BPS catat inflasi November 0,20 persen
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi 0,20 persen pada November 2017. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–November) 2017 sebesar 2,87 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2017 terhadap November 2016) sebesar 3,30 persen.
Komponen inti pada November 2017 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–November) 2017 mengalami inflasi sebesar 2,82 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (November 2017 terhadap November 2016) sebesar 3,05 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,37 persen. Kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,22 persen.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Apa yang dimaksud dengan inflasi inti? 'Inflasi inti tidak meliputi harga bahan makanan dan energi yang berfluktuasi, dan memberi gambaran lebih jelas mengenai inflasi stabil suatu perekonomian,' terang Kar Yong Ang.
-
Bagaimana inflasi memengaruhi saham? Misalnya, saham dapat berkinerja baik selama periode inflasi jika perusahaan menaikkan harga untuk mengimbangi biaya yang meningkat.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,13 persen. Kelompok sandang sebesar 0,12 persen. Kelompok kesehatan sebesar 0,27 persen.
Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,10 persen. Terakhir, kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,09 persen.
"Dari 82 kota IHK, 68 kota mengalami inflasi dan 14 kota mengalami deflasi," ujar Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Senin (4/12).
Inflasi tertinggi, lanjutnya, terjadi di Singaraja sebesar 1,80 persen dengan IHK sebesar 138,11 dan terendah terjadi di Bekasi dan Palopo masing-masing sebesar 0,02 persen dengan IHK masing-masing sebesar 126,24 dan 127,49. Sedangkan, deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 2,74 persen dengan IHK sebesar 150,99 dan terendah terjadi di Manokwari sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 124,20.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inflasi pada Oktober 2024 mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024 hingga September 2024.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi ini lebih tinggi dari September 2023 sebesar 0,19 persen.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKenaikan inflasi Desember 2023 ini disumbang oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau dengan inflasi sebesar 1,07 persen.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi juga terjadi pada harga gabah di tingkat petani sebesar 5,64 persen secara bulanan, dan 11,34 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi September 2023 tak lepas dari kenaikan harga beras dan kebijakan penyesuaian harga BBM.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi tercatat sebesar 2,12 persen (yoy). Sedangkan, secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 0,87 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHarga gabah luar kualitas di tingkat petani Rp5.767 per kg atau naik 5,84 persen dan di tingkat penggilingan Rp5.945 per kg atau naik 6,62 persen.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Meroket, Inflasi Naik Jadi 2,75 Persen di Februari 2024
Baca SelengkapnyaKomoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, minyak goreng, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaNTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di perdesaan.
Baca Selengkapnya