BPS catat pertumbuhan ekonomi Indonesia turun 1,7 persen di kuartal IV-2017
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia tumbuh 5,19 persen sepanjang triwulan IV-2017. Angka tersebut lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2017 yang hanya 5,06 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan dari triwulan I-IV 2017 mencapai 5,07 persen. Secara kuartal ke kuartal (q to q), pertumbuhan ekonomi Indonesia menurun sebesar 1,7 persen.
"BPS melakukan perhitungan pertumbuhan ekonomi, ekonomi Indonesia pada triwulan ke IV itu tumbuh 5,19 persen (yoy)," ujar Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/2).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
"Untuk triwulan IV-2017 dibanding triwulan IV-2016. Secara q to q terjadi penurunan -1,17 persen disebabkan efek musiman. Misalkan saja pertanian di triwulan IV itu masa panen habis," tambahnya.
Pertumbuhan itu lebih rendah dari perkiraan pemerintah yaitu pada angka 5,2 persen. Dia berharap, pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan dapat tumbuh lebih tinggi lagi dibanding tahun 2017 dengan memperbaiki sejumlah komponen.
"Secara kumulatif pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 sebesar 5,07 persen.Memang masih dibawah target 5,2 persen namun kita akan kita lihat apa yang bisa memacu pertumbuhan ekonomi ke depan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaIndef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023 sebesar 4,94 persen (yoy), lebih rendah dari periode yang sama di tahun 2022 sebesar 5,17 persen.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaIni merupakan pertumbuhan triwulan tertinggi sepanjang periode 2019-2024.
Baca Selengkapnya