BPS catat ekspor Februari USD 14,10 M, sektor pertanian alami penurunan terbesar
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Februari sebesar USD 14,10 miliar. Angka tersebut turun 3,14 persen apabila dibandingkan dengan nilai ekspor Januari 2018 yang mencapai USD 14,46 miliar.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, mengatakan penurunan ekspor terjadi karena adanya beberapa komoditas non migas yang mengalami fluktuasi harga. "Selama bulan Januari ke Februari ada beberapa komoditas non migas mengalami penurunan dan kenaikan," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Kamis (15/3).
Suhariyanto menjelaskan, ekspor sektor migas tercatat sebesar USD 1,39 miliar. Angka tersebut naik 5,08 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sementara itu, sektor pertanian mencatat ekspor sebesar USD 0,24 miliar atau turun 8,81 persen.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kapan ekspor pertanian mencapai Rp. 616,35 Triliun? Begitupun di Tahun 2021 ekspor pertanian tercatat mencapai Rp. 616,35 Triliun meningkat 36,43 % jika dibandingkan tahun sebelumnya.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Dari mana komoditas pertanian diekspor? Jelang dua hari peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke 78, Wakil Presiden (Wapres) Ma’aruf Amin, melepas ekspor sejumlah komoditas pertanian senilai 2,294 Triliun dari Pelabuhan Tanjung Priok ke 37 Negara.
"Ada beberapa hasil komoditas turun di antaranya sarang burung, kopi, tanaman obat, aromatik dan rempah rempah," jelasnya.
Sektor lain yang mengalami penurunan ekspor adalah sektor pengolahan dan sektor pertambangan serta barang lainnya. Masing-masing mengalami penurunan terhadap bulan sebelumnya sebesar 3,89 persen dan 3,74 persen.
"Golongan barang yang mengalami peningkatan ekspor terbesar pada Februari adalah timah, bijih kerak, kapal laut, nikel, kertas dan karton. Dan barang yang mengalami penurunan adalah pakaian jadi, besi dan baja, bahan bakar mineral, alas kaki, mesin atau peralatan, " tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, tiga besar negara tujuan ekspor non-migas Indonesia pada Januari 2024 adalah ke negara China, Amerika Serikat, dan India.
Baca SelengkapnyaTren harga sejumlah komoditas di pasar internasional mengalami kemerosotan.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Provinsi Bangka Belitung pada Februari hanya USD18,76 juta atau setara Rp298,42 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara tahunan nilai ekspor pada Desember 2023 mengalami penurunan cukup dalam yakni sebesar 5,76 persen.
Baca SelengkapnyaVolume ekpor nikel tahun 2023 sebanyak 126,0 juta ton dan juga mengalami penurunan 14,06 persen secara bulanan.
Baca SelengkapnyaRealisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).
Baca SelengkapnyaEkspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.
Baca Selengkapnya