarket Bakal Naik

Kondisi ini yang kemudian menjadi tantangan bagi sektor ritel Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ngeri Dolar Amerika Tembus Rp16.200: Kita Mulai Ketar-Ketir karena Negara Lain Melompat
Jokowi Ngeri Dolar Amerika Tembus Rp16.200: Kita Mulai Ketar-Ketir karena Negara Lain Melompat

Jokowi mengatakan, kenaikan kurs menjadi salah satu hal yang ditakuti oleh semua negara.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak

Menteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan
Rupiah Terus Melemah, Harga BBM Pertamax Diprediksi Naik Awal Bulan Depan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain

Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah
Ternyata, Pengusaha Lebih Takut Hal Ini Dibandingkan Pelemahan Kurs Rupiah

Kenaikan suku bunga oleh BI akan memberikan sederet dampak rambatan terhadap pelaku usaha ritel.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak
Gara-Gara Rupiah Terus Melemah, Subsidi BBM hingga Listrik Membengkak

Kenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.

Baca Selengkapnya
Harga Tahu dan Tempe Bakal Naik, Ini Biang Keroknya
Harga Tahu dan Tempe Bakal Naik, Ini Biang Keroknya

Kondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.

Baca Selengkapnya