BPS Catat Beras Alami Penurunan Harga Sepanjang September 2021
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas beras mengalami penurunan harga sepanjang September 2021. Penurunan terjadi pada seluruh beras dengan beragam kualitas baik premium, medium dan diluar dua kualitas tersebut.
"Dibandingkan dengan September 2020, rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2021 untuk kualitas premium, medium, dan luar kualitas masing- masing turun sebesar 4,21 persen, 4,70 persen dan 4,85 persen," kata Kepala BPS, Margo Yuwono di Jakarta, Jumat (1/10).
Selama September 2021, survei harga produsen beras di penggilingan dilakukan terhadap 1.155 observasi beras di penggilingan pada 886 perusahaan penggilingan di 31 provinsi.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
-
Dimana konsumsi beras dunia meningkat? Berdasarkan analisa Tauhid, tren peralihan konsumsi beras sudah terjadi sekitar 20 tahun terakhir.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa yang terjadi pada harga beras di Semarang? Di Pasar Simongan, Kota Semarang, harga beras jenis medium yang sebelumnya dijual dengan harga Rp10.000 per kilogram kini dijual dengan harga Rp13.500.
Pada September 2021, rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp9.456,00 per kg, turun sebesar 0,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Sedangkan beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp8.962,00 per kg atau naik sebesar 0,52 persen, dan rata-rata harga beras luar kualitas di penggilingan sebesar Rp8.589,00 per kg atau turun sebesar 1,15 persen.
Dari 1.734 transaksi penjualan gabah di 29 provinsi selama September 2021, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 64,59 persen, gabah kering giling (GKG) 20,13 persen dan gabah luar kualitas 15,28 persen.
Selama September 2021, rata-rata harga GKP di tingkat petani Rp4.548,00 per kg atau naik 2,25 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.649,00 per kg atau naik 2,28 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada bulan sebelumnya.
Rata-rata harga GKG di tingkat petani Rp5.048,00 per kg atau naik 0,19 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.164,00 per kg atau naik 0,32 persen. Harga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp4.356,00 per kg atau naik 2,69 persen dan di tingkat penggilingan Rp4.483,00 per kg atau naik 3,27 persen.
Dibandingkan September 2020, rata-rata harga gabah pada September 2021 di tingkat petani untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 7,01 persen; 6,35 persen; dan 5,14 persen.
"Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah pada September 2021 dibandingkan dengan September 2020 untuk kualitas GKP, GKG, dan gabah luar kualitas masing-masing turun sebesar 6,94 persen, 6,44 persen dan 4,14 persen," tandas Margo.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga beras premium mengalami penurunan sebesar 1,19 persen pada Agustus.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaHarga beras di tingkat penggilingan mengalami penurunan, dari awal bulan puasa seharga Rp12.500 per kilogram hingga kini menjadi Rp10.500 per kilogram.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemicu masih mahalnya harga beras disebabkan oleh pola konsumsi beras dan masa tanam hingga panen.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog terus menggelontorkan beras premium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaBPS mencatat inflasi pada September 2023 secara tahunan sebesar 2,28 persen, Sedangkan secara bulanan inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaRata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp13.372 per kilogram (kg), naik sebesar 3,65 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca Selengkapnya