Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BPS Catat Konsumsi dan Investasi Kuartal I 2021 Membaik Meski Masih Terkontraksi

BPS Catat Konsumsi dan Investasi Kuartal I 2021 Membaik Meski Masih Terkontraksi BPS. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2021 minus 0,74 persen secara year on year (yoy). Kontraksi ini disebabkan karena konsumsi rumah tangga dan investasi belum pulih meski mengalami perbaikan.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, konsumsi rumah tangga tercatat kontraksi minus 2,23 persen. Padahal komponen konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan porsi mencapai 56,9 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Konsumsi rumah tangga masih mengalami kontraksi 2,23 persen, tapi kontraksi ini menunjukan arah yang membaik kalau kita bandingkan dengan kontraksi di kuartal II, kuartal III, dan kuartal IV (2020)," kata dia dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Rabu (5/5).

Orang lain juga bertanya?

Selain konsumsi rumah tangga, penyebab pertumbuhan ekonomi masih kontraksi diakibatkan pada komponen investasi yang belum menunjukan perbaikan. Investasi menyumbang hampir 32 persen dari PDB, sehingga bersama konsumsi rumah tangga totalnya mencapai 88,9 persen.

"Tantangan yang kita hadapi adalah konsumsi rumah tangga, di mana masih mengalami kontraksi minus 2,23 persen. Sementara investasi masih kontraksi tapi sudah mendekati titik nol karena kontraksinya sangat tipis yaitu 0,23 persen," ungkapnya.

Meski begitu, Suhariyanto menyebut, kontraksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2021 ini lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini didukung oleh kinerja konsumsi pemerintah, serta ekspor dan impor yang mulai tumbuh positif di periode ini.

"Selama kuartal I ini tiga komponen yang tumbuh menggembirakan, konsumsi pemerintah tumbuh 2,96 persen, ekspor tumbuh impresif 6,74 persen, impor juga tumbuh 5,27 persen," pungkas dia.

Pertumbuhan Ekonomi RI Minus 0,74 Persen di Kuartal I-2021

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2021 terkontraksi minus 0,74 persen secara year-on-year (yoy). Pertumbuhan tersebut jauh lebih buruk jika dibandingkan kuartal I-2020 yang tumbuh positif sebesar 2,97 persen.

Sementara jika dibandingkan kuartal IV-2020, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 masih lebih baik. Di mana ekonomi pada periode Oktober sampai dengan Desember 2020 kemarin tercatat lebih besar yakni minus 2,19 persen.

"Maka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I-2021 ini masih mengalami kontraksi sebesar 0,74 persen, sementara secara kuartal per kuartal mengalami kontraksi sebesar 0,96 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Rabu (5/5).

Dia menyatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021 yang dicapai ini menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Di mana di kuartal II-2020 ekonomi mengalami kontraksi yang sangat dalam yang minus 5,32 persen kemudian terjadi perbaikan di kuartal III-2020 minus 3,49 persen dan triwulan ke IV-2020 masih kontraksi minus, 2,9 persen.

"Ini menunjukan bahwa tanda-tanda pemulihan ekonomi akan semakin nyata, tentu kita berharap ke depan pemulihan ekonomi akan terjadi di 2021 betul-betul bisa terwujud," jelasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Jelaskan Komponen Buat Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di Kuartal III-2024
Sri Mulyani Jelaskan Komponen Buat Ekonomi Indonesia Tumbuh Melambat di Kuartal III-2024

Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.

Baca Selengkapnya
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun Tipis di Kuartal III-2023, Ternyata Ini Biang Keroknya

Pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.

Baca Selengkapnya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023

Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Masyarakat Banyak Belanja saat Ramadan dan Lebaran, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 Bakal Meroket
Masyarakat Banyak Belanja saat Ramadan dan Lebaran, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II-2024 Bakal Meroket

Kendati begitu, Perry mengakui kinerja ekspor barang belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspor komoditas.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal II-2023 Tumbuh 5,17 Persen Ditopang Musim Liburan, THR dan Gaji Ke-13 PNS
Ekonomi Kuartal II-2023 Tumbuh 5,17 Persen Ditopang Musim Liburan, THR dan Gaji Ke-13 PNS

Edy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2024 Hanya Tumbuh 5,05 Persen
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II-2024 Hanya Tumbuh 5,05 Persen

Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen
Airlangga Ungkap Rahasia Ekonomi RI Kuartal II-2023 Tumbuh di Atas 5 Persen

BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu
Ternyata Ini yang Bikin Pertumbuhan Indonesia Masih Bergerak Positif Meski Ekonomi Global Lesu

Sri Mulyani menjelaskan konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah
Sri Mulyani Bongkar Penyebab Pertumbuhan Ekonomi di Bawah Ekspektasi Pemerintah

Menurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen
Ekonomi Indonesia di Semester II Diproyeksikan Cuma Tumbuh 4,9 Persen

Sektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.

Baca Selengkapnya