BPS catat Indonesia impor jagung hingga 72.710 ton di September 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Indonesia pada September 2018 sebesar USD 14,60 miliar atau turun 13,18 persen dibanding Agustus. Sebaliknya jika dibandingkan dengan September 2017 naik sebesar 14,18 persen.
Deputi Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, meskipun impor secara keseluruhan mengalami penurunan namun pada beberapa jenis komoditas masih terjadi peningkatan. Salah satunya impor jagung yang mencapai 72.710.184 Kilogram atau 72.710 ton di September.
"Pada September 2018, impor yang mengalami kenaikan anggur, peer, coklat kakao, serealia, jagung, filamen buatan atau semacam benang untuk tekstil, bubur kayu juga naik," ujar Yunita di Kantor BPS, Jakarta, Senin (15/10).
-
Apa yang BPS infokan tentang Indonesia di bulan September 2024? 'Deflasi yang terjadi di bulan September 2024 ini lebih signifikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2024, dan ini merupakan deflasi bulanan kelima yang terjadi sepanjang tahun 2024,' jelas Plt. Kepala BPS, Amalia A. Widyasanti, dalam siaran pers yang dirilis pada Selasa, 1 Oktober 2024.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Apa yang dimaksud dengan persentase kenaikan? Persentase kenaikan sendiri sangat diperlukan oleh para pelaku usaha dalam menghitung keuntungan. Dengan menghitung persentase kenaikan, pelaku usaha atau perusahaan dapat memiliki patokan untuk membandingkan kenaikan keuntungan, produksi barang, atau penjualan.
Secara tahunan dari Januari hingga September, impor jagung mencapai 481.471 ton naik jika dibandingkan posisi yang sama pada tahun lalu sebesar 360.355 ton. Secara nilai, impor jagung tahun ini sampai September mencapai USD 105 juta sementara tahun lalu USD 80 juta.
Adapun negara terbesar pemasok jagung ke Indonesia adalah Argentina sebesar 217.382 ton sejak awal tahun hingga September. Kemudian disusul berturut-turut oleh Amerika Serikat (AS), Brazil, Australia dan Thailand.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis target ekspor jagung sebesar 500 ribu ton hingga akhir 2018 dapat dicapai. Sebab, produksi jagung nasional terus meningkat.
Menteri Amran mengklaim Indonesia telah mampu membalikkan keadaan dari impor jagung sebesar 3,5 juta ton pada 2015, kemudian pada 2016 impor jagung turun 62 persen, dan pada 2017 tidak ada impor jagung yang dilakukan pemerintah.
"Target kami, yang dulu impor 3,6 juta senilai Rp 10 triliun, sekarang kita ekspor target tahun ini 500 ribu ton. Bahkan tahun depan semoga bisa 1 juta ton karena melihat semangat petani kita," kata Menteri Amran.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor migas mencapai USD 2,65 miliar atau turun 25,56 persen secara bulanan,
Baca SelengkapnyaImpor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus neraca perdagangan bulan Agustus 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami penurunan dari Maret 2024 atau bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPenurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas.
Baca SelengkapnyaImpor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaRealisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaKinerja ekspor Juni 2023 anjlok, hanya Rp302,33 triliun.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap penyebab harga beras meroket.
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia per Juli 2024 turun sebesar USD470 juta menjadi USD1,92 miliar dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD2,39 miliar.
Baca Selengkapnya