Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPS Beberkan 10 Sektor Masih Alami Kontraksi di Kuartal III-2020

BPS Beberkan 10 Sektor Masih Alami Kontraksi di Kuartal III-2020 pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 terkontraksi minus 3,49 persen secara year on year (yoy). Kontraksi ini lebih baik dibandingkan posisi pada kuartal II-2020 yang tercatat minus 5,32 persen

Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan, ada beberapa faktor penyebab terjadinya kontraksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. Secara umum faktor PDB pada kuartal III memang tidak berubah, di mana 64,13 persen PDB berasal dari lima sektor yakni industri, pertanian, perdagangan, kontruksi, dan pertambangan.

Sementara, dari 17 lapangan usaha yang ada, tujuh sektor masih tumbuh positif meskipun masih mengalami perlambatan, yakni pertanian, infokom, administrasi, pemerintahan, jasa pendidikan, real estate, jasa kesehatan dan pengadaan air.

Orang lain juga bertanya?

Adapun sektor yang paling tinggi tumbuhnya adalah jasa kesehatan dan kegiatan sosial. Di mana, pada kuartal III ini tumbuh sebesar 15,33 persen. Kemudian sektor yang juga tumbuh tinggi yang menempati posisi kedua adalah informasi dan komunikasi yang tumbuh 10,61 persen.

"Kemudian disusul oleh pengadaan air, pengelolaan sampah dan limbah masih tumbuh 6,04 persen," kata dia di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Kamis (5/11).

Dia melanjutkan, pada kuartal III ini 10 sektor mengalami kontraksi, tetapi tidak sedalam kontraksi yang terjadi pada kuartal III tahun lalu. Misalnya saja untuk industri, pada kuartal kedua yang lalu itu tumbuh minus 6,19 persen. Tetapi pada kuartal III industri ini tumbuh minus 4,31 persen.

Kemudian, untuk akomodasi makan dan minum masih ada kontraksi, tetapi kontraksinya hanya separuh dari kuartal II yang lalu. Di mana pada kuartal II kemarin akomodasi makan dan minum mengalami kontraksi 22,0 persen, namun pada kuartal III ini kontraksi jauh lebih landai yaitu sebesar 11,85 persen.

"Jadi kembali tujuh sektor masih positif, 10 sektor masih mengalami kontraksi tetapi kontraksinya tidak sedalam kontraksi seperti pada triwulan ke-2 tahun 2020," jelas dia.

Sementara, jika melihat beberapa sektor yang mempunyai peran besar kepada perekonomian Indonesia, untuk industri pengolahan mengalami perbaikan. Di mana industri pengolahan di kuartal II lalu mengalami kontraksi minus 6,9 persen, namun pada triwulan ketiga ini mengalami perbaikan yakni kontraksinya sebesar minus 4,31 persen.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini Biang Kerok Industri Tekstil hingga Kertas Masih Anjlok di Semester II-2024
Ternyata Ini Biang Kerok Industri Tekstil hingga Kertas Masih Anjlok di Semester II-2024

Kondisi ini terjadi ketika diberlakukan Permendag 8 tahun 2024 tentang kebijakan dan pengaturan impor.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah

Menurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif
Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan I 2024: Ekspansi Bisnis UMKM Masih Melambat, Namun Tetap Prospektif

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan pertumbuhan bisnis UMKM ini didorong oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Pertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya

Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.

Baca Selengkapnya
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024
Diterpa Badai PHK, Kinerja Industri Tekstil dan Pakaian Anjlok 2,63 Persen di Kuartal II-2024

Data BPS menunjukkan kinerja industri tekstil menurun seiring dengan adanya PHK massal sektor tersebut.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen

Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya
Ekonomi Indonesia Diklaim Kuat tapi Ternyata Rapuh, Ini Buktinya

Kinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.

Baca Selengkapnya
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada
Kelas Menengah Banyak yang Turun Kasta, Pemerintah Wajib Waspada

Kebijakan pemerintah membuat daya beli masyarakat semakin amburadul.

Baca Selengkapnya
BPS Bantah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Bukan Akibat Daya Beli Kelas Menengah Lemah
BPS Bantah Deflasi 4 Bulan Berturut-turut Bukan Akibat Daya Beli Kelas Menengah Lemah

Dalam catatan BPS, pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia Indonesia mengalami pernah deflasi selama 7 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya