BP Tapera direncanakan bisa beri pembiayaan pembelian hingga renovasi rumah
Merdeka.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menyusun Tupoksi (tugas pokok dan fungsi) Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Diharapkan dengan adanya penentuan tupoksi, BP Tapera dapat mencover jenis-jenis pembiayaannya perumahan yang tengah berkembang saat ini.
"Karena kalau Bapertarum itu kan untuk membuat rumah baru. Renovasi saja tidak bisa. Untuk milenial ini, dia tidak mau beli rumah, dia cukup sewa, ini bisa tidak dicover BP Tapera? Ini perlu dilakukan kajian untuk menentukan tupoksi," katanya di Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (19/2).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pihaknya telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membuat rancangan kerja Badan Pengelola (BP) Tapera yang akan terbentuk dalam waktu dekat. Rancangan kerja tersebut juga termasuk pengalihan aset Bapertarum sebesar Rp 11 triliun kepada BP Tapera.
-
Bagaimana BP Tapera membiayai rumah susun? 'Makanya ke depan mindset untuk membiasakan masyarakat hidup di rumah vertikal itu juga jadi tantangan karena kredit KPR maupun Tapera itu juga kita gunakan untuk membiayai rumah vertikal atau rumah susun, bukan hanya rumah tapak,' bebernya.
-
Apa saja instrumen investasi BP Tapera? Dengan demikian, BP Tapera hanya akan melakukan pemupukan dana peserta pada instrumen-instrumen investasi yang aman. Seperti obligasi, surat utang negara, deposito, dan instrumen lainnya yang bersifat fixed income.
-
Kenapa BP Tapera pilih rumah susun? 'Tantangan kami saat ini untuk rumah tapak adalah ketersediaan lokasi,' kata Heru.
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
-
Kenapa BP Batam minta dukungan Kementerian? Pada pertemuan ini, Muhammad Rudi juga memohon dukungan Kementerian terkait untuk menggesa penyelesaian Kawasan Rempang Eco-City.
"Kita tadi sudah meminta untuk dibuat review lagi membuat framework atau rancangan kerja dari BP Tapera mengenai, pertama pengalihan aset dari Bapertarum yang sekarang nilainya Rp 11 triliun. Nanti dikurangi dengan kewajiban kepada ASN yang sudah membayar kewajiban tabungannya selama ini yang sudah dipotong," ujar Menteri Sri Mulyani.
Rancangan kerja tersebut juga akan mencakup rincian dana yang dikumpulkan dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN. Selain itu, nantinya rancangan tersebut juga harus mencantumkan kemungkinan volume kegiatan dari sisi pembangunan perumahan.
"Berapa mereka akan mendapat pungutan ASN, yang berasal dari non ASN. Berapa kemungkinan volume kegiatannya dari sisi KPR, renovasi dan rehabilitasi perumahan," jelasnya.
Menteri Sri Mulyani menambahkan begitu BP Tapera terbentuk, badan tersebut harus langsung menjalankan fungsi melayani ASN yang ditangani oleh Bapertarum sebelumnya. Sementara untuk TNI dan Polri nantinya akan didiskusikan kembali, sebab, wewenang untuk kedua lembaga tersebut selama ini ditangani oleh PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).
"Begitu BP Tapera berjalan, kan dia melakukan fungsi untuk melayani ASN eks Bapetarum. ASN non seperti TNI Polri masih ada di ASABRI, itu perlu dinegosiasikan dan dibicarakan dengan mereka dan non ASN non TNI polri, masyarakat umum, itu dikembangkan policy nya oleh BP Tapera," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Moeldoko menegaskan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) tidak ditunda tetapi diterapkan tahun 2027.
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut penerapan iuran Tapera kepada pegawai swasta dan mandiri sebagai upaya mempermudah masyarakat Indonesia untuk membangun rumah.
Baca SelengkapnyaBP Tapera diamanahkan untuk menyalurkan sebanyak 166.000 unit senilai Rp21,6 triliun melalui Kementerian Keuangan
Baca SelengkapnyaTahun 2024 ini BP Tapera ditargetkan menyalurkan dana FLPP sebanyak 170.000 unit rumah dengan nilai Rp13,72 triliun.
Baca SelengkapnyaSaat ini, BP Tapera tengah menyusun aturan skema yang nantinya akan berlaku.
Baca SelengkapnyaHashim mengaku telah ditunjuk langsung oleh Prabowo Subianto sebagai Ketua Satgas Perumahan dalam tim transisi pemerintahan baru.
Baca SelengkapnyaPenerbitan sukuk Tapera berlandaskan Peraturan BP Tapera No.6 Tahun 2023 tentang Pembiayaan Perumahan Bagi Peserta Tapera Pasal 41.
Baca SelengkapnyaTarget KPR FLPP sebanyak 800.000 unit rumah diungkapkan oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.
Baca SelengkapnyaProgram Tapera sudah dibentuk sejak lima tahun yang lalu, namun dalam pelaksanaan awalnya diperuntukkan guna membentuk kredibilitas terlebih dahulu.
Baca SelengkapnyaKomisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho mengungkap spesifikasi rumah yang akan diperoleh peserta Tapera.
Baca SelengkapnyaTapera diperluas dan diterapkan untuk pekerja mandiri dan swasta
Baca SelengkapnyaApa sih tujuan pemberlakuan peraturan tentang Tapera?
Baca Selengkapnya