BPS catat indeks harga perdagangan besar September naik 0,15 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nonmigas atau indeks harga grosir/agen pada September tahun ini mengalami kenaikan sebesar 0,15 persen dibanding bulan sebelumnya.
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan indeks harga perdagangan besar (IHPB) umum nonmigas atau indeks harga grosir/agen di September 2017 sebesar 158,65 atau naik 0,15 persen dari posisi Agustus lalu yang sebesar 158,40.
"Kenaikan tertinggi terjadi pada sektor industri, yakni sebesar 0,45 persen. Sektor pertanian turun 0,63 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas naik 0,25 persen, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas naik 0,15 persen, sedangkan sektor pertambangan dan penggalian relatif stabil," kata Suhariyanto, di kantornya, Senin (2/10).
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
Dengan demikian, perubahan IHPB Nonmigas di sepanjang tahun kalender 2017 adalah sebesar negatif 0,09 persen dan perubahan IHPB year-on-year sebesar 0,51 persen. Suhariyanto menjelaskan beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada September 2017 antara lain kelapa sawit, minyak kelapa sawit (CPO), beras, bahan bangunan dari aluminium, besi dan baja impor, serta bijih, kerak, dan abu logam ekspor.
"Pada September 2017, sektor industri merupakan penyumbang andil dominan pada perubahan IHPB, yaitu sebesar 0,21 persen. Sektor pertanian menyumbang andil sebesar negatif 0,12 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,03 persen, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,03 persen. Sementara itu, sektor pertambangan dan penggalian tidak menyumbang andil yang signifikan," jelasnya.
Sementara itu, untuk indeks harga perdagangan besar bahan bangunan/konstruksi mengalami kenaikan sebesar 0,68 persen terhadap bulan sebelumnya. "Antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas besi beton, besi lainnya, kawat dan sejenisnya, paku, mur, baut, dan bahan bangunan alumunium," kata Suhariyanto.
Pada September 2017, semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan. Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian mengalami kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 0,89 persen. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik 0,70 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan, dan Pelabuhan 0,84 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum, dan Komunikasi 0,39 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,52 persen.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat inflasi pada September 2023 secara tahunan sebesar 2,28 persen, Sedangkan secara bulanan inflasi tercatat sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaPada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaHarga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.767 per kg atau naik 5,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.945 per kg atau naik 6,62 persen.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaKelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar antara lain, makanan, minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca Selengkapnya