BPS catat impor Februari USD 14,21 M disumbang beras dan jeruk mandarin
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor pada Februari 2018 sebesar USD 14,21 miliar. Angka tersebut naik sebesar 25,18 persen apabila dibandingkan dengan impor pada Februari 2017, sementara dibanding Januari 2018 turun sebesar 7,16 persen.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto mengatakan, jenis barang impor Indonesia terbesar adalah impor bahan baku dan penolong dengan capaian 74 persen, kemudian barang modal sebesar 15,8 persen dan barang konsumsi 9,79 persen. Perkembangan secara month to month, impor barang konsumsi mengalami peningkatan 1,36 persen, sementara bahan baku dan barang modal mengalami penurunan.
"Untuk barang konsumsi ada beberapa barang yang mengalami kenaikan yaitu beras kita tahu impor beras memang dilakukan sebesar 0,5 juta ton dari Thailand dan kedua yaitu jeruk mandarin jenisnya itu kino dari Pakistan nilainya USD 19,8 juta. Itu yang menyebabkan kenaikan impor," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/3).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
Suhariyanto melanjutkan, jenis impor barang yang mengalami peningkatan selama Februari terhadap Januari 2018 yaitu seralia meningkat USD 62,7 juta, kapal laut dan bangunan terapung sebesar USD 57,6 juta, bahan bakar mineral USD 47,6 juta, bijih kerak dan abu logam USD 29,5 juta, gula dan kembang gula USD 19,3 juta.
"Jenis barang yang mengalami penurunan impor yaitu mesin dan peralatan mekanik turun sebesar USD 249,6 juta, lalu mesin dan peralatan listrik sebesar USD 244,5 juta, kemudian besi dan baja turun menjadi USD 97,2 juta," jelasnya.
Secara kumulatif, total impor selama Januari hingga Februari 2018 naik signifikan dibanding Januari hingga Februari 2017 yaitu sebesar 26,58 persen. "Karena impor dipengaruhi oleh impor nonmigas, jadi impor nonmigasnya naik tinggi yaitu 31,44 persen. Sharenya terbesar mesin dan pesawat mekanik yaitu 16,48 persen atau USD 4,12 miliar," jelasnya.
Berdasarkan negara, impor berasal dari tiongkok 29 persen atau sebesar USD 7,27 miliar selama Januari hingga Februari 2018. Kemudian diikuti oleh Jepang 10,90 persen atau sebesar USD 2,73 miliar dan Thailand 6,51 persen atau USD 1,63 mliar.
"Yang diimpor terbesar dari Tiongkok itu laptop dan notebook, dan iphone. Sementara dari Jepang itu motor dan Thailand terutama raw sugar dan white rice," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaKenaikan harga kedelai impor sebagai dampak dari pelemahan nilai tukar rupiah kembali memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Baca SelengkapnyaTak heran, komoditas ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Indonesia tahun 2023.
Baca SelengkapnyaIndonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaDuduk perkara Bulog dan Bapanas dilaporkan ke KPK atas dugaan penggelembungan harga beras impor.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaPerum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaZulhas mengatakan, masa tanam padi mundur, karena musim panas berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca Selengkapnya