BPDP KS tandatangani perjanjian pembiayaan penyediaan 1,4 juta KL biodiesel
Merdeka.com - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) mengumumkan pelaksanaan penandatanganan perjanjian pembiayaan Bahan Bakar Nabati (BBN) jenis Biodiesel untuk periode November 2017–April 2018 antara BPDP KS dengan Badan Usaha Produsen BBN jenis Biodiesel. Terdapat 20 Badan Usaha (BU) BBN yang berikat kontrak dengan BPDPKS.
"Kami hari ini mengumumkan bahwa Perjanjian Pembiayaan Bahan Bakar Nabati jenis Biodiesel antara BPDP KS dengan Produsen Biodiesel telah ditandatangani," jelas Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS), Dono Boestami, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (24/11).
Adapun 20 BU BBN tersebut adalah sebagai berikut:
-
Apa isi PKS BPH Migas dan Pemprov Sultra? Dokumen ini selanjutnya akan ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto yang menandai resminya kerja sama BPH Migas dan Pemprov Sultra.'Setelah dokumen ini ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Sultra, selanjutnya akan dibahas program-program penyediaan, pengendalian dan pengawasan penyaluran JBT dan JBKP oleh kedua belah pihak,' ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam kesempatan tersebut.
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Kapan program Subsidi Tepat untuk JBT Solar dijalankan secara nasional? Subsidi Tepat JBT Solar sudah diuji coba sejak tahun 2022 dan berjalan secara nasional di 514 Kota dan Kabupaten untuk penggunaan QR Code pada Bulan Juli 2023 lalu.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
1. PT Batara Elok Semesta Terpadu
2. PT Bayas Biofuels
3. PT Cemerlang Energi Perkasa
4. PT Ciliandra Perkasa
5. PT Dabi Biofuels
6. PT Darmex Biofuels
7. PT Energi Baharu Lestari
8. PT Intibenua Perkasatama
9. PT Kutai Refinery Nusantara
10. PT LDC Indonesia
11. PT Multi Nabati Sulawesi
12. PT Musim Mas
13. PT Pelita Agung Agrindustri
14. PT Permata Hijau Palm Oleo
15. PT Sinarmas Bio Energy
16. PT SMART Tbk
17. PT Sukajadi Sawit Mekar
18. PT Tunas Baru Lampung
19. PT Wilmar Bioenergi Indonesia
20. PT Wilmar Nabati Indonesia
Total volume penyaluran biodiesel dari 20 produsen tersebut sekitar 1,408 juta KL untuk disalurkan ke PT Pertamina (Persero) dan PT AKR Corporindo. Besaran volume tersebut ditetapkan berdasarkan proyeksi kebutuhan solar nasional pada periode tersebut. Sektor yang mendapatkan pendanaan mencakup sektor Jenis BBM Tertentu (JBT)/PSO dan pembangkit listrik PLN.
Direktur Penyaluran Dana BPDP KS, Edi Wibowo, menyampaikan bahwa pelaksanaan kerjasama penyediaan Biodiesel melalui Dana Perkebunan Kelapa Sawit tidak terlepas dari dukungan penuh pihak terkait khususnya Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), PT Pertamina (Persero), PT AKR Corporindo Tbk.
"Kami juga memberikan apresiasi kepada 20 Badan Usaha BBN jenis Biodiesel atas perannya dalam program pemanfaatan BBN Jenis Biodiesel melalui kerangka dukungan insentif pembiayaan dana sawit. Hal ini mendorong pembukaan pasar baru untuk minyak sawit yang akhirnya dapat meningkatkan dan menjaga kestabilan harga CPO, sesuai amanat dalam Peraturan Presiden No. 61 Tahun 2015," jelas Edi Wibowo.
Edi Wibowo menyampaikan bahwa total penyaluran biodiesel yang didukung oleh dana sawit 2016 sebesar 2,49 juta KL (98 persen) dari target penyaluran biodiesel sebesar 2,53 juta KL dengan total dana tersalurkan sebesar Rp 8,18 triliun. Sedangkan realisasi per November 2017 ini mencapai 1,79 juta KL (71 persen) dari target sebesar 2,53 juta KL dengan total dana tersalurkan sebesar Rp 8,6 triliun.
Jumlah tersebut relatif sama dengan rerata penyaluran tiap bulannya sekitar 208.000 KL. Akhir 2017 diproyeksikan penggunaan dana sawit untuk mendukung program mandatori
pemanfaatan Biodiesel mencapai Rp 11 triliun termasuk yang di carry over pembayarannya dari penyaluran biodiesel 2016.
Jika disandingkan dengan penerimaan dari pungutan ekspor sawit dan produk turunannya, serta disparitas harga antara Solar dengan Biodiesel yang lebih baik (semakin menurun) dibandingkan pada 2016, maka pendanaan insentif program biodiesel B20 untuk 2017 diharapkan cukup sesuai dengan target yang dialokasikan.
Terhadap kesiapan industri biodiesel dalam mensuplai biodiesel untuk program B20 dan bahkan untuk mendukung pelaksanaan mandatori Biodiesel 30 persen (B30) yang ditargetkan akan dimulai pada 2020, cukup siap dengan kapasitas terpasang produksi biodiesel Badan Usaha BBN jenis Biodiesel saat ini yang mencapai sekitar 12,06 juta kilo liter.
Menurut Dono Boestami, perjanjian pembiayaan ini merupakan bentuk konsistensi pemerintah untuk mendukung pembangunan industri sawit yang berkelanjutan sekaligus mendorong peningkatan diversifikasi energi.
Kerjasama penyediaan BBN jenis Biodiesel antara BPDPKS dengan Badan Usaha BBN mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2015 tentang Penghimpunan
dan Penggunaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit berserta perubahannya pada Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2016, serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 26 Tahun 2016 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) Jenis Biodiesel dalam rangka pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaKerja sama BPH Migas dan Pemprov Sulut ini bertujuan untuk mengawasi konsumen yang berhak mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM terdiri dari minyak tanah dan minyak solar sebesar 18,33 sampai dengan 19,44 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaAirlangga menjelaskan nantinya proyek ini akan segera dijalankan pada pemerintahan baru presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaB40 merupakan campuran minyak solar dengan 40 persen bahan bakar nabati (BBN) yang berbasis minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.
Baca SelengkapnyaPemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.
Baca SelengkapnyaSecara umum, finalisasi naskah PKS antara BPH Migas dan Pemprov Kalbar berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan industri pengolahan non-migas mencapai 4,64 persen pada triwulan I-2024, yang berkontribusi 72,39 persen terhadap nilai ekspor nasional.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen untuk menjaga ketersediaan pasokan gas bumi agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaSebagai informasi, B40 merupakan bahan bakar campuran solar sebanyak 60 persen dan bahan bakar nabati (BBN) dari kelapa sawit sebesar 40 persen.
Baca Selengkapnya