BPS Catat Impor Oktober Capai USD 17,62 M, Naik Akibat Sektor Migas
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada Oktober 2018 sebesar USD 17,62 miliar. Angka ini naik tajam sebesar 20,60 persen jika dibandingkan dengan September 2018.
Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto, mengatakan kenaikan impor ini salah satunya dipengaruhi oleh kenaikkan impor migas sebesar USD 2,91 miliar atau naik 26,97 persen dibanding bulan sebelumnya.
"Jadi kalau kita lihat, impor kita pada Oktober ini naik 20,60 persen dibanding September 2018. Yang membuat impor tumbuh tinggi adalah karena impor migas kita itu naik dari USD 2,29 miliar jadi USD 2,91 miliar atau naik 26,97 persen," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Kamis (15/11).
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
Suhariyanto mengatakan, impor migas naik disebabkan oleh nilai impor minyak mentah yang mengalami kenaikan sebesar 20,72 persen. Tidak hanya itu, nilai impor hasil minyak juga naik 30,46 persen dan gas naik 18,2 persen.
"Yang membuat impor migas kita naik, nilai minyak mentah naik 20,72 persen, nilai hasil minyak naik 30,46 persen, gas naik 18,2 persen. Jadi itu terjadi karena peningkatan impor minyak mentah, hasil minyak maupun gas," jelasnya.
Di sisi lain impor nonmigas Indonesia juga mengalami kenaikan 19,42 persen. Apabila dibandingkan dengan Oktober 2017, impor nonmigas Indonesia mengalami kenaikan sebesar 23,66 persen.
"Kalau kita lihat trennya, November akan naik sedikit dan Desember akan melandai. Tentu kita berharap kedepan impor ini bisa lebih dikendalikan," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaImpor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus USD1,31 miliar atau sekitar Rp20,01 triliun
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Indonesia periode Agustus 2024, naik 5,97 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPenurunan impor non migas disebabkan oleh beberapa komoditas, di antaranya, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya
Baca SelengkapnyaPudji menerangkan, surplus tersebut ditopang oleh komoditas non migas yaitu sebesar USD4,62 miliar
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca Selengkapnya