Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPS beberkan penyebab inflasi November tembus 0,47 persen

BPS beberkan penyebab inflasi November tembus 0,47 persen Cabai merah. ©2016 merdeka.com/hana adi

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi 0,47 persen pada November 2016. Angka ini lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang hanya 0,14 persen. Inflasi tahun kalender (Januari-November) tercatat sebesar 2,59 persen dan secara year on year (yoy) sebesar 3,58 persen.

Kepala Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Sasmito Hadi Wibowo merinci penyebab inflasi di November 2016 yang cukup tinggi. Penyebab utamanya adalah cabai merah.

"Penyebab utama cabai merah paling banyak di Restoran Padang cabai merah bobotnya mencapai 0,92 persen, andil inflasinya 0,16 persen, kenaikan rata-rata 21,2 persen disebabkan karena cuaca dengan intensitas tinggi sehingga sebagian pemasok tidak bisa kirim. Paling tinggi di Palopo Sulawesi Selatan, sebesar 61 persen," katanya di kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (1/12).

Penyebab inflasi selanjutnya adalah bawang merah yang bobotnya mencapai 0,7 persen, andil inflasinya 0,1 persen. Kemudian harga rata-ratanya naik 16,21 persen.

"Ini karena ada beberapa tempat yang gagal panen sehingga terjadi kenaikan harga di 9 daerah IHK. Dengan kenaikan paling tinggi di Bima Nusa Tenggara Barat 5,2 persen," jelasnya.

Kemudian penyebab ketiga cabai rawit yang bobot IHK kecil hanya 0,19 persen kemudian andil inflasi 0,05 persen dengan rata-rata kenaikan naik 29,7 persen. Dengan kenaikan tertinggi berada di Kupang 86 persen.

Kemudian tomat sayur dengan bobot 0,22 persen dengan andil inflasi 0,04 persen dengan kenaikan rata-rata 19,52 persen dan dengan kenaikan tertinggi berada di Manado 222 persen.

Kemudian yang membuat inflasi naik karena PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Plus.

"Bobotnya mencapai 3,29 persen, andil 0,01 persen, dan naik rata-rata 0,18 persen. Kalau kenaikan BBM capai Rp 50 sampai Rp 250 per liter, porsi BBM 3 persen," tuturnya.

Kemudian sepanjang November lalu, harga rokok telah alami kenaikan sebesar 1,96 persen. Dengan Kenaikan harga rokok tertinggi terjadi di Banyuwangi dan Jayapura sebesar 7 persen, kemudian di Kudus sebesar 5 persen.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023
Data BPS: Inflasi Desember 0,41 Persen, Tertinggi Sepanjang 2023

Kenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.

Baca Selengkapnya
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu
Mendag Kaget Harga Cabai Tembus Rp120.000 per Kg: Mahal Banget, Enggak Ada yang Beli itu

Banyak pedagang mengeluh kepada Mendag Zulkifli Hasan mengenai tingginya harga cabai.

Baca Selengkapnya
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai
Inflasi November Naik karena Mahalnya Harga Pangan, Terutama Cabai

Tercatat, tingkat inflasi pada Oktober 2023 hanya sebesar 0,17 persen secara month to month.

Baca Selengkapnya
Waduh, 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Justru Tak Disukai Petani
Waduh, 3 Komoditas Penyumbang Inflasi Justru Tak Disukai Petani

Inflasi November 2023 naik akibat lonjakan berbagai harga pangan, salah satunya cabai.

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen
Gara-Gara Harga Beras hingga Cabai Rawit Meroket, Inflasi Oktober 2023 Tercatat 2,56 Persen

Angka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir
BPS Catat Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Terendah dalam 5 Tahun Terakhir

Secara historis, inflasi Januari 2024 merupakan yang terendah selama 5 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Harga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024

Baca Selengkapnya
BPS: Inflasi November 2024 Naik Jadi 0,30 Persen
BPS: Inflasi November 2024 Naik Jadi 0,30 Persen

Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau.

Baca Selengkapnya
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri
FOTO: Harga Kebutuhan Pokok Melonjak di H-6 Jelang Idul Fitri

Sejumlah komoditas pangan rata-rata mengalami kenaikan harga menjelang Lebaran Idul Fitri 2024.

Baca Selengkapnya
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024
Harga Beras di Tingkat Eceran Sumbang Inflasi 11,8 Persen di Juni 2024

Lonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Pemerintah Tambah Pasokan
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Pemerintah Tambah Pasokan

Kepala BPN menyebut produksi cabai rawit merah menurun.

Baca Selengkapnya
Harga Cabai Melejit Akibat El Nino, Masyarakat Pilih Beli Cabai Kering
Harga Cabai Melejit Akibat El Nino, Masyarakat Pilih Beli Cabai Kering

Harga cabai naik karena produksi menurun akibat el nino.

Baca Selengkapnya