BPS catat penjualan kendaraan bermotor melonjak positif di triwulan II 2018
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi pada Kuartal II 2018 adalah meningkatnya konsumsi rumah tangga. Di mana salah satunya dilihat dari indikasi meningkatnya penjualan kendaraan bermotor.
Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, pada kuartal II 2018, penjualan kendaraan bermotor naik 18,96 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang justru negatif 10 persen.
"Dengan meningkatnya penjualan kendaraan bermotor ini menunjukkan golongan masyarakat ekonomi menengah bawah mulai bergeliat," kata dia di Kantornya, Jakarta, Senin (6/8).
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
-
Mengapa harga mobil bekas turun di akhir tahun? Menjelang akhir tahun juga menjadi momen yang tepat untuk membeli mobil bekas. Pada waktu ini, banyak dealer maupun penjual individu yang ingin menutup buku tahunan mereka dan mempersiapkan peluncuran model baru. Dealer biasanya memberikan berbagai promo menarik, seperti potongan harga atau tambahan benefit lainnya, untuk mempercepat penjualan mobil bekas yang ada di showroom mereka.
Dilihat dari sisi pengeluaran, PDB pada kuartal II 2018, konsumsi rumah tangga memegang peranan 55,43 persen. "Angka ini menunjukkan bukti bahwa peran konsumsi rumah tangga ini sangat dominan di pertumbuhan ekonomi," ujarnya.
Sementara pembentukan modal tetap bruto memiliki peranan 31,15 persen, ekspor barang dan jasa 20,35 persen, dikurangi impor barang dan jasa 20,87 persen, pengeluaran konsumsi pemerintah 8,50 persen, perubahan inventori 3,77 persen dan pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 1,21 persen.
Sebelumnya, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2018 sebesar 5,27 persen. Angka ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 5,01 persen.
Reporter: Ilyas Istianur Praditya
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani memastikan indeks kepercayaan konsumen (IKK) per Februari 2024 masih relatif stabil yakni di level 123,1.
Baca SelengkapnyaPasar Roda Dua Makin Bergairah, Penjualan Motor Naik 20,6 Persen Pada Mei 2024
Baca SelengkapnyaAngka kredit kendaraan bermotor naik ditengah penurunan penjualan kendaraan motor dan mobil.
Baca SelengkapnyaPelayanan pembiayaan kendaraan dari FIF Astra kian menanjak. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPopulasi sepeda motor di Indonesia berbanding lurus dengan jumlah penduduk.
Baca Selengkapnya