BPK sebut harga divestasi saham Freeport tak wajar
Merdeka.com - Anggota VII Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Achsanul Qosasih menilai penawaran saham yang diajukan PT Freeport Indonesia sebesar USD 1,7 miliar atau Rp 23,6 triliun untuk saham 10,64 persen tidak wajar. Alasannya, harga tersebut tidak sesuai dengan nilai yang seharusnya atau fair value.
"Nilai divestasinya itu kami anggap tidak wajar. Tidak sesuai nilai kewajaran (fair value). Jadi kalau bicara soal kewajaran itu tidak wajar," kata Achsanul di gedung BPK, Jakarta, Selasa (19/1).
Menurut dia, divestasi dengan harga tersebut harus dibarengi dengan transfer teknologi, mengingat dalam pengelolaan tambang besar asal Amerika Serikat tersebut butuh teknologi yang kuat.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Apa yang menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax? Faktor lainnya yang bisa menjadi pertimbangan untuk menaikkan harga Pertamax Series yaitu anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika yang sudah tembus di level Rp16.000. 'Kurs sudah bergerak sekitar 5 persen makanya Pertamina layak menaikkan harga BBM non subsidi. Yang penting kenaikan tersebut tidak memberatkan masyarakat,' kata Tauhid dilansir dari Antara, Minggu (28/7).
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa harga beras masih mahal? Berdasarkan data Bapanas per Selasa (19/3), harga beras premium berada di kisaran Rp16.490,- per Kg. Harga beras terpantau masih mahal.
-
Mengapa harga rumah artis ini masih bisa dinegosiasikan? Selain itu, harga Rp 2,1 miliar yang diumumkan juga masih dapat dinegosiasikan sesuai dengan pengumuman yang diberikan.
Alasannya, kata dia, beberapa sumber daya alam selama berpuluh-puluh tahun dikelola oleh asing. Namun, saat berpindah tangan ke Indonesia, perusahaan tersebut justru tidak menunjukkan peningkatan.
"Perlu juga dalam kasus ini bicara nasionalisme. Saya begini bukannya anti asing. Bukan soal SDM kita kurang mampu. Ini hanya soal market-nya. Jangan sampai matket kita malah berkurang setelah dikelola kita," kata dia.
Meski bukan ranah BPK, lanjut Achsanul, saat ini auditor negara tersebut hanya mengawasi royalti dan dividen dari Freeport yang diserahkan ke kas negara.
"Saya sendiri terus mengawasi proses divestasi ini. Ini untuk menjaga-jaga kalau suatu saat DPR minta untuk melakukan audit terkait proses divestasi ini," jelas Achsanul.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terlebih, smelter PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, saat ini sudah rampung.
Baca SelengkapnyaSaat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaSelain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaNilai nominal per Saham Seri A Dwiwarna dan Seri B berubah dari sebesar Rp7.500 menjadi Rp3.750.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaBP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024, BUMN tersebut mempertahankan harga, meski minyak dunia saat itu melonjak pesat.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca Selengkapnya