BPS catat harga beras naik pada September 2017
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mencatat harga beras pada September 2017 mengalami kenaikan. Seperti harga beras kualitas premium di penggilingan sebesar Rp 9.471,00 per kg, naik sebesar 0,36 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp 8.935,00 per kg, naik sebesar 1,27 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp8.672,00 per kg, naik sebesar 2,80 persen," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (2/10).
Dibandingkan dengan September 2016, rata-rata harga beras di penggilingan pada September 2017 untuk kualitas premium naik 3,95 persen. Kualitas medium turun 0,33 persen, dan kualitas rendah juga turun 1,24 persen.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Kapan harga beras mulai naik di Purworejo? Dalam beberapa pekan terakhir, harga beras pada tingkat penggiling di Purworejo terus melambung tinggi.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Tak hanya beras, harga gabah di tingkat petani maupun di tingkat penggilingan pada September 2017 mengalami kenaikan.
Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani Rp 4.655 per kg atau naik 3,22 persen, dan di tingkat penggilingan Rp 4.744 per kg atau naik 3,31 persen dibandingkan harga gabah kualitas yang sama pada Agustus 2017.
Untuk harga gabah kering giling (GKG) di petani Rp 5.502 per kg atau naik 0,58 persen dan di tingkat penggilingan Rp 5.590 per kg atau naik 0,21 persen.
"Harga gabah kualitas rendah di tingkat petani Rp 4.276 per kg atau naik 6,57 persen dan di tingkat penggilingan Rp 4.368 per kg atau naik 6,43 persen," imbuhnya.
Dibandingkan September 2016, lanjutnya, harga gabah di tingkat petani dan penggilingan juga mengalami kenaikan. Seperti GKP di tingkat petani yang meningkat 2,6 persen dan di tingkat penggilingan meningkat 2,64 persen.
Untuk GKG di tingkat petani meningkat 4,11 persen dan di tingkat penggilingan sebesar 3,58 persen. Sementara gabah kualitas rendah di tingkat petani sebesar 4,91 persen dan di tingkat penggilingan sebesar 4,4 persen.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKemendag menyebut bahwa jika harga beras murah maka akan berimbas pada petani.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras terjadi di berbagai wilayah Indonesia pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional harga beras di Papua Tengah pernah mencapai Rp36.130 per kg di 10 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS, rata-rata kenaikan harga beras mendekati 20 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaBPS mencatat, harga beras naik lagi pada minggu pertama Juli 2024. Kenaikan harga beras ini tercatat sebesar 0,26 persen.
Baca SelengkapnyaHari ketiga Ramadan harga beras masih tinggi, Menteri Perdagangan klaim hal ini penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca Selengkapnya