BPK luncurkan perpustakaan riset dukung literasi keuangan negara
Merdeka.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meresmikan perpustakaan riset di Kantor Pusat BPK di Jakarta. Perpustakaan ini bertujuan untuk mendukung pentingnya literasi tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.
Wakil Ketua BPK Bahrullah Akbar menyampaikan, pihaknya merasa kesadaran publik itu penting dan perlu untuk bantu BPK dalam memahami tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara.
"Dalam tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara yang kredibel, kesadaran publik diperlukan. Kenapa dibuat perpustakaan riset? Tujuannya agar para pejabat bisa melihat kembali hasil pemeriksaan BPK," ucap dia di Auditorium BPK, Jakarta, Kamis (28/6).
-
Bagaimana Perpustakaan Anti Korupsi di Bandung meningkatkan literasi? Ini merupakan upaya meningkatkan pengetahuan terutama pengetahuan di bidang antikorupsi karena di sini sudah banyak literasi yang kita siapkan. KPK mendukung penuh dan ada beberapa buku yang sudah disebar,“ terangnya.
-
Kenapa Perpustakaan Anti Korupsi di Bandung diresmikan? Hadirnya Microlibrary ini sebagai komitmen pemerintah menambah sarana prasarana, khususnya dalam upaya meningkatkan kecerdasan dan literasi masyarakat di Kota Bandung,“ terangnya, mengutip laman Pemkot Bandung, Selasa (29/8).
-
Bagaimana cara OJK meningkatkan literasi keuangan? OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat.
-
Siapa yang menyatakan pentingnya literasi keuangan? Suwandi Ahmad, Chief Data Officer Lokadata.id, menyatakan bahwa kemudahan akses dan kecepatan transaksi menjadi alasan utama tingginya adopsi fintech di kalangan generasi muda. Ia juga menekankan pentingnya literasi keuangan untuk menghindari masalah, seperti penggunaan berlebihan terhadap layanan fintech.
-
Kenapa penting perbaiki kualitas perpustakaan? Bagi perpustakaan yang benar-benar berorientasi pada pendidikan sangat penting. Ini untuk mendorong minat baca masyarakat.
-
Mengapa OJK fokus pada literasi dan inklusi keuangan? 'Kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada dua hal kalau dilihat dari aspek keuangan, yaitu literasi atau mengerti bagaimana harus memahami risiko, dan inklusi yaitu masyarakat harus mudah untuk berurusan dan mengakses lembaga jasa keuangan,' kata Dian, Sabtu (28/10) malam.
Menurutnya, deskripsi tentang tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara semuanya ada di badan yang dia bawahi. Dia menyebutkan, Perpustakaan BPK selama 3 tahun terakhir ini telah menerima sebanyak 217 data baru, yang terdiri dari 161 penulisan skripsi, 44 tesis dan 12 disertasi.
Diharapkan, perpustakaan riset baru ini ke depan akan mendukung riset tata kelola dan akuntabilitas keuangan negara, dengan menyediakan data, informasi dan pengetahuan mengenai keuangan sektor publik. Adapun koleksinya terdiri dari 21.852 eksemplar buku dengan 17.410 judul buku, serta e-books dan e-journal.
Selain itu, perpustakaan juga bekerja sama dengan Pusat Informasi dan Komunikasi BPK untuk membuka akses publik terhadap laporan hasil pemeriksaan lembaga sebagai bahan riset.
Adapun sejak 2015, BPK telah menerbitkan jurnal Tata Kelola dan Akuntabilitas Keuangan Negara yang berisi tulisan hasil penelitian maupun tinjauan ilmiah terkait bidang tersebut. Nantinya, Bahrullah mengungkapkan, pihaknya akan terus berupaya mendigitalisasi banyak sumber ilmu yang pihaknya miliki.
"Kita sendiri juga punya jurnal dari tahun 1816. Nantinya kita akan digitalisasi tulisan-tulisan itu untuk mengikuti perkembangan zaman," pungkas dia.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Ainun Na'im, Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando, dan Wakil Rektor Universitas Indonesia Adi Zakaria Afiff.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KB Bukopin sangat senang dan bangga bisa menjadi bagian penting dari pembangunan Perpustakaan Multikultural.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara yang paling efektif untuk membangun dasar keuangan yang kuat adalah dengan menabung secara rutin.
Baca SelengkapnyaKabupaten Siak di Provinsi Riau akhirnya memiliki perpustakaan umum baru sebagai pengganti fasilitas sebelumnya yang berada di Jalan Raja Kecik.
Baca SelengkapnyaDiharapkan setiap TPAKD dapat memiliki unit-unit Pusat Literasi dan Inklusi Keuangan yang tersebar, terdekat, dan bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeta Jalan ini akan menjadi pedoman bagi OJK, Lembaga Jasa Keuangan (LJK) serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.
Baca SelengkapnyaPKR merupakan kegiatan pameran atau ekspo lembaga jasa Keuangan yang dilaksanakan dalam rangka memeriahkan Puncak Bulan Inklusi Keuangan.
Baca SelengkapnyaLiterasi keuangan adalah kunci dalam membentuk masa depan keuangan yang kuat.
Baca SelengkapnyaKegiatan tersebut bagian dari upaya OJK dalam memberikanedukasi mengenai literasi keuangan.
Baca SelengkapnyaMelalui skema Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), nasabah diberikan pelatihan keuangan agar melek dengan produk keuangan formal.
Baca SelengkapnyaKegiatan edukasi ini merupakan penerapan misi perusahaan untuk fokus terhadap pengembangan pasar ritel.
Baca SelengkapnyaBank DKI Syariah berharap dapat berkontribusi signifikan dalam peningkatan literasi keuangan syariah dan pemahaman masyarakat.
Baca SelengkapnyaHari Perpustakaan Nasional yang diperingati setiap 17 Mei untuk merayakan dan menghormati peran perpustakaan sebagai pusat pengetahuan.
Baca Selengkapnya